WHO : MENEMUKAN SIRUP OBAT BATUK BERACUN DIJUAL DI KAMERUM DAN MEMBERIKAN BATASAN HARIAN PEMANIS BUATAN UNTUK TUBUH
INFORMASINOW.COM
byGreaTBritteN, K a m i s, 2 0 J u l i 2 0 2 3
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di
dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss.
" Penyelidikan
masih dilakukan untuk menentukan asal produk tersebut ",
Ujar Juru Cakap WHO, Rabu (19/07/2023).
Juru Cakap WHO mengatakan kepada Reuters bahwa sirup tersebut mungkin
dijual di negara lain serta Kamerun dan bagi mereka kejadian di Kamerun
dianggap perlu menjadi peringatan global, menyerukan pengawasan lebih lanjut
khususnya terkait medise di semua pihak berkait. Pada 2022, lebih dari 300 anak - terutama
berusia di bawah lima tahun - di Gambia, Indonesia dan Uzbekistan meninggal karena gagal ginjal akut.
Kematian terkait dengan produk serupa dibuat oleh produsen lain.
WHO mengatakan ancaman itu sedang berlangsung. Peringatan di Kamerun mengikuti regulator
kesehatan negara itu mengatakan pada April bahwa pihaknya sedang menyelidiki
kematian enam anak yang terkait dengan Naturcold. WHO sangat mendukung langkah pihak berwenang
di sana untuk mengatasi mal praktek penyebaran obat batuk beracun
tersebut, karena kontaminan dapat
menyebabkan sakit perut, muntah, diare, perubahan kondisi mental dan gagal
ginjal akut, di antara gejala lainnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian.
Menurut WHO, batas yang dapat diterima untuk dietilen
glikol harus yang aman, kontaminan yang ditemukan dalam sirup, tidak
lebih dari 0,1 persen, tetapi, batch
Naturcold memiliki sirup yang mengandung zat tersebut sebanyak 28,6 persen. Pakar
manufaktur farmasi, seperti dikutip Reuters menyebut, pelaku kerap mengganti
propilen glikol, bahan yang digunakan dalam sirup, dengan alternatif yang lebih
murah tetapi beracun seperti etilen glikol dan dietilen glikol, inikan Gundul banget cakap Juru cakap WHO.
Pembatasan Pemanis buatan by W H O |
Mengutip “bukti terbatas” untuk karsinogenisitas atau
proses pembentukan kanker pada manusia, IARC menggolongkan aspartam sebagai
kemungkinan karsinogenik bagi manusia (IARC Group 2B) dan JECFA menyatakan
asupan harian yang dapat diterima ialah sebesar 40. Aspartam adalah pemanis buatan yang bersifat
kimia dan banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman sejak
dekade 1980-an, termasuk minuman diet, permen, gelatin, es krim, produk susu
seperti yogurt, sereal sarapan, pasta gigi, dan obat-obatan seperti obat batuk
dan vitamin kunyah
“ Kanker adalah
salah satu penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun, satu dari enam
orang meninggal karena kanker
", Ujar SiDin Francesco
Branca Director of the Department of Nutrition and Food Safety WHO. Ia mengatakan, ilmu pengetahuan terus
berkembang untuk menilai kemungkinan faktor pemicu kanker, dengan harapan dapat
mengurangi jumlah kasus kematian akibat kanker dan jumlah korban manusia, “
Kajian aspartam ini menunjukkan bahwa meskipun keamanan bukan perhatian
utama pada dosis yang biasa digunakan, ada efek potensial yang ditemukan. Ini
perlu diselidiki melalui penelitian yang lebih banyak dan lebih baik ",
Ujar SiDin Francesco Branca.
Dalam rilis tersebut disampaikan IARC dan JECFA
melakukan tinjauan independen, namun saling melengkapi untuk menilai potensi
bahaya karsinogenik dan risiko kesehatan lain yang terkait dengan konsumsi
aspartam. Tinjauan independen tersebut
adalah kali pertama IARC mengevaluasi aspartame dan kali ketiga untuk JECFA, "
Setelah meninjau literatur ilmiah yang tersedia, evaluasi mencatat
keterbatasan bukti yang tersedia untuk kanker dan efek kesehatan lainnya ",
Ujar Francesco Branca dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Berbagai Produk yang mengandung pemanis buatan atau aspartam. |
“ Kandungan kimia sangat menentukan keakuratan
sebuah produk tapi sedikitpun tersalah
akan dapat mematikan “,
S a
i d
b y SalmaNMantrIKesehataNNunukaNLagendS@
Komentar
Posting Komentar