TIANWEN-1 ROKET TANPA AWAK CHINA MELUNCUR KE MARS UNTUK OBSERVASI.


INFOKOMNOW.COM
byAsnISamandaK,                                                                                         25  Juli  2020







SompULegendS@     Tianwen-1 roket riset tanpa awak milik China berhasil diluncurkan menuju Planet Mars pada Kamis, 23 Juli 2020.   Peluncuran roket ini  dalam misi saints independen pertama China untuk melakukan observasi planet lain di tata surya tersebut  serta dalam upaya menunjukkan kepemimpinan global China di ruang angkasa dan ini menunjukkan kecakapan dan ambisi teknologi mereka di ruang angkasa.

Menggunakan roket Long March 5 Y-4 kendaraan peluncur terbesar milik China, Satelit Tianwen-1 berhasil diluncurkan  pada pukul 12:41 malam waktu setempat dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa, Wenchang di pulau selatan Hainan, China bagian tenggara.   Satelit ini diperkirakan akan mencapai Mars pada Februari 2021 di mana satelit itu akan berusaha untuk menyebarkan penjelajah untuk menjelajahi planet selama 90 hari.

Jika berhasil, Tianwen-1  atau yang sering  disebut Questions to Heaven  nama sebuah puisi yang ditulis dua ribu tahun yang lalu,  maka sejarah ini akan menjadikan China negara pertama yang mengorbit, mendarat, dan mengerahkan penjelajah dalam misi perdananya di Mars.    Tianwen-1 akan menurunkan wahana penjelajah untuk mengeksplorasi planet itu selama 90 hari. Jika misi tersebut berhasil, China akan menjadi negara pertama yang mengorbit, menjejak, serta meluncurkan wahana penjelajah sekaligus dalam misi peluncuran antariksa.

Juru bicara peluncuran misi, Liu Tongjie, juru bicara misii peluncuran  menyebutkan  bahwa  akan terdapat sejumlah tantangan ketika roket riset mendekati Mars dan ini akan menjadi titik penting bagi tim untuk menurunkan kecepatannya.   "  Jika proses deselerasi tidak betul, atau jika ketepatan penerbangan tidak cukup, maka roket riset tidak akan tertangkap oleh Mars  ",  Ujar SiDin Liu.   mengutip reuters, Kamis   dan   "  Proses masuk, deselerasi, dan mendarat (EDL) adalah suatu hal yang amat sulit. Kami percaya proses EDL China masih dapat berjalan dengan sukses dan wahana antariksa tersebut bisa mendarat dengan aman  ",   Ujar SiDin menambahkan.

Dalam misi kali ini Tianwen-1  membawa sejumlah instrumen ilmiah yang akan digunakan meneliti kondisi atmosfer dan permukaan Mars, serta mencari tanda keberadaan air dan es.   Sebelumnya, China sempat menjalankan misi menuju Mars pada 2011 bersama Rusia, namun pesawat Rusia yang membawa roket riset gagal keluar dari orbit bumi dan terpecah di Samudera Pasifik.

Juru Bicara Misi ke Mars, Liu Tongjie mengatakan, akan ada tantangan ke depan saat pesawat itu mendekati Mars,   "  Ketika tiba di sekitar Mars, sangat penting untuk melambat  ",  Ujar SiDin Liu  dan   "  Jika proses deselerasi tidak benar, atau jika presisi penerbangan tidak mencukupi, satelit tidak akan ditangkap oleh Mars  ",  Ujar SiDin Laji, merujuk pada gravitasi di Mars yang membawa pesawat itu ke permukaan.

Liu mengatakan satelit akan mengorbit Mars selama sekitar dua setengah bulan dan mencari peluang untuk memasuki atmosfernya dan melakukan pendaratan lunak.    Memasuki, deselerasi, dan pendaratan (EDL) sangat sulit (proses). Kami percaya proses EDL China masih bisa berhasil, dan pesawat ruang angkasa dapat mendarat dengan aman  ",  Ujar SiDin Liu.

Saat ini, sebanyak delapan wahana antariksa milik Amerika, negara-negara Eropa, juga India tengah mengorbit Mars, atau berada di permukaannya, atau pula masih dalam misi yang dijadwalkan. Uni Emirat Arab sebagai negara baru dalam dunia antariksa baru saja  meluncurkan sebuah misi menuju Mars pada Senin (20/72020) menggunakan pesawat tanpa awak bernama Al-Amal atau Hope  yang digadang-gadang untuk mempelajari atmosfer di planet itu.

Amerika Serikat memiliki rencana untuk mengirim satelit dalam beberapa bulan mendatang yang akan mengerahkan satelit bernama Perseverance.     Perseverance sebagai  kendaraan terbesar, terberat, paling canggih yang dikirim ke Planet Merah oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA).     Sementara peluncuran terencana keempat untuk Mars, EU-Russian ExoMars, ditunda selama dua tahun karena masalah pandemi dan masalah teknis virus corona.
   




  Penelitian Mars mendukung pemukiman Transplanet  “,  
Said by  SompULegendS@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA