IBRAHIM B KEATA PRESIDEN MALI DIPAKSA MUNDUR DAN BUBARKAN PARLEMEN.


INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDBakrI,                                                  20   A g u s t u s   2020






DominicuSDuraNLegendS@   

Menurut  laporan stasiun televisi Pemerintah Mali, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keata mengundurkan diri setelah ditahan oleh sejumlah serdadu militer.    Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Keata mengatakan dia juga membubarkan kabinet pemerintah dan parlemen,   "  Saya tidak mau ada darah yang tumpah demi saya tetap berkuasa  ",  Ujar SiDin Keata.

Hal itu terjadi beberapa jam setelah dia dan Perdana Menteri Boubou Cissa ditahan di sebuah kamp militer dekat ibu kota Bamako, yang menuai kecaman dari kekuatan regional dan Prancis.   "  Jika hari ini, elemen-elemen tertentu dari angkatan bersenjata kita ingin ini diakhiri melalui intervensi mereka, apakah saya sesungguhnya punya pilihan ?  ",  Ujar SiDin Keata dan sebelumnya  tentara yang memberontak dilaporkan telah menguasai kamp Kati.

Keata menjabat sebagai presiden untuk periode kedua dalam pemilu 2018, namun masa jabatannya diwarnai kemarahan publik atas korupsi, pengelolaan perekonomian, serta meningkatnya kekerasan komunal di sejumlah wilayah di negara itu.   Terjadi kemarahan di antara elemen militer terkait gaji dan konflik yang berkelanjutan, konflik yang berkelanjutan dengan para jihadis - serta ketidakpuasan terhadap Keata.

"  Saya tidak membenci siapa pun, kecintaan saya pada negara saya tidak memungkin saya untuk melakukan hal itu  ",  Ujar SiDin  menambahkan dan  "  Semoga Tuhan menyelamatkan kita  ".

Rangkaian konplik tersebut memicu sejumlah protes besar-besaran dalam beberapa bulan terkahir, koalisi oposisi baru yang dipimpin oleh seorang Imam konservatif   Mahmoud Dicko, menyerukan reformasi setelah menolak konsesi dari Keata, termasuk pembentukan pemerintah persatuan.

Pemberontakan dipimpin oleh Kolonel Malick Diaw - wakil kepala kamp Kati - dan komandan lainnya, Jenderal Sadio Camara.   Dengan pengambil alihan kamp yang terletak sekitar 15 km dari Bamako, para pemberontak berbaris di ibu kota, di mana mereka disemangati oleh kerumunan yang berkumpul untuk menuntut pengunduran diri Keata.   Selasa sore  mereke menyerbu kediaman Keata dan menangkap presiden dan perdana menteri  saat mereka  berada di rumah itu.

Jumlah tentara yang ambil bagian dalam pemberontakan tidak jelas,  para tentara digambarkan berpatroli di jalan-jalan setelah suara tembakan terdengar.   Putra presiden, ketua Majelis Nasional, menteri luar negeri, dan menteri keuangan dilaporkan termasuk di antara pejabat lain yang ditahan kalangan pemberontak. 

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Ecowas), sebuah badan regional mengatakan 15 negara anggotanya telah setuju untuk menutup perbatasan mereka dengan Mali, menangguhkan semua aliran keuangan ke negara itu  dan mengeluarkan Mali dari semua badan pembuat keputusan Ecowas.    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Afrika menyerukan pembebasan mereka yang ditahan oleh tentara.

Sudah sejak lama Mali menjadi  pangkalan utama pasukan Prancis yang memerangi pemberontak Islam di seluruh wilayah Sahel.    Mantan penguasa kolonial Mali, yaitu Prancis, juga dengan cepat mengutuk penahanan presiden. Menteri Luar Negeri Jean Yves Le Drian mendesak para prajurit untuk kembali ke barak.




Kekuatan militir salah satu penegak Pemerintahan ",  
  Said by DominicuSDuraNLegendS@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA