TAYYIP ERDOGAN MENANG PEMILU UNTUK JADI PRESIDEN TURKI DENGAN SISTEM PEMERINTAHAN BARU.

INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, 29/6/2018.

PahaM2LegenD@ Dengan perolehan suara terbanyak dalam pemiihan umum Minggu 24 Juni 2018,  Recep Tayyip Erdogan terpilih kembali menjadi Presiden Turki,  kemenangan ini tulis Middle East Eye, memperpanjang masa kekuasaan Erdogan yang sebelumnya menjadi penguasa Turki selama 15 tahun melalui Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP.   "  Koalisi partai yang dia pimpin juga mendapatkan suara terbanyak di parlemen  ", Tulis Al Jazeera dalam laporannya Senin, 25 Juni 2018.

Saidi Guven Ketua KPU Turki  mengatakan kemengan Erdogan setelah mengalahkan pesaing terdekatnya Muharrem Ince dalam satu pilihan raya,   sebagaimana diketahui  pemilihan itu  diikuti  lebih dari 56 juta rakyat Turki yang memiliki hak suara  yang datang berbondong-bondong ke bilik suara untuk memilih presiden sekaligus anggota parlemen, Ahad kemarin. Pesta demokrasi ini untuk pertama kalinya digelar sejak Turki mengubah sistem pemerintahan dari sistem parlementer ke presidensial hasil referendum tahun 2017.

Partai yang dipimpin Tayyip Erdogan,  Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP, didukung koalisi rakyat Partai Gerakan Nasionalis, MHP, meraup suara mayoritas.   Erdogan mendapatkan dukungan 52,5 persen suara sedangkan rival dekatnya dari Partai Republik Rakyat, CHP, yang dipimpim oleh Muharrem Ince meraih 30,8 persen suara.   "  Koalisi AKP dan MHP mendapatkan 343 kursi di parlemen, cukup untuk mengadopsi perubahan konstitusi hasil referendum tahun lalu  ", sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 26 Juni 2018.

"  Koalisi AKP dan MHP mendapatkan 343 kursi di parlemen, cukup untuk mengadopsi perubahan konstitusi hasil referendum tahun lalu  ",  sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 26 Juni 2018.  Pemilihan umum ini untuk pertama kalinya digelar sejak Turki mengubah sistem politik dari parlementer ke presidensial hasil referendum tahun 2017.   Menanggapi kemenangan Erdogan, guru besar dari Universitas Istanbul Sehir, Mesut Yegen, mengatakan, Erdogan telah mengatasi berbagai rintangan untuk mewujudkan keinginannya sebagai presiden eksekutif pertama Turki.

Berdasarkan amandemen konstitusi baru yang Presidensial,  Presiden Turki  hanya dapat dipilih dua  periode. Satu periode berjangka waktu lima tahun. Presiden bertanggung jawab pada parlemen.   Parlemen bertugas mengawasi kinerja presiden. Jika ada indikasi kejahatan yang dilakukan presiden, parlemen punya hak untuk meminta penyelidikkan. Parlemen juga dapat menggulingkan presiden melalui Mahkamah Agung.  Sedangkan hak-hak baru Presiden dari sistem baru tersebut diantaranya,  Punya kewenangan mengeluarkan keputusan presiden tentang hal yang berkaitan dengan kekuasaan eksekutifnya,  menunjuk dan memberhentikan pejabat tinggi negara, termasuk para menteri,  wewenang menunjuk wakil presiden dan sebagaainya.

Kemengan Erdogan tentunya akan sangat disambut gembira kalangan masyarakat dan Negara Islam dunia karena kebijaknnya selama ini yang sangat proaktip atas berbagai persoalan dunia masyarakat Islam, semisal krisis ISIS di Suriah  dan krisis pengungsi Muslim Rohingya di Myanmar.  Kemenangan Tayyip Erdogan juga mendapat ucapan selamat dari pemimpin dunia, sebagaimana Presiden Aliyev yang  menelepon langsung Erdogan seraya mengucapkan selamat atas kemenangan tersebut. 

"  Erdogan dipastikan terpilih menjadi Presiden Turki. Tidak ada lagi pemilihan babak kedua  ",  Ujar SiDin Anadolu di Middle East Eye, Senin.   Kemenangan ini disambut gegap gempita oleh ribuan pendukung Erdogan yang menyemut di depan markas AKP di Ibu Kota Ankara. "Turki akan melanjutkan membebaskan tanah Suriah agar supaya pengungsi dapat kembali ke Suriah dengan selamat," kata Erdogan dalam pidato kemenangannya di depan para pendukungnya yang melambai-lambaikan bendera Turki.

ERDOGAN PEMIMPIN YANG SELALU MENYUARAKAN MASYARAKAT ISLAM