“ BENCANA KONSERVASI ” MATINYA 356 EKOR GAJAH SECARA MISTERIUS DI BOSTWANA.


NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI,                                            07  Juli  2020



LambertLegendS@    “ Bencana Konservasi “ melanda negara Botswana Utara demikian ungkapan para Ilmuwan atas tragedi lebih dari 356 ekor gajah mati secara misterius pada pertengahan bulan Juni 2020.   Awalnya kematian hanya ditemukan sebanyak 169 ekor Gajah yang ditemukan di Delta Okavango pada awal mei 2020 sebagaimana dilaporkan Surat Kabar New York Times.

Pihak Pemerintah Botswana belum menguji sampel sehingga tidak ada informasi tentang apa yang menyebabkan kematian atau apakah mereka dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.   Dua kemungkinan utama adalah keracunan atau patogen yang tidak diketahui,  sebelumnya diduga oleh Anthrax tapi dikesampingkan.      Ini adalah kematian massal pada tingkat yang belum pernah terlihat dalam waktu yang sangat, sangat lama. Di luar kekeringan, saya tidak tahu penyebab kematian seperti ini  ”,  Ujar SiDin Dr Niall McCann, direktur konservasi di National Park Rescue berbasis di Inggris.

Saksi mata setempat mengatakan beberapa gajah terlihat berjalan berputar-putar, menurut McCann merupakan indikasi gangguan neurologis.  "  Jika Anda melihat bangkai, beberapa dari mereka telah jatuh tepat di wajah mereka, menunjukkan mereka mati sangat cepat. Yang lain jelas mati lebih lambat. Jadi sangat sulit untuk mengatakan apa racun ini  ",  Ujar SiDin McCann.

Beberapa laporan setempat mengatakan, Gajah dari segala usia dan kedua jenis kelamin telah sekarat dan  beberapa gajah hidup tampak lemah dan kurus, menunjukkan lebih banyak akan mati dalam beberapa minggu mendatang.   Jumlah kematian sebenarnya mungkin akan lebih tinggi karena bangkai sulit ditemukan, kata para konservasionis.

Botswana adalah rumah bagi sepertiga populasi gajah Afrika yang jumlahnya terus menurun.   McCann juga mengesampingkan kemungkinan penyebab kematian itu karena terpapar antraks, yang menewaskan sedikitnya 100 gajah di Bostwana tahun lalu.  "  Hanya gajah-gajah yang mati dan tidak hewan lain  " dan  "  Jika mereka mati karena sianida yang digunakan pemburu liar, Anda akan menemukan kematian pada hewan-hewan lainnya  ",  Ujar SiDin Dr Niall McCann.

Bagaimanapun, tanpa mengetahui sumbernya, tidak mungkin untuk mengesampingkan kemungkinan penyakit itu menyeberang ke populasi manusia — terutama jika penyebabnya adalah sumber air atau tanah.  Dr McCann menunjuk pada pandemi Covid-19, yang diyakini berawal dari hewan,   "  Ya, ini adalah bencana konservasi — tetapi juga berpotensi menjadi krisis kesehatan masyarakat  ",  Ujar SiDin McCann.

Dalam webinar Bincang Hutan Tropis :  Apa Kabar Gajah Sumatera ?, Direktur Conservation Response Unit (CRU) Aceh drh Wahdi Azmi mengatakan kejadian ini sangat memprihatinkan.    "  Ada artikel yang memuat, sebelum mati gajah berputar-putar yang bisa mengindikasikan ada gangguan pada sistem sarafnya, mungkin bisa jadi penyebab, tetapi yang pasti dibutuhkan pemeriksaan laboratorium  ",  Ujar SiDin drh Wahdi.

Matinya ratusan gajah ini disebut sebagai conservation disaster atau bencana konservasi yang mengerikan.   Kendati demikian, dia menyebutkan dalam teritori perubahan iklim, salah satu yang dikhawatirkan dari hal ini adalah peluang munculnya penyakit baru, "  Bahkan mungkin penyakit yang dulu pernah ada, muncul kembali  ",  Ujar SiDin drh Wahdi.





“  Kehidupan yang harmonis kehidupan yang seimbang  “,   

Said by LamberTLegendS@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA