" GUCI BATU ORANG-ORANG MATI " YANG MASIH MISTERIUS DI LAOS BELUM TERUNGKAP
INFOKOMNOW.COM
byLaSikUAgaY, 04/12/2019
byLaSikUAgaY, 04/12/2019
SanimaHLegendS@ Tak banyak diketahui oleh para pelancong di Asia Tenggara, situs " guci orang-orang mati " di Laos berusia 2.500 tahun menjadi misteri yang belum pernah terpecahkan hingga saat ini. Tersebar
di dataran tinggi Xieng Khouang, struktur megalitik kosong dari Zaman
Besi ini berjumlah ribuan dan beberapa di antaranya memiliki ketinggian
hampir dua hingga tiga meter (sepuluh kaki), situs ini disebut situs sejarah " Plain of Jars ".
Tempat yang satu ini memiliki banyak guci raksasa yang terbuat dari
batu megalitik raksasa yang tersebar di Propinsi Xieng Khouang. Ada
mitos yang mengatakan bahwa guci-guci tersebut selalu digunakan dalam
upacara pemakaman kuno, hal ini berbeda dengan legenda setempat yang mengatakan bahwa semua
guci tersebut digunakan untuk menyeduh anggur beras para raksasa. Laos
bagian utara menjadi sasaran pengeboman besar-besaran oleh Amerika pada
tahun 1960-an namun kini daerah ini sudah dinyatakan aman bagi
pengunjung.
Keberadaan benda aneh tersebut belum
ada yang tahu pasti kapan dan mengapa batu berlobang tengahnya (guci batu) ini bisa ada di sana, meski Legenda setempat mengatakan bahwa itu dulunya digunakan sebagai piala oleh
para raksasa mabuk. Kisah lainnya mengatakan bahwa struktur
misterius ini digunakan sebagai tempat pembusukan mayat sesuai dengan
ritual penguburan masyarakat kuno.
" Situs yang misterius ini sepertinya baru dikunjungi oleh pemburu
harimau sekali saja ", Ujar SiDin Nicholas Skopal, arkeolog dari Australian
National University yang mengamati bukti-bukti tersebut. " Sekarang, kami berhasil menemukannya. Kami berharap dapat membangun gambaran yang jelas mengenai budaya ini ", Ujar SiDin Nicholas Skopal.
Bersama dengan guci batu berukuran besar tersebut–yang
diperkirakan berusia seribu tahun–tim arkeolog juga menemukan artefak
khas Zaman Besi lainnya. Termasuk keramik dekoratif, manik-manik kaca,
alat besi, cakram yang dipakai di telinga, serta gelendong yang
digunakan untuk membuat pakaian. Hampir semua batu berlubang yang ada di situ tidak memiliki motip atau hiasan terkecuali sebuah itupun hanya dibagian dasar bermotif gambar manusia.
Dengan penggalian terdekat beberapa kilometer jauhnya, ke-137 benda
berat ini, entah bagaimana telah dipindahkan ke lokasi baru mereka.
Namun, O'Reilly mengatakan, ia dan timnya masih belum tahu mengapa
lokasi terpencil itu dipilih. Apalagi, tidak ada bukti orang yang pernah
tinggal di sana. Para arkeolog berharap, penelitian mereka pada akhirnya akan membantu memecahkan misteri guci-guci orang mati tersebut.
Di sekitar guci, mereka
menemukan koleksi cakram yang diukir dengan indah. Para arkeolog
menduga, itu digunakan sebagai penanda makam. " Anehnya, kami menemukan guci mini (yang mirip dengan versi
besarnya), tetapi terbuat dari tanah liat ", Ujar SiDin Dougald O'Reilly, salah
satu arkeolog yang terlibat dalam penelitian. Tak ada yang tahu kebudayaan kuno mana yang membuat guci-guci ini. Tak
danya bukti tertulis menyebabkan penelitian terhadap situs yang
diperkirakan berasal dari Zaman Besi ini sulit dilakukan. Kabarnya, guci
ini umurnya udah ada sejak 500 SM-200 M.
Komentar
Posting Komentar