TANPA AMPUN KEAMANAN ETHIOPIA GREBEK HOTEL HINGGA BAR LOKASI PESTA SEKS GAY DI ADDIS ABABA
INFORMASINOW.COM
byLaDollaHBantA, S a b t u,
1
2 A g u s t u s 2 0 2 3
Kaum LGBT di Ethiopia berdemonstrasi |
Hubungan seksual sesama jenis dilarang oleh undang-undang di
Ethiopia. Namun, tidak ada laporan
baru-baru ini tentang orang yang dihukum karena terlibat dalam aktivitas
seksual sesama jenis secara suka sama suka.
Kelompok HAM mengatakan komunitas LGBT di Ethiopia tetap berada di bawah
tanah, karena kaum
LGBT menghadapi diskriminasi tingkat tinggi dan takut akan kekerasan dan
pengucilan jika identitas mereka diketahui masyarakat luas.
Awal pekan ini, kelompok advokasi LGBT, House of Guramayle,
mengatakan mengutuk peningkatan serangan baru-baru ini terhadap individu di
Ethiopia berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender mereka. Beberapa negara Afrika yang
mengkriminalisasi homoseksualitas telah menegakkan hukum dengan lebih keras dalam
beberapa tahun terakhir bahkan banyak pemerintah mengusulkan undang-undang
dan hukuman yang lebih keras, termasuk yang terbaru di Ghana dan Uganda.
Meski kehidupan kaum LGBT di muka bumi masih terbilang di asingkan bahkan ada beberapa yang melarang
secara keras keberadaan mereka,
untungnya ada beberapa negara-negara yang masih menerima kehadiran kaum homoseksual,
terutama di Eropa Utara. Sehingga tak mengherankan bila dikawasan itu kehidupan kaum LGBT masih
baik, diketahui Islandia menjadi negara yang paling bisa
membuat kaum gay bahagia berdasarkan survei situs kencan Planet Romeo
bekerjasama dengan Johannes Gutenberg University of Mainz, Jerman.
Lewat suatu survei ini peneliti menanyakan beberapa hal
terhadap 115.000 laki-laki gay di seleruh dunia, mulai dari opini publik, perilaku
masyarakat, bagaimana pria gay diperlakukan, serta kepuasan hidup mereka. Selain di Islandia, para gay yang tinggal di
Norwegia, Denmark, Swedia, Uruguay, Kanada, Israel, Bonen Raya, Belanda, Swis merasa kehidupan mereka
lebih bahagia dibandingkan di
negara lain. Di posisi terbawah,
Ethiopia, Sudan dan Uganda merasakan kebahagiaan terendah seperti dilansir
Washington Post, Kamis (28/5/2015). Sebagian besar mengungkapkan orangtua tidak
menerima orientasi seksual mereka.
Laporan dari Washington DC mengungkapkan, bahwa
masih banyak yang memandang sebelah mata terhadap kaum LGBT atau
lesbian, gay, biseksual dan transgender. Bahkan
mereka yang mengaku homoseksual bisa
diganjar dengan hukuman mati di beberapa negara yang membuat kehidupan kaum LGBT atau Transgender merasa tidak aman dan terancam sehingga
pertumbuhan mereka di daerah itu tidak akan berkembang. Larangan ini terkait sejarah budaya panjang
mereka dan Agama serta hukum negara
tersebut sehingga mereka akan selalu akan berhadapan dengan norma tersebut
dengan dukungan masyarakat dan aparatur
pemerintah.
Negara Uganda yang 84 persen penduduknya pemeluk agama Kristiani, baru – baru ini menerbitkan aturan pidana untuk “homoseksualitas yang berlebihan”, meski negara-negara Barat ramai-ramai mengecam pemerintahnya dan mereka menjawab tak ambil pusing dengan kecaman tersebut. “ Sementara kami menghargai dukungan yang kami dapatkan dari mitra, mereka harus diingatkan bahwa kami adalah negara berdaulat dan kami tidak membuat undang-undang untuk dunia Barat. Kami membuat undang-undang untuk rakyat kami sendiri di sini di Uganda. Jadi pemerasan semacam itu tidak dapat diterima ", Ujar SiDin Chris Baryomunsi Menteri Penerangan Uganda, Selasa (30/05/2023).
Presiden Uganda Yoweri Museveni menandatangani regulasi itu Senin (29/05/2023) yang menegaskan hukuman untuk pelaku homoseksualitas yang berlebihan. Dalam definisi dalam undang-undang, “homoseksualitas yang berlebihan” ini dimaksudkan sebagai penularan HIV melalui hubungan sesama jenis; serta tindakan homoseksualitas terhadap orang tua, anak-anak, dan kaum disabilitas. Hukuman terhadap pelaku “homoseksualitas berlebihan” itu mencapai belasan tahun penjara. Namun hukuman mati bakal diterapkan pada para pelaku yang berulang kali melakukan pelanggaran dan hukuman 20 tahun penjara pada pihak-pihak yang mempromosikan LGBT.
Presiden UGANDA Yoweri Museveni pertahankan UU Anti LGBT |
“
LGBT or Transgender dimana
golongan manusia yang saling mencintai sesama Jonis “,
S a i d b
y DaenGCayABenconGTattarALegendS@
Komentar
Posting Komentar