PELAKU PENEMBAKKAN MASSA DI SEKOLAH DASAR ULVADE TEXAS, BUKAN MONSTER UJAR IBUNYA MEMBELAH.
INFORMASINOW.COM
byGreaTBreatteN, M i n g g u, 2 9
M
e i 2
0 2 2
PairaNGurULegenDS@ Adriana Reyes ibu dari pelaku penembakan
SD Rodd di Texas yang menewaskan 18
siswa dan seorang guru buka suara mengenai anaknya, ia mengaku bahwa anaknya Salvador
Ramos, tidak seburuk yang orang pikirkan. Ibu
dari remaja yang menewaskan 18 anak dan
dua guru tersebut kemudian ia juga tewas saat ditangani kepolisian, memang tidak menduga jika anaknya bisa
melakukan perbuatan sekeji itu ia juga merasa bahwa Salvador Ramos bukan
seorang monster.
"
Aku tidak bisa berkata-kata. Aku tidak punya kata-kata untuk
disampaikan. Aku tidak tahu apa yang dia
pikirkan ", Ujar SiGaluH Adriana Reyes dengan
Soppengernya (Jumawanya), " Dia
punya alasan untuk melakukan apa yang dia lakukan dan tolong jangan hakimi
dia ", Ujar SiGaluH Adriana Reyes dalam berita Daily
Mail. “
Penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Texas menewaskan 18 anak
dan satu guru Selasa, dan tersangka pria bersenjata itu tewas ”,
Ujar SiDin Gubernur Texas Greg Abbott dengan Plabomoranya (hebatnya).
Tragedi menggemparkan itu oleh media massa
disebut “Tragodi Texas” terjadi selasa
24/05 atau 25/05/2022, karena peristiwa penembakan tersebut menewaskan 18 siswa
dan seorang guru terjadi disebuah sekolah dasar di Uvalde sebuah kota kecil
sekitar 80 mil sebelah barat San Antonib.
Dalam kasus penembakan sipelaku penembakan berhasil tewas oleh petugas
kepolisian saat ia terjepit diruang sekolah serta di dua polisi turut jadi
korban penembakan meski keduanya selamat.
"
Warga Texas di seluruh negara bagian berduka atas para korban kejahatan
yang tidak masuk akal ini dan untuk komunitas Uvalde ”, Ujar SiDin Greg Abbot. Greg kemudian mengajak seluruh warga Texas
untuk bersatu menunjukkan dukungan penuh kepada keluarga korban meninggal dan
luka. Sementara itu, Walikota Uvalde
Don McLaughlin mengatakan, bahwa setelah melakukan penembakan yang brutal,
penembak telah dibarikade di dalam sekolah,
untuk menghindari korban lebih banyak dari sekolah yang melayani sekolah
di kelas dua, tiga dan empat tersebut.
Sebelumnya, pihak sekolah telah
mengabarkan seolah insiden tersebut di akun Facebook, selain itu meminta bantuan penegak hukum,
juga meminta warga tidak mendekati kampus.
" Ada penembak aktif di Robb
Elementary. Penegakan hukum ada di
lokasi ", Ujar
tulisam sekolah di Facebook tak
lama setelah tembakan terdengar dan "
Kerja sama Anda diperlukan saat ini dengan tidak mengunjungi kampus ”,
Tulisnya Laji.
Wanita tersebut juga meminta publik dan
para korban untuk memaafkan anaknya, " Aku
hanya ingin anak-anak tidak bersalah yang meninggal memaafkannya. Tolong
maafkan aku, maafkan anakku. Aku tahu dia punya alas an ",
Ujar SiGaluH Adriana Reyes ibu
Salvador Ramos. " Anakku bukan orang yang kasar, aku terkejut
dengan apa yang dilakukannya. Aku berdoa untuk keluarga mereka, aku berdoa
untuk anak-anak yang tidak bersalah, iya aku berdoa untuk mereka. Mereka tidak
ada hubungannya dengan ini ", Ujar SiGaluH Adriana R menambahkan.
Menurut Adriana, anaknya bukan monster
tapi ia memang bisa jadi agresif. "Aku kadang punya perasaan tidak
berpikir 'Apa yang sedang kamu lakukan?' Dia bisa jadi agresif jika dia sangat
marah," katanya kepada ABC News. Berbagai
laporan sebelumnya menyebut jika hubungan Salvador dan ibunya tidak terlalu
baik. Hal itu dibantah oleh Adriana meski memang remaja 18 tahun itu tinggal
dengan neneknya yang menjadi korban pertama Salvador. "Aku punya hubungan
yang baik dengannya tapi dia lebih banyak menyimpan, dia tidak punya banyak
teman,"
Ketika ditanya apa alasan Salvador
menargetkan anak-anak, ia merasa itu karena putranya ingin dekat dengan mereka. " Kita semua punya kemarahan, beberapa orang
punya lebih dari yang lain ", Ujarnya.
Menurut teman sekelasnya, Salvador Ramos dikenal suka bertengkar dan
mengancam sesama murid selama dua tahun terakhir. Tapi beberapa mengatakan juga
bertestimoni bahwa ia adalah korban penindasan di sekolah karena status ekonomi
yang kurang mampu. Seorang teman mengaku Salvador pernah diintimidasi karena
pakaiannya. Hal itu sempat membuatnya tidak mau sekolah.
“ Orang dewasa cenderung memiliki kemampuan pengendalian emosi dan sikap yang lebih matang serta memiliki pemikiran lebih sehat “,
S a i d b y PairaNGurULegenDS@
Komentar
Posting Komentar