KING FAHD MADINAH, PERCETAKAN ALQURAN TERBESAR DI DUNIA DENGAN PEKERJA BERTANGGUNG JAWAB
INFORMASINOW.COM
byBakuINunukaN, S
a b t
u, 0 6
A g u
s t u
s 2 0
2 2
Alquran adalah kitab suci agama Islam
yang memuat firman Allah yang di terima Nabi Muhammad dalam berbagai
cara yang kemudian saat ini telah
banyak di cetak menjadi sebuah kitab,
yang menjadi pegangan hidup ummat Islam dalam menjalani kehidupan di
dunia. Kitab ini diperbanyak oleh
berbagai Negara di dunia khususnya
Negara Islam untuk dapat dimiliki setiap
ummat Islam, namun di Madinah terdapat
percetakan Kitab Alquran yang terbesar
di dunia dan di sini percetakan ini memproduksi sekitar 18 juta eksemplar Alquran
setiap tahunnya.
Lokasi percetakan berada dalam Kompleks “Percetakan Alquran King Fahd” atau Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf
Syarif tersebut berokasi tak jauh dari Masjid Nabawi hanya
berjarak sekitar 11 kilometer
(km), pabrik percetakan Alquran ini
diresmikan Raja Fahd Bin Abdul Aziz pada tahun 1984. Pabrik ini memiliki pekerja sebanyak 1.300 orang dan beroperasi
selama 24 jam dengan kemampuan
memproduksi Puluhan juta eksemplar Alquran dalam 78 bahasa yang didistribusikan seluruh
Arab Saudi serta Negara lain di dunia.
Percetakan Alquran ini terbuka untuk
umum namun hanya dibuka sejak pukul
08.00 WAS sampai 14.00 WAS, sehingga
Percetakan ini menjadi salah satu Pavoriet kunjungan bagi Jemaah Haji yang
datang Arab Saudi untuk dapat melihat lebih dekat. Begitu juga dengan Kami berenam Jemaah Haji
2022 dari Kalimantan Utara (Kaltara)
menyempatkan diri kelokasi percetakan ini,
“ Banyak sekali Al Quran di cetak
disini untuk memenuhi akan kebutuhan Alquran bukan hanya di Arab tapi
Dunia, Percetakkan ini sangat bagus “,
Ujar SiDin Thamrin Trans dengan Plabomoranya (hebatnya) dan ketika pulang kamipun setiap orang
dihadiakan satu Alquran.
"
Di sini kami mencetak hingga 18 juta salinan per tahun ",
Ujar SiDin Hasan Al-Harb Juru Bicara dan Pengawas Percetakan Alquran
King Fahad, ketika itu. Percetab
ini selain mencetak dalam bentuk buku,
percetakan Alquran ini juga membuat salinan Alquran dalam bentuk digital
melalui aplikasi gawai. Dengan teknologi digital, umat Islam tidak hanya dapat
membaca Alquran dan terjemahannya sesuai dengan bahasa masing-masing, tapi juga
mendengarkan suara bacaan Alquran dengan baik sehingga menjadi belajar mengajar
yang praktis.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa
ada lima langkah yang harus dilakukan sebelum Alquran dicetak dalam jumlah
banyak. " Pertama, kita buat salinan naskah Alquran
yang ditulis hanya dengan huruf Arab tanpa satu pun tanda baca, atau sama
persis seperti mushaf Alquran pertama di zaman Khalifah Usman bin Affan ",
Ujar SiDin Hasan Laji, kemudian
dicetak untuk dikoreksi sebuah Tim untuk diperbaiki. Langkah kedua, menurut Hasan, adalah naskah
salinan Alquran dicetak dengan tanda baca berupa titik untuk membedakan antara
huruf Arab yang satu dengan lainnya. Naskah ini juga dicetak per lembar dan
diperika oleh sebuah tim khusus.
Langkah ke tiga naskah salinan Alquran
dicetak dengan harakat (tanda baca) untuk membedakan bacaan panjang dan pendek,
atau suara yang harus ditahan, seperti tanda baca mad, tasjid, dan sukun. Berikutnya
membuat naskah salinan Alquran dengan tanda "wakaf" atau tanda
untuk memberi tahu pembaca Alquran tempat di mana harus berhenti dan memulai membaca
agar bacaan Alquran sesuai dengan kaidah yang benar dam terakhir
langkah ke lima adalah membuat naskah salinan Alquran dengan membubuhkan
nomor ayat dan nomor juz.
Seluruh pemeriksaan naskah salinan
Alquran tersebut dilakukan baik secara manual maupun elektronik sehingga jika
terjadi suatu kesalahan, maka dapat diketahui di bagian mana hal tersebut
terjadi dan dapat ditangani dengan segera,
kemudian percetakan akan mencetak sekitar 5.000 salinan Alquran dan
mengirimkannya kepada para ulama yang tepercaya guna pemeriksaan lebih lanjut
dan meminta pendapat mereka. “ Seluruh langkah ini kami lakukan, barulah
mesin-mesin pencetak akan memproduksi salinan Alquran dalam jumlah banyak.
Seluruh rangkaian sebelum mencetak salinan Alquran tersebut hanya dilakukan
satu kali untuk menghasilkan induk salinan
", Ujar SiDin Hasan
dengan Ahmadernya (Manisnya).
Kami dan pengunjung lainnyapun bisa melihat langsung proses
produksi Alquran, meski dengan waktu terbatas dan saat masuk ke dalam pabrik, pengunjung harus
antre dengan jumlah pengunjung dibatasi
sekitar 15-20 orang per rombongan. Masing-masing
rombongan diberikan waktu sekitar 15 menit untuk melihat langsung proses
pencetakan kitab suci Alquran dan menurut pekerja disitu sehari
pabrik percetakan Alquran ini mendapat
kunjungan sekitar 3.000 orang.
Luas kompleks percetakan yang terletak di Jalan Tabuk Madinah ini diperkirakan seluas 250.000 m2 dan berada di bawah pengawasan Kementerian Agama, Dakwah, dan Bimbingan Islam Arab Saudi. Di komplek ini tidak hanya berdiri sebagai percetakan, ada juga kantor induk, toko, masjid, rumah sakit, hingga rumah untuk untuk para karyawan yang bekerja di sini. Mereka yang bekerja disini bukanlah orang sembarangan, melainkan para ulama dan penghafal Al-Quran yang bertanggung jawab meneliti sedetail mungkin mushaf Al-Quran yang diproduksi.
“ Percetakan Alqur’an “KING FAHD”
milik Arab Saaudi mampu mencetak 12 juta Coppy salinan dalam
setahun “,
S a i d
b y JanggOLatieFLagendS@
Komentar
Posting Komentar