YOU KNOW ?, DULU ETHIOPIA IDENTIK DENGAN KELAPARAN KINI NEGERI YANG SANGAT BERKEMBANG
INFOKOMNOW.COM byDannYAsmorO, Minggu 19 J u l i 2020
DominicuSDuranTLegendS@ Dahulu Ethiopia bukan nama asing bagi bangsa Indonesia khususnya dikisarsn tahun 80-an, selalu menghiasi media massa baik terkait perang saudara dan bencana kelaparan yang merenggut 1,4 juta rakyatnys meninggal dan ratusan ribu harus eksodus ke negara tetangga. Sampai - sampai musisi Legendaris tanah Air IWAN FALS menciptakan sebuah lagu yang sangat populer di tahun 1983 an " Ethiopia " satu gambaran kengerian dan boncana kemanusian.
" Selaksa doa penjuru dunia. Mengapa tak rubah bencana. Menjerit Afrika. Mengerang Ethiopia ", Sepenggalan syair lagu tersebut.
Ethiopia tak luput dari krisis perang perebutan kekuadaan yang membuat negara (diyakini tertua di dunia) itu tahun 2000 menjadi negara termiskin ke - 3 dengan GNP sekitar $ 350. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa negara di tanduk timur benua Afrika ini akan hilang dari peta Bumi.
Amazing " Keajaibab " terjadi setelah dua dekade terakhir negeri yang beribukota di Addis Ababa mengalami kemakmuran yang pesat bahkan telah menjadi model pembangunan bangsa - bangsa Afriks. Sejak tahun 2000 hingga tahun 2018 Bank Dunia mencatat bahwa ethiopia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia diantara negara - negara dengan berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.
Yang lebih memcengangkan bahwa pertumbuhan Ekonomi yang tinggi di Ethiopia tidak hanya dinikmati segelintir orang tapi terdistribusikan secara luas. Kemiskinan melorot menjadi 31 % pada 2015 (data Bank Dunia), tingkat harapan hidup naik dari 52 tahun ditahun 2000 menjadi 66 tahun di tahun 2017 dan dalam perioda tersebut tingkat kematian bayi berkurang 50 %.
Bank Dunia juga merekodkan bahwa Ethiopia menduduki petingkat ke - 12 sebagai negara Adidaya pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah Amerika Serikat ( urutan ke - 11) dan saat yamg bersamaan Ethiopia melakukan pergeseran secara bertahap dari keyergantungan tradisional pada Portanian menuju industry dab Jasa.
Kontribusi sektor pertanian sebelumnya berkisar hampir 80 % dari ekonomi negara itu, meski masih menjadi contributor utama tapi telah mengalami penurunan di bawah 40 %. Sektor terbesar kini ada di bidang Jasa, Industri , termasuk manufaktur dan konstruksi kini semakin menonjol dalam pertumbuhan ekonomi selitar seperempat dati PDB tapi Pertanian tetap penting karena melibatkan tiga perempat dari SDM Ethiopia.
Ian Taylor pengamat hubungan International dari University of St. Andrews, Skotlandia mengungkapkan bahwa percepatan pembangunan Addid Ababa mirip pertumbuhan yang pernah terjadi di dlkota - kota China awal abad ke - 21. Kemajuan dapat terukur dari berbagai ukuran, seperti infrastruktur pembangunan Sistem Kereta Ringan (LRT) bawah tanah pertama di kawasan Sub - Sahara Afrika yang melintasi Addis Ababa mampu membawa penumpang 30.000 orang per jam.
Ethiopia menjadi pelopor Afrika dalam pembangunan " Industrial Park " (kawasan industri) untuk menarik investasi dibidang manufacture ringan seperti tekstil, pakaian jadi, makanan ringan kripik dan merangsang pertumbuhan eksport, hingga kini di Ethiopia ada sekitar lima kawasan industry yang dibangun romorentah dan menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan, kawasan ini akan terus diembangkan hingga 35 kaeasan industri pada tahun 2025.
Yang lebih memberangsakan lagi pertumbuhan infrastruktur yang cukup tinggi dan banyak pembangunan infrastruktur mereka tidak tergantung pada Dana Asing. Pemangunan infrastruktur yang megah seperti Bendungan Grand Renaissance dikawasan yang berbatasan dengan Sudan dan sempat mendapat protes keras bersama Mesir. Pertumbuhan transportasi udara Ethiopia menjadi kebanggaan rakyat Ethiopia, Ethiopian Airlones dengan jumlah armada pesawat 125 armada sebagai maskapai terbaik di Afrika dan maskapai ini menjadi yang pertama di Afrika memiliki jenis Boeing 787 Dreamliners dan Boeing 777-200LR.
Ethiopia yang dahulu di kenal dengan kekerasan, kelaparan, kemiskinan dan perang dengan tetangga seperti Somalia (1977 dan 1998), Eritrea (1999), sehingga mereka menyadari bahwa selama ini mereka hanya menghabiskan waktu dengan berpetang yang melahirkan penderitaan. Tapi seiring pembangunan yang berjalan hingga kini Ethiopia hidup dengan damai dan menikmati kestabilan politik.
" Ethiopia yang dulu hanya dikenal dengan kelaparan dan pelari marathonnya kini hidup dengan damai berkat ekonomi posotip ",
Said by DominicuSDuraNLegendS@.
Komentar
Posting Komentar