INGGRIS BERI SANGSI PEBISNIS RUSIA DAN KIRIM 6000 RUDAL BUAT UKRAINA
INFORMASINOW.COM
by Mc. Donald BiunG, K
a m i s, 3
1 M a
r e t
2 0 2 2
HaryonOGurULagendS@ Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss
mengumumkan sanksi lanjutan terhadap pebisnis dan perusahaan Rusia serta
Belarusia, kebijakan sanksi ini
menargetkan industri yang mendukung
serangan Rusia atas sikap menyerang dan menghancurkan Ukraina. Seperti dikutip dari CNN Internasional, Kamis
(24/3/2022), sanksi terbaru menargetkan 65 individu dan entitas, termasuk enam
bank, Russian Railways, dan sebuah perusahaan pertahanan.
Selain itu konplik tersebut membuat
Inggris akan memberikan bantuan baru ke Ukraina. Ini termasuk 6.000
rudal, anti-tank dan senjata peledak tinggi serta US$ 33 juta atau sekitar Rp
474 miliar (asumsi Rp14.300/US$).
Kiriman besar-besaran paket senjata militer tersebut akan diumumkan oleh
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson pada pertemuan para pemimpin NATO dan G7, di
Brussels, Belgia. Rencananya rapat besar yang akan membahas situasi perkembangan
di Ukraina akan dilakukan Kamis (24/3/2022) ini waktu
setempat.
" Ini
akan menggandakan bantuan mematikan defensif yang diberikan hingga saat ini .. (Ada total)
10.000 rudal dan dana US$ 528 juta yang telah dilberikan Inggris untuk bantuan
kemanusiaan dan ekonomi untuk krisis
", Ujar tulisan dari 10 Downing Street. Sebelumnya Inggris telah mengirim lebih dari
4.000 senjata anti-tank ke angkatan bersenjata Ukraina, termasuk rudal Javelin dan rudal anti-udara
kecepatan tinggi Starstreak untuk membantu mempertahankan diri dari pemboman
udara, serta pelindung tubuh, helm, dan sepatu bot tempur.
Sangsi Liz Truss juga kan menerpa InWagner Group, kontraktor militer rahasia
Rusia yang diduga terkait dengan dan
dibiayai oleh, Yevgeny Prigozhin, seorang oligarki yang sangat dekat dengan Rusia
juga tak luput dari sanksi. Sementara
itu, pebisnis yang dikenai sanksi baru ini termasuk taipan minyak Eugene
Shvidler, pendiri bank Tinkoff Oleg Tinkov dan Herman Gref, CEO bank terbesar
Rusia Sberbank, pengumuman terbaru juga
menunjukkan Wali Kota Melitopol yang dilantik Rusia turut mendapat sanksi dan ini
menjadi yang pertama kalinya menyasar individu karena bekerja sama dengan
pasukan Rusia yang saat ini berada di Ukraina
" Lebih
dari 1.000 individu dan entitas kini telah dikenai sanksi ",
Ujar berita dari Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing (FCDO). Sanksi kali ini membawa nilai aset global
dari bank-bank, termasuk pebisnis, dengan jumlah yang fantastis. Kekayaan
bersih oligarki dan anggota keluarga yang dikenai sanksi tercatat lebih dari
150 miliar poundsterling, " Para oligarki, bisnis, dan preman bayaran ini
terlibat dalam pembunuhan warga sipil tak berdosa dan itu benar bahwa mereka
membayar harganya ", Ujar SiDin Truss.
Selain itu, Johnson memberikan US$ 5,4 juta (Rp77,5
miliar) ke BBC World Service untuk membantu mengatasi disinformasi Rusia.
Johnson juga diharapkan mengumumkan beberapa dukungan keuangan untuk
penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang. "
Vladimir Putin sudah gagal di Ukraina. Orang-orang Ukraina telah
menunjukkan diri mereka luar biasa berani dan ulet dalam membela tanah air,
dalam menghadapi serangan gencar yang tidak beralasan ",
Ujar SiDin Boris Johnson dalam rilisnya.
" Tapi kita tidak bisa dan tidak akan berdiam diri sementara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi debu. Inggris akan bekerja dengan sekutu kami untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam pertarungan ini ", Ujarnya menambahkan. " Satu bulan dalam krisis ini, komunitas internasional menghadapi pilihan. Kita dapat menjaga api kebebasan tetap hidup di Ukraina, atau berisiko padam di seluruh Eropa dan dunia ", Ujar SiDin Boris Johnson menutup dengan Plabomoranya (hebatnya).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
“ Tindakan semena – mena Rusia di Ukraina
mendapat sangsi dari Inggris “,
S a
i d b
y HaryonOGurULagendS@
Komentar
Posting Komentar