“ SHUTDOWN “ MERUBAH KOTA WASHINGTON JADI KOTA MATI YANG SEPI.

INFOKOMNOW.COM
byIndaHPalloranG,  26/01/2019


SiOmonGLegenD@   Pertengahan Januari 2019 Kota Washington yang selalu ramai dengan berbagai aktipitas terasa menjadi kota meti hampir tanpa  aktipitas perkotaan,  Kantor Pelayanan Pemerintah tutup, Turis-turis yang berkunjung kurang, Hotel-hotel kosong hunian dan  Restoran  hampir pada merugi karena tak ada penguunjung.     Kondisi Kota Washington kota terbesar di Amerika Serikat mulai demikian sejak Donald Trump mencanangkan pembangunan tembok perbatasan dengan Mexico yang menyedot anggaran sangat besar.

Keadaan Washington yang seakan mati ini disebabkan “ SHUTDOWN “ Yaitu keadaan dimana pemerintah pusat Amerika Serikat menutup beberapa pelayanan pemerintah karena tak mampu membiayai pegawai yang berugas di kantor pelayanan pemerintah tersebut.    Ketidak mampuan pemerintah menggaji para pegawai tersebut karena ketegasan Donald Trump untuk membangun mega proyek “ Tembok perbatasan sepanjang antara Amerika Serikat dan Mexico “ yang membutuhkan biaya sangat besar sekitar  US$ 5,7 miliar.

Untuk membiayai Proyek tersebut pemerintahan Donald Trump terpaksa mengambil dana dari Anggaran Pemerintahan Federal Washington yang berakibat penutupan beberapa kegiatan di negeri federal tersebut seperti pengurangan atau merumahkan sementara pegawai pemerintaah tanpa gaji  sebanyak 800 ribu pegawai dan mengurangi beberapa pelayanan pemerintahan.   Dana yang dihimpun tersebut oleh pemerintaah akan di alokasikan untuk membangun tembok raksasa yang akan di bangun di perbatasan Mexico.  

 
Washington ibu kota Negara Amerika Serikat  tempat lebih dari 20 juta wisatawan yang biasanya berkunjung,  penutupan pemerintahan sementaara terpanjang dalam sejarah AS, sangat  mengancam bisnis wisata yang bergantung pada pegawai pemerintahan dan daya tarik monumen pemerintahan dan museum.   Meski belum jelas beberapa lama penghentian sementara pegawai pemerintah tersebut tapi kondisi tersebut tentunya menghentikan aktipitas warga Washington termasuk dinamika ekonomi sebagai krisis ekonomi warga.

  Rasanya seperti seharusnya telepon ini terus bordering  ”, Ujar SiDin Adam Plescia, pemilik Custom Tour of DC yang resah menanti pelanggan untuk meengikuti paket tour in Town mereka.    Januari sebenarnya adalah bulan yang sepi bagi pariwisata di DC, ketenangan antara musim liburan dan festival bunga sakura pada Maret.  Tapi keheningan tahun ini sungguh memekakan telinga, karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah sudah memasuki hari ke-26 yang terjadi karena tuntutan dana $5,7 miliar dari Presiden AS Donald Trump untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Tujuh belas museum Smithsonian yang berada di kota telah ditutup.  Gedung Putih tertutup bagi wisatawan.  Monumen terbuka di National Mall, meski masih dapat diakses, namun mungkin kurang menarik di tengah pemandangan sampah yang menumpuk di tempat-tempat sampah dan berserakan karena belum dibersihkan oleh Layanan Taman Nasional sejak dirumahkan.

Yohannes Zekele pemilik Washington DC Legend Tours berkata ia belum menerima panggilan untuk pemesanan tur dalam beberapa hari, biasanya ia  sering memberikan tur kepada pelobi atau orang-orang profesional yang mengunjungi ibu kota untuk konferensi.  Tetapi alasan untuk berkunjung semakin sedikit ditambah dengan banyaknya agen federal yang tutup,    Dampaknya besar  ”, Ujar SiDin Zekele.

Sharmayne Whitter, seorang guru berusia 38 tahun dari Birmingham, Inggris, menerobos cuaca musim dingin untuk mengambil foto dengan seorang temannya di luar Gedung Putih.   Washington adalah perhentian terakhir baginya dari 4 minggu perjalanannya di sepanjang Pantai timur USA, yang telah ia rencanakan sebelum ia mengetahui tentang penutupan itu.  Whitter mengatakan ia menyalahkan Trump atas peluangnya  melihat beberapa destinasi yang terlewatkan,     Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, jadi dia agak membatasi kesempatan kami untuk menikmati keindahan Amerika sebagaimana mestinya  ”, Ujar SiDin  Whitter.

 Restoran setempat telah melihat adanya “penurunan drastis” dalam bisnis mereka hingga mencapai 20 %  - 60 % karena lebih sedikit wisatawan dan pekerja yang cuti memilih untuk tidak makan, menurut Kathy Hollinger, Presiden dan CEO Asosiasi Restoran Metropolitan Washington (RAMW).    Dalam upaya untuk tidak menutup restoran sepenuhnya, kami harus mengurangi jam kerja, shift, dan beberapa mempertimbangkan untuk buka kurang dari satu hari dalam seminggu, karena tidak ada bisnis yang cukup  ”,Ujar SiDin Hollinger. 

Di dunia pariwisata khususnya bisnis Hotel,  organisasi pemasaran pariwisata independen Destination DC menunjukkan tingkat hunian hotel turun lebih dari 8 persen pada pada pekan 30 Desember hingga 5 Januari, dibandingkan dengan minggu yang sama tahun lalu.  Mereka menemukan pengaruh ShutDown terhadap penurunan pemasaran hotel dan bisnis pariwisata sangat signifikan.


"   Washingtong Sepi karena kebijakan  SHUTDOWN DonalD TrumP.   "
Said by SiOmonGLegenD@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA