JOE BIDEN HAMPIR PASTI JADI PRESIDEN TERPILIH AS DI TAHUN 2020-2024.
INFOKOMNOW.COM byPunGKadA, 07 N o v e m b e r 2020
MuhammaDImbILegendS@ Berdasarkan proyeksi dari decision Desk-HQ akan hasil Pillpres Amerika Serikat 2020 antara Joe Biden (dari Partai Demokrat) dengan Donald Trump (dari Partai Republik), mengunggulkan kemenagngan untuk Joe Biden mengkampaskan petahana Donald Trump dengan keyakinan 99 persen untuk hitungannya. Meski penghitungan hasil Pemilihan Presiden AS 2020 selama tiga hari namun akhirnya proyeksi hasil akhir, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden menjadi calon presiden terpilih AS, kemenangan Biden dipastikan pada Jumat (06/11/2020) pukul 9:30 pagi waktu bagian timur AS.
Decision Desk HQ memproyeksikan kemenangan Biden yang memberikannya 273 electoral votes dan di negara bagian Pennsylvania memberikannya electoral votes cukup tinggi, diperlukan minimal 270 electoral votes untuk memenangkan Pilpres AS. Associated Press belum memproyeksikan kemenangan Biden walau hampir dipastikan tinggal menunggu waktu.. proyeksi Associated Press akan memberikan 284 electoral votes kepada Biden ditambah dengan negara bagian Arizona. Mantan Wakil Presiden era Barack Obama itu telah mengalahkan lawannya petahana Republik Donald Trump sekaligus menyudahi empat tahun kepresidenan taipan real estat itu.
Di trio swing states Rust Belt Joe Biden layak berterimakasih kepada warga pendukungnya karena menjadi kunci krusial kemenangannya, politisi kawakan dari Delaware tersebut berhasil merebut dan merestorasi kembali “Blue Firewall” dari tangan Trump. “Blue Firewall” merujuk ke tiga negara bagian Rust Belt, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan, yang selalu kompak memilih capres Demokrat sejak pilpres 1992 hingga pilpres 2012.
Tiga negara bagian industrial yang berlokasi di Midwestern AS itu adalah benteng pertahanan electoral college Partai Demokrat, yang identik dengan warna biru Trump berhasil mengalahkan Hillary Clinton pada pilpres 2016 setelah secara mengejutkan merobohkan keperkasaan Demokrat selama dua dekade di trio swing states yang didominasi pekerja pria berkerah biru tanpa pendidikan universitas itu. Walau Trump tetap didukung blok pemilih industrial berkulit putih ini, Biden berhasil memotong mayoritas Trump dengan raihan suara yang lebih baik dibanding Clinton.
Arizona dan Georgia dua negeri bagian dikenal sebagai basis Parti Repunlik di AS selama puluhan tahun, perubahan demografi membuat daerahnya seakin konpotitif , Georgia dan Arizona terakhir dimenangkan capres Demokrat ketika itu, Bill Clinton masing-masing pada pilpres 1992 dan 1996. Kemenangan Joe Biden lebih terletak pada meningkatnya dukungan dari pemilih kulit putih terhadapnya terutama dari blok pemilih suburban dan blok pemilih wanita khususnya yang berpendidikan universitas, dimana pemilih panatik Republik merubah pilihan mereka ke Demokrat sebagaimana tren perubahan politik AS sejak pemilu sela (midterm) 2018.
Pemilih suburban yang tersebar mulai dari suburb Milwaukee di Wisconsin hingga suburb Atlanta di Georgia gerah menjadi penyangga kemenangan utama Demokrat karena adanya kontroversi dan kekacauan selama pemerintahan Trump. Isu-isu yang menjadi fokus perhatian pemilih suburban adalah isu kesehatan terutama jaminan asuransi kesehatan (Obamacare), penanganan pandemi Covid-19, dan hubungan ras, Trump telah berupaya menakut-nakuti pemilih suburban jika mereka memilih Biden, maka daerah tempat tinggal mereka akan rusuh seperti yang terjadi di Minneapolis dan Kenosha, namun usahanya untuk mengelihkan pemilih Demokrat ke Republik gagal.
Blok pemilih wanita banyak mninggalkan Trump terkait Hak borsi Wanita di Amerika Serikat dan Blok pemilih minoritas yaitu Hispanik dan Afro-Amerika yang selama ini adalah basis kuat Demokrat tanpa diduga mengalihkan dukungan mereka kepada Trump dari Republik, meski tidak besar tapi peralihan suara ini membuat hasil pilpres semakin borsaim kottat. Tanpa dukungan kuat pemilih suburban dan anjloknya dukungan dari pemilih minoritas maka Biden hampir pasti akan kalah atau bahkan meraih hasil lebih buruk dari Clinton.
Walau Biden menang pilpres, Demokrat tampil buruk di pemilu DPR dan Senat AS, faktor utama adalah karena termotivasinya pendukung Trump untuk memilih pada pilpres ini dan Ideologi politik Trumpism yang populis nasionalis hampir dipastikan akan bertahan di partai berlambang gajah ini. Walau Joe Biden memenangkan Pilpres tapi penetapan presiden Amerika Serikat masih di tentukan oleh Elecoral College yang diperoleh dari Pilpres yang memiliki jumlah sama denga Senat, mereka berada di Dewan Electoral College yang berfungsi memilih dan menetapkan Presiden dan Wakil Presiden, mereka diambil dari jumlah pemenang Pilpres yang menang sebanyak 55 orang untuk maju sebagai badan electoral College tersebut dalam penetapan Presdien dan wakil. Sehingga tak mutlak calon popular di pilpres akan memenangkan Pilpres tapi ditetapkan oleh Electoral College tadi yang terdiri dari 538 pemilih.
Apakah Donald Trump 74 tahun akan mengakhiri karir politiknya, secara politis ia masih dapat mencalonkan dirinya di pilpres berikutnya tahun 2024. Suami Melania Trump ini juga dapat kembali fokus pada kerajaaan bisnisnya atau menayangkan program televisi dengan menggunakan namanya, Jika ia memilih pensiun dengan tidak lagi mencalonkan diri untuk jabatan publik, bukan berarti nama Trump akan menghilang begitu saja dari kancah politik negeri “Paman Sam” Trump diyakini tidak akan menghilang dari panggung politik nasional AS setelah kekalahannya dan warisan politiknya juga dapat diteruskan oleh putra-putrinya terutama Ivanka Trump dan Donald Trump, Jr yang memberi sinyal ketertarikan untuk terjun ke politik praktis.
“ Presiden AS Tidak mutlak ditentukan hasil pilpres tapi hasil Electoral College “,
Komentar
Posting Komentar