TSAI PRESIDEN TAIWAN HIMBAU MASYARAKAT DUNIA UNTUK BELA DEMOKRASI.
INFOKOMNOW.COM
byPakeLEE, 04/Januari/2019
byPakeLEE, 04/Januari/2019
TokESoldeRLegenD@ Tak seorang pun dapat mengubah fakta bahwa
Taiwan merupakan bagian dari China, dan rakyat di dua sisi Selat Taiwan
hendaknya mengupayakan " penyatuan
kembali ", ungkapan presiden China Xi Jinping. Maka Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada
Sabtu meminta dukungan internasional untuk membela demokrasi dan pandangan
hidup pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dalam menghadapi ancaman-ancaman
baru dari China, Sabtu 05 Januari 2019.
" Kami harap masyarakat internasional
memandangnya serius dan dapat menyuarakan dukungan dan membantu kami ", Ujar SiGaluh Tsai kepada wartawan
menyikapi ancaman China yang akan mengeluarkan kekuatan agar Taiwan Taiwan
berada di bawah kendalinya. Jika
masyarakat internasional tak mendukung sebuah negara demokratik yang berada di
bawah ancaman, " Kami mungkin harus
pertanyakan negara mana lagi (yang akan diancam)? ", Ujar SiGaluh Tsai.
Proses
kemerdekaan Taiwan sesuatu yang hingga kini belum mendapat pengakuan dari China
yang masih menganggap Pulau tersebut
sebagai bagian dari Negara China daratan hingga kini. Terkait issue tersebut Sabtu 21 Oktober 2018
lalu, Ribuan pengunjuk rasa pro-kemerdekaan Taiwan berpawai di Taipeh ibu kota Taiwan, untuk memprotes "perundungan"
Beijing dan menyerukan referendum mengenai apakah pulau yang memiliki
pemerintahan sendiri itu seharusnya secara resmi menyatakan kemerdekaan dari
China.
Kenny
Chung, juru bicara Formosa Alliance
kelompok yang mengagas Demonstrasi, melukiskan demonstrasi itu
"sangat sukses" dengan jumlah orang yang ikut unjuk rasa relatif
banyak. Hubungan dengan Beijing telah
memburuk sejak Tsai naik ke tampuk kekuasaan tahun 2016. China mencurigai
pemimpin itu ingin mendorong kemerdekaan resmi, langkah yang tidak akan
dibiarkan Beijing.
“ Angkatan bersenjata China harus memperkuat
kewaspadaan soal keadaan darurat dan melakukan apa saja yang mereka dapat
perbuat untuk siap menghadapi peperangan
“,Ujar Presiden Xi Jinping kepada jajaran tinggi militer China, Jumat 04
Januari 2019. Peningkatan angkatan
Bersenjata China saat ini sangat digalakkan di tengah-tengah perselisihan
kewilayahan di Laut China Selatan, persolan Taiwan serta ketegangan yang meningkat dengan
Amerika Serikat terkait berbagai masalah, mulai perdagangan hingga status
Taiwan.
" Dunia menghadapi periode perubahan-perubahan
besar yang tak pernah terlihat dalam satu abad, dan China masih berada dalam
periode penting menyangkut peluang strategis bagi pembangunan", Ujar SiDin
Xi Jinping. Menurut dia, angkatan
bersenjata perlu dapat menanggapi dengan cepat situasi darurat, perlu
meningkatkan kemampuan operasi bersama mereka serta memelihara tipe-tipe baru
pasukan tempur.
Komentar-komentar
Xi muncul setelah ia mengatakan pada Rabu bahwa China masih siap menggunakan
kekuatan untuk mencapai "reunifikasi" (penyatuan) dengan Taiwan dan mencegah kemerdekaan pulau
itu. Pidato Xi tentang Taiwan
disampaikan hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump
menandatangani "the Asia Reassurance Initiative Act" menjadi
undang-undang, yang menegaskan kembali komitmen AS kepada keamanan pulau itu.
Taiwan
merupakan isu paling sensitif China dan diklaim Beijing sebagai wilayahnya yang
ingkar dan meningkatkan tekanan atas pulau itu sejak Tsai dari Partai Progresif
Demokratik prokemerdekaan jadi presiden tahun 2016. Tsai mengatakan pulau itu tidak akan
menerima pengaturan politik " satu negara, dua system " dengan China dan mengukuhkan semua negosiasi lintas selat dilakukan atas dasar antar pemerintah.
“ BERDIRINYA NEGARA TAIWAN SEBUAH WUJUT
DEMOKRASI “
Said
by TokESoldeRLegenD@
Komentar
Posting Komentar