GRETA THUNBERG AKTIVIS LINGKUNGAN MUDA MENYEBUT COP26 GAGAL : BUKAN KTT IKLIM TAPI GREENWASHING FESTIVAL
INFORMASINOW.COM
byBambanGBiunG, S a b t u, 0
6 N o
v e m
b e r
2 0 2 1
Greta Thunberg di COP26 Glasgow
DominikuSDuraNLegendS@ Greta Thunberg Sang aktivis lingkungan dan iklim sekaligus
juru kampanye Swedia, menyebut COP26 di
Glasgow, Skotlandia, sebagai kegagalan
bahkan ia menyebutkan COP26 (Conference
of the Parties ke-26). bukan lagi konferensi tingkat tinggi (KTT) soal iklim
melainkan Global Greenwashing Festival.
Label terhadap COP26 itu ia sampaikan saat protes massal para aktivis di
Glasgow, Sabtu (06/11/2021), yang
menuntut tindakan lebih cepat dari para pemimpin untuk mengatasi keadaan
darurat iklim.
Si Aktivis lingkungan Greta mengatakan, janji dari beberapa negara yang dibuat selama
COP26 untuk mempercepat pengurangan emisi tidak lebih dari sebuah " perayaan bisnis seperti biasa selama dua
minggu dan bla, bla, bla ". Ini bukan
lagi konferensi iklim. Sekarang ini adalah Global Greenwashing Festival, "
Bukan rahasia bahwa COP26 gagal ", jelasnya kepada ribuan orang peserta saat
protes berlangsung di Glasgow, dikutip dari AFP, Sabtu (6/11).
Dikutip dari green.ui.ac.id, Greenwashing pada dasarnya adalah suatu
strategi pemasaran dan komunikasi suatu perusahaan untuk memberi citra yang
ramah lingkungan, baik dari segi produk,
nilai, maupun tujuan perusahaan tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang
berdampak bagi kelestarian lingkungan.
Strategi greenwashing dijalankan dalam bentuk iklan, promosi, atau event
yang bertemakan ramah lingkungan,
sehingga melalui pencitraan
“hijau” yang dibentuk ini, diharapkan konsumen memiliki pandangan yang
lebih baik terhadap perusahaan dibandingkan produk lain di sektor yang sama, sehingga
perusahaan mengalami peningkatan profit.
Delegasi dari hampir 200 negara yang menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB
(COP26) berada di Glasgow Senin
01/11/2021 untuk membahas bagaimana memenuhi tujuan Perjanjian Paris untuk
membatasi kenaikan suhu antara 1,5-2 derajat Celsius. Pembicaraan minggu pertama melihat
negara-negara mengumumkan rencana untuk menghentikan penggunaan batu bara dan
mengakhiri pendanaan bahan bakar fosil asing, tetapi ada beberapa rincian
tentang bagaimana mereka merencanakan dekarbonisasi massal yang menurut para
ilmuwan diperlukan.
Janji tersebut mengikuti penilaian besar
yang menunjukkan emisi CO2 global akan pulih pada 2021 ke tingkat
pra-pandemi, " Mereka tidak bisa mengabaikan konsensus
ilmiah dan mereka tidak bisa mengabaikan kita
", Ujar SiGaluH Greta Thunberg, "
Pemimpin kita tidak memimpin. Inilah (protes) yang tampak seperti
kepemimpinan ", Ujar Greta sambil menunjuk ke kerumunan. Rencananya akan ada demonstrasi dua hari
oleh kelompok-kelompok aktivis untuk menyoroti laju penurunan emisi glasial dan
keadaan darurat iklim yang sudah membanjiri negara-negara di seluruh dunia.
Protes para aktivis ini menjadi perhatian
masyarakat Skotlandia. Penonton berjejer di jalan-jalan dan melihat dari
jendela untuk menyaksikan aliran pengunjuk rasa, yang memegang spanduk bertuliskan "No More PLANet B" hingga "Climate
Action Now", " Saya di sini karena para pemimpin dunia
sedang menentukan nasib masa depan kita dan masa kini orang-orang yang telah
terkena dampak krisis iklim ", Ujar SiGaluH
Valentina Ruas yang berdiri serono dipinggir jalan. Dan menambahkan "
Kami tidak akan menerima apa pun yang bukan kebijakan iklim nyata yang
berpusat pada keadilan iklim ".
Sir David Attenborough menyampaikan pidato
pada upacara pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow,
Skotlandia, Senin (1/11/2021). KTT iklim PBB di Glasgow bermula 31 Oktober
hingga 12 November 20121,
mengumpulkan para pemimpin dari seluruh dunia untuk menyusun visi mereka
untuk mengatasi tantangan bersama dari pemanasan global. Apa itu COP26 ?.
Sederhananya, COP26 adalah konferensi terkait iklim terbesar dan
terpenting di planet ini sebagaimana dilansir dari situs web PBB. Pada 1992,
PBB menyelenggarakan acara besar di Rio de Janeiro, Brasil, yang disebut Earth
Summit. Dalam acara tersebut, Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan
Iklim (UNFCCC) diadopsi.
Lewat UNFCCC, negara-negara sepakat untuk
menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer untuk mencegah gangguan
berbahaya dari aktivitas manusia pada sistem iklim, hingga kini perjanjian tersebut telah memiliki
197 penandatangan dari pemimpin dunia.
Sejak 1994, setiap tahun PBB telah mempertemukan hampir setiap negara di
bumi untuk mengikuti KTT iklim global atau COP. Seharusnya, tahun 2021 menjadi COP global
ke-27. Namun karena pandemi Covid-19, pelaksanaan COP tertunda setahun. Oleh
karenanya, tahun ini digelar COP ke-26 dan disebut sebagai COP26.
Mengapa COP26 Penting ?.
Berbagai “perpanjangan” UNFCCC telah dinegosiasikan selama COP untuk
menetapkan batas produksi emisi gas rumah kaca untuk masing-masing negara yang
mengikat secara hukum. Beberapa “perpanjangan” tersebut seperti Protokol Kyoto
pada 1997 yang menetapkan batas emisi untuk negara-negara maju yang harus
dicapai pada 2012. Selain itu, ada Perjanjian Paris yang diadopsi pada 2015.
Para siswa dikerahkan, dengan beberapa sekolah mengizinkan siswa melewatkan pelajaran untuk melihat demonstrasi, menjadikan mereka sebagai seorang prajurit hijau muda. Salah seorang siswa memegang plakat bertuliskan : " Perubahan iklim lebih buruk daripada pekerjaan rumah ".
“
Meski wanita, meski Muda tapi pekik Lingkungannya Climate Change jadi
Insvirasi Dunia “,
S
a i d
b y DominikuSDuraNLegendS@
Semoga semangat perjuangan dara mudahnya melahirkan banyak generasi muda yang CARE akan dunia dan kemanusian BEST
BalasHapus