TANPA AMPUN KEAMANAN ETHIOPIA GREBEK HOTEL HINGGA BAR LOKASI PESTA SEKS GAY DI ADDIS ABABA

INFORMASINOW.COM

byLaDollaHBantA,      S   a   b    t   u,     1   2      A  g  u  s  t  u  s      2   0   2   3        

 

 

 

Kaum LGBT di Ethiopia berdemonstrasi

DaenGCayABenconGTattarALegendS@  Pasukan keamanan Ethiopia menindak hotel,  bar  dan restoran di ibu kota Addis Ababa, tempat aktivitas seksual  gay diduga terjadi, kata pemerintah kota seperti dilansir Reuters, Jumat   (11/08/2023).   Biro Administrasi Perdamaian dan Keamanan Addis Ababa, sebuah badan pemerintah, mengatakan pihaknya mengambil tindakan  "terhadap institusi tempat tindakan homoseksual dilakukan"  setelah mendapat informasi dari public  dan telah menggerebek wisma tamu di kota tersebut,   "  Jika ada simpati bagi mereka yang melakukan dan melaksanakan tindakan keji yang dibenci manusia dan Tuhan ini, (biro) akan terus mengambil tindakan  ",  Ujar pemerintah kota dalam sebuah posting di Facebook.

Hubungan  seksual  sesama jenis dilarang oleh undang-undang di Ethiopia.  Namun, tidak ada laporan baru-baru ini tentang orang yang dihukum karena terlibat dalam aktivitas seksual sesama jenis secara suka sama suka.   Kelompok HAM mengatakan komunitas LGBT di Ethiopia tetap berada di bawah tanah,  karena   kaum LGBT menghadapi diskriminasi tingkat tinggi dan takut akan kekerasan dan pengucilan jika identitas mereka diketahui masyarakat luas.

Awal pekan ini, kelompok advokasi LGBT, House of Guramayle, mengatakan mengutuk peningkatan serangan baru-baru ini terhadap individu di Ethiopia berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender mereka.   Beberapa negara Afrika yang mengkriminalisasi homoseksualitas telah menegakkan hukum dengan lebih keras dalam beberapa tahun terakhir  bahkan  banyak pemerintah mengusulkan undang-undang dan hukuman yang lebih keras, termasuk yang terbaru di Ghana dan Uganda.

Meski kehidupan kaum LGBT di muka bumi masih terbilang  di asingkan bahkan ada beberapa yang melarang secara keras keberadaan mereka,  untungnya  ada beberapa  negara-negara yang  masih menerima kehadiran kaum homoseksual, terutama di Eropa Utara.   Sehingga  tak mengherankan bila  dikawasan itu kehidupan kaum LGBT masih baik,  diketahui  Islandia menjadi negara yang paling bisa membuat kaum gay bahagia berdasarkan survei situs kencan Planet Romeo bekerjasama dengan Johannes Gutenberg University of Mainz, Jerman.

Lewat  suatu  survei ini peneliti menanyakan beberapa hal terhadap 115.000 laki-laki gay di seleruh dunia,   mulai dari opini publik, perilaku masyarakat, bagaimana pria gay diperlakukan, serta kepuasan hidup mereka.   Selain di Islandia, para gay yang tinggal di Norwegia, Denmark, Swedia, Uruguay, Kanada, Israel,  Bonen Raya,  Belanda, Swis merasa kehidupan  mereka  lebih  bahagia dibandingkan di negara lain.   Di posisi terbawah, Ethiopia, Sudan dan Uganda merasakan kebahagiaan terendah seperti dilansir Washington Post, Kamis (28/5/2015). Sebagian besar mengungkapkan orangtua tidak menerima orientasi seksual mereka.

Laporan dari Washington DC mengungkapkan,  bahwa  masih banyak yang memandang sebelah mata terhadap kaum LGBT atau lesbian,  gay,  biseksual dan transgender.   Bahkan mereka yang mengaku homoseksual  bisa diganjar dengan hukuman mati di beberapa negara yang membuat  kehidupan kaum LGBT atau Transgender  merasa tidak aman dan terancam sehingga pertumbuhan mereka di daerah itu tidak akan berkembang.   Larangan ini terkait sejarah budaya panjang mereka  dan Agama serta hukum negara tersebut sehingga mereka akan selalu akan berhadapan dengan norma tersebut dengan dukungan masyarakat dan  aparatur pemerintah.

Negara Uganda  yang 84 persen penduduknya pemeluk agama Kristiani,  baru – baru ini menerbitkan aturan pidana untuk “homoseksualitas yang berlebihan”,  meski  negara-negara Barat ramai-ramai mengecam pemerintahnya  dan mereka menjawab  tak ambil pusing dengan kecaman tersebut.     Sementara kami menghargai dukungan yang kami dapatkan dari mitra, mereka harus diingatkan bahwa kami adalah negara berdaulat dan kami tidak membuat undang-undang untuk dunia Barat. Kami membuat undang-undang untuk rakyat kami sendiri di sini di Uganda. Jadi pemerasan semacam itu tidak dapat diterima  ",  Ujar SiDin Chris Baryomunsi Menteri Penerangan Uganda, Selasa   (30/05/2023).

Presiden Uganda Yoweri Museveni menandatangani regulasi itu  Senin   (29/05/2023)  yang  menegaskan hukuman untuk pelaku homoseksualitas yang berlebihan.   Dalam definisi dalam undang-undang, “homoseksualitas yang berlebihan” ini dimaksudkan sebagai penularan HIV melalui hubungan sesama jenis; serta tindakan homoseksualitas terhadap orang tua, anak-anak, dan kaum disabilitas.   Hukuman terhadap pelaku “homoseksualitas berlebihan” itu mencapai belasan tahun penjara. Namun hukuman mati bakal diterapkan pada para pelaku yang berulang kali melakukan pelanggaran  dan   hukuman 20 tahun penjara pada pihak-pihak yang mempromosikan LGBT.

Presiden UGANDA Yoweri Museveni pertahankan
 UU Anti LGBT 

 

   LGBT or Transgender  dimana golongan manusia yang saling mencintai sesama  Jonis  “,

S      a      i      d       b     y            DaenGCayABenconGTattarALegendS@

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA