KEVIN CARTER PRESTASI BESAR FOTOGRAFERNYA PENGANTAR KEMATIAN.


INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDBakrI,                                21  Juli  2020





PunGKadALegendS@   Kevin Carter seorang fotografer profesional, berjalan ke podium di Perpustakaan Columbia University’s Low Memorial untuk menerima Hadiah Pulitzer untuk fotografi feature, pada 23 Mei 1994.   Penghargaan yang diterima Carter tersebut 14 bulan setelah mengabadikan adegan yang berkesan yaitu sebuah gambar yang memperlihatkan gambar burung nasar yang memperhatikan seorang anak wanita Sudan yang kelaparan di tanah kekeringan.

Gambar yang memberih tuah Carter seorang fotografer,  gambar seorang anak wanita yang kelaparan di padang Sudan dengan burung Nasar pemakan bangkai memperhatikannya di belakang.  "  Aku bersumpah, aku mendapat tepuk tangan meriah dari semua orang. Aku tidak sabar untuk menunjukkan piala kepadamu. Itu adalah hal yang paling berharga, dan penghargaan tertinggi atas pekerjaanku yang bisa aku terima  ",  Ujar SiDin Kevin Carter kepada orang tuanya di Johannesburg di laman Time.

Fortune tersebut berawal ketika Kevin Carter melakukan perjalanan ke Sudan pada bulan Maret tahun 1993.  Sebuah negeri yang dilanda bencana kelaparan massal sebagai akibat perang saudara yang berkepanjangan.  Carter dan Silva turun dari pesawat PBB yang mengangkut bantuan pangan yang mendarat di bagian utara Sudan untuk meliput bencana kelaparan masal terparah di sana.

Luapan kegembiraan setelah menerima Pulitzerr, suddenly berita kematian Carter mencuat, ia diberitakan mati bunuh diri akibat racun karbon-monoksida.  Carter megakhiri hidupnya di usia 33 tahun pada truk pikap merahnya yang diparkir di dekat sungai kecil.   "  Aku benar-benar minta maaf  ",   jelasnya dalam catatan yang tertinggal di kursi penumpang di bawah ransel.  " Kepedihan hidup menimpa kegembiraan sampai-sampai kegembiraan itu tidak ada ".

Kemudian Obituari singkatnya muncul di seluruh dunia setelah kesuksesannya menunjukkan kisah moral tentang seseorang yang terkena kutukan ketenaran.  Ketika gambar itu diterbitkan diberbagai media massa berbagai tanggapan muncul dari pembaca, seperti diterbitkan di New York Times tanggal 26 Maret 1993, reaksi pembaca sangat kuat dan tidak semuanya positif.

Beberapa orang mengatakan bahwa Kevin Carter tidak manusiawi, dikutip dari laman allthatinteresting Mereka mengatakan bahwa ia seharusnya menjatuhkan kameranya untuk lari memberikan bantuan ke bantuan gadis kecil itu.   Setelah menerima sejumlah panggilan telepon dan surat dari para pembaca yang ingin tahu apa yang terjadi pada gadis kecil itu, New York Times kemudian menerbitkan catatan editor yang menggambarkan apa yang terjadi setelah itu,    “ Fotografer melaporkan bahwa bocah tersebut cukup pulih untuk melanjutkan perjalanan setelah burung bangkainya diusir ".

Kevin Carter tumbuh di Afrika Selatan selama apartheid, dia menjadi jurnalis foto karena dia merasa perlu mendokumentasikan perlakuan yang memuakkan tidak hanya pada orang kulit hitam tetapi juga antara kelompok etnis kulit hitam, seperti antara orang-orang Xhosas dan Zulus.  Ia bergabung dengan barisan jurnalis foto lainnya,  Sebuah surat kabar Afrika Selatan menjuluki kelompok tersebut “ Bang-Bang Club “.

Kesuksesan gambar karyanya itu memberikan berkah besar bagi Carter, banyak editor foto di majalah-majalah besar ingin bertemu dengan jagoan baru itu dan Carter pun menandatangani kontrak dengan Sygma, agensi gambar bergengsi yang mewakili 200 jurnalis foto terbaik dunia.  " Ini bisa menjadi bisnis yang sangat glamor ",  Ujar SiGaluh Eliane Laffont direktur AS Sygma.







  Penghargaan besar lahir dari karya yang besar  “, 
Said by PunGKadALegendS@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA