LEDAKAN DAHSYAT DI GUDANG PELABUHAN BEIRUT DI AKIBATKAN SODIUM NITRAT.
INFOKOMNOW.COM
byBambanGBiunG, 08 A g u s t u s 2020
IriantOKonteTLegendS@ Hingga hari ini 08 Agustus 2020, jumlah
korban tewas akibat Ledakan besar di kawasan pelabuhan di Beirut, Lebanon, pada
Selasa, 4 Agustus 2020 sebanyak dua kali, meningkat menjadi 156 jiwa dengan yang terluka-luka dilaporkan lebih dari
5.000 orang. Pemerintah Lebanon telah mengumumkan keadaan
darurat selama dua minggu di Beirut dan memandatkan kuasa pengendalian keamanan
sepenuhnya kepada pihak militernya.
Akibat ledakan besar tersebut berakibat kerusakan berat pada hampir semua infrastruktur bangunan hingga ke pinggiran kota Bairut, karena pengaruh gelombang kejut ledakan tersebut yang tersebut keseluruh penjuru kota. Pejabat setempat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat, saat ini petugas darurat masih menggali puing-puing untuk mencari korban selamat sambil membereskan bongkahan.
Rekaman seputar kejadian ledakan tersebut menunjukkan bahwa, ledakan tersebut terjadi pada sebuah Gudang kembang api diseputar kawasan pelabuhan Bairut dengan ledakan besar. Namun penyebab ledakan tersebut secara pasti belum terkomfirmasi dengan jelas sebagaimana diungkapkan Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan dalam laporan pencarian jumlah kematian.
Meski beberapa pernyataan mengungkapkan bahwa Narapidana ledakan tersebut adalah bahan Sodium Nitrat yang terbakar di gudang tersebut. Sebagaimana pernyataan Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari , ledakan yang terjadi di Beirut diduga disebabkan oleh bahan-bahan yang mengandung sodium nitrat yang tersimpan di Bangunan Pelabuhan Beirut itu terbakar.
" Informasi bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan sodium nitrat dalam volume besar yang disimpan di port (pelabuhan) ", Ujar SiDin Hajriyanto Thohari Wong Jowo, Rabu (5/8/2020). Dan katanya bahwa pelabuhan yang menjadi lokasi ledakan berdekatan dengan pusat kota pusat kota Beirut, " Sodium nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api ", Ujar SiDin Laji.
kata dia. Menurut Hajriyanto, Pelabuhan yang menjadi lokasi ledakan berdekatan dengan pusat kota Beirut, menyebabkan munculnya kerusakan dan korban jiwa sangat besar kata Hajriyanto. Hasil pengecekan terakhir KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Beirut bahwa seluruh WNI berjumlah 1.447 WNI terdiri dari 1.234 diantaranya Kontingen Garuda dan 213 orang Sipil termasuk keluarga KBRI di sana.
Akibat ledakan besar tersebut berakibat kerusakan berat pada hampir semua infrastruktur bangunan hingga ke pinggiran kota Bairut, karena pengaruh gelombang kejut ledakan tersebut yang tersebut keseluruh penjuru kota. Pejabat setempat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat, saat ini petugas darurat masih menggali puing-puing untuk mencari korban selamat sambil membereskan bongkahan.
Rekaman seputar kejadian ledakan tersebut menunjukkan bahwa, ledakan tersebut terjadi pada sebuah Gudang kembang api diseputar kawasan pelabuhan Bairut dengan ledakan besar. Namun penyebab ledakan tersebut secara pasti belum terkomfirmasi dengan jelas sebagaimana diungkapkan Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan dalam laporan pencarian jumlah kematian.
Meski beberapa pernyataan mengungkapkan bahwa Narapidana ledakan tersebut adalah bahan Sodium Nitrat yang terbakar di gudang tersebut. Sebagaimana pernyataan Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari , ledakan yang terjadi di Beirut diduga disebabkan oleh bahan-bahan yang mengandung sodium nitrat yang tersimpan di Bangunan Pelabuhan Beirut itu terbakar.
" Informasi bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan sodium nitrat dalam volume besar yang disimpan di port (pelabuhan) ", Ujar SiDin Hajriyanto Thohari Wong Jowo, Rabu (5/8/2020). Dan katanya bahwa pelabuhan yang menjadi lokasi ledakan berdekatan dengan pusat kota pusat kota Beirut, " Sodium nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api ", Ujar SiDin Laji.
kata dia. Menurut Hajriyanto, Pelabuhan yang menjadi lokasi ledakan berdekatan dengan pusat kota Beirut, menyebabkan munculnya kerusakan dan korban jiwa sangat besar kata Hajriyanto. Hasil pengecekan terakhir KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Beirut bahwa seluruh WNI berjumlah 1.447 WNI terdiri dari 1.234 diantaranya Kontingen Garuda dan 213 orang Sipil termasuk keluarga KBRI di sana.
Sumber
lain mendapatkan bahwa keadaan berbahaya ini telah di ketahui pihak Israel
dengan mengetahui tentang adanya barang berbahaya di lokasi tragedi ledakan
dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Bahkan, negeri Yahudi itu melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
telah mengungkap lokasi berbahaya itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa saat
berpidato dikonferensi Bisnis Globes Yerusalem pada 2019.
Bahkan dalam pidatonya itu, Kamis 6 Agustus 2020, Netanyahu memperlihatkan titik-titik lokasi penyimpanan zat berbahaya. Menurut Netanyahu, zat kimia berbahaya itu merupakan milik Hizbullah, direncanakan akan dijadikan bahan baku pembuatan ribuan rudal. Dari 3 titik lokasi penyimpanan zat berbahaya yang dipaparkan, salah satunya di gudang Amonium Nitrat yang menjadi pusat ledakan tragedi Beirut kemarin.
Bahkan dalam pidatonya itu, Kamis 6 Agustus 2020, Netanyahu memperlihatkan titik-titik lokasi penyimpanan zat berbahaya. Menurut Netanyahu, zat kimia berbahaya itu merupakan milik Hizbullah, direncanakan akan dijadikan bahan baku pembuatan ribuan rudal. Dari 3 titik lokasi penyimpanan zat berbahaya yang dipaparkan, salah satunya di gudang Amonium Nitrat yang menjadi pusat ledakan tragedi Beirut kemarin.
“ Dekat Api Panas, dekat ledakan pasti hancur
juga “,
Said
by IriantOKonteTLegendS@
Nauzubillah ........... siapapun pelakunya benar2 tak memiliki rasa kemanusian, sr, oga Allah memberinya ganjaran
BalasHapus