JURNALIS PERANCIS MENYUSUP KE ISIS, MENEMUKAN MEREKA TIDAK MENGENAL ISLAM.

INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDNunukaN,       17/02/2020


LaTonggELegendS@  Ramzi seorang jurnalis  asal Perancis berhasil menyusup dan berbaur bersama dengan para simpatisan ISIS dalam jaringan teror bawah tanah di Paris. Pengalaman jurnalis Muslim itu mengejutkan, karena menurut dia para simpatisan ISIS itu sama sekali tidak paham soal Islam.   Penyusupan Ramzi dilakukan antara musim panas 2015 hingga Januari 2016. Dia mengaku sangat mudah menghubungi kelompok yang menyebut diri sebagai "  Tentara Allah  " di Facebook itu.

Jurnalis muslim dengan nama samaran Ramzi ini mengaku  " tidak melihat Islam "  selama enam bulan dalam penyamaran  di jaringan tersebut.   Dia hanya menemukan para pemuda yang  " tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi ".    Ramzi mengatakan, jaringan itu terdiri dari 10 anggota militan yang dipimpin seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Ossama.

Dia merekam banyak peristiwa dalam kelompok itu menggunakan kamera tersembunyi, termasuk dalam rapat perencanaan serangan di sebuah kelab malam.   Dikutip dari The Independent, Selasa (3/5), rekaman tersebut ditayangkan di stasiun televisi Canal+ pada Senin lalu dengan judul  " Tentara Allah ".     Ossama merencanakan serangan ke kelab malam dan bandara Paris–Le Bourget,  yang menurutnya akan membuat Perancis trauma selama berabad-abad dan  rencana itu baru terlaksana setelah mendapatkan konfirmasi dari seorang militan bernama Abu Suleiman, veteran perang ISIS yang pernah bertempur di Raqqa, Suriah.

Ossama sempat ditolak masuk angkatan bersenjata Perancis, pernah menjadi pemuja setan atau Satanis dan pecandu alkohol sebelum berkenalan dengan kelompok Islam radikal di internet.    Dia pernah dipenjara selama enam bulan setelah ketahuan mencoba bergabung dengan ISIS setelah dibebaskan ia kena wajib lapor setiap hari ke pos polisi.   Pria keturunan Perancis-Turki ini adalah "emir" dari kelompok yang menggunakan aplikasi berbagi pesan Telegram untuk mengatur pertemuan.

Dalam sebuah rekaman tersembunyi, Ossama terlihat tersenyum saat membayangkan dirinya ditembak mati oleh polisi, seraya mengatakan  " Syuhada tidak merasakan sakit ".    "  Kita harus menyerang pangkalan militer. Ketika mereka makan, mereka berbaris, atau jurnalis. BFM iTele, mereka berperang melawan Islam  ", Ujar SiDin  Ossama dalam rapat itu dan   "  Seperti yang mereka lakukan kepada Charlie [Hebdo]. Kau harus menyerang mereka di jantungnya. Serang mereka tiba-tiba. Mereka tidak terlindungi. Ribuan warga Perancis harus mati  ", Ujar SiDin lanjut.

Dalam sebuah instruksi  dia  diharuskan menyerang kelab malam dan meledakkan diri menggunakan rompi bunuh diri setelah ada pasukan keamanan yang datang.   Abu Suleiman dalam hal ini yang memberikan perintah menyiapkan peledak dan ranjau di mobil,  sialnya  jaringan Ossama telah diawasi oleh badan intelijen Perancis, DCRI, dan mereka ditangkap pada Desember dan Januari 2016.

Ramzi, 29, mengatakan bahwa dia adalah Muslim yang  " satu generasi dengan para pembunuh " di Paris November 2015 lalu yang menewaskan 130 orang,   "  Tujuan saya adalah untuk memahami apa yang ada pikiran mereka  ", Ujar SiDin  Ramzi saat diwawancara AFP.

"  Salah satu pelajaran utama adalah, saya tidak pernah melihat Islam dalam masalah ini. Tidak ada niat mereka mengubah dunia. Hanya para pemuda yang tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi  "  dan  "  Mereka tidak beruntung lahir di masa keberadaan ISIS. Sangat menyedihkan. Mereka adalah para pemuda yang mencari sesuatu, dan malah ini yang mereka temukan ", Ujar SiDin Ramzi jurnalis iku. 


" Kekerasan sering jadi perjuangan golongan yang tersesat ",
Said by LaTonggELegendS@.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA