KERUSUHAN ETNIS DI MANIPUR INDIA, SEMAKIN MEMANAS SETELAH DUA WANITA DI ARAK BUGIL DAN DIPERKOSA DI KERUSUHAN
INFORMASINOW.COM
byMapiroHBorrA, S e n i n, 2 4 J u l i 2 0 2 3
Kerusuhan kian panas di India usai dua perempuan diperkosa dan diarak telanjang di negara bagian Manipur, di tengah perseteruan antara suku Kuki dan Meitei. |
Berdasarkan
penyelidikan kepolisian, terjadi pemerkosaan terhadap dua perempuan di Manipur
sehari setelah kericuhan pecah, tepatnya pada 4
Mei, insiden itu terekam dalam video
berdurasi 26 detik yang tersebar di media sosial pada Rabu pekan lalu. Video
ini baru bisa viral karena India sempat menyensor konten kekerasan usai
kerusuhan pecah. Dalam video itu tertengo dua perempuan telanjang dikerubungi dan diraba-raba segerombolan remaja
pria yang kemudian kedua perempuan itu diarak ke satu lapangan.
Forum
Pemimpin Suku Pedalaman menyatakan kedua perempuan itu merupakan anggota suku
Kuki, salah satu dari korban bercerita bahwa para pelaku
merupakan bagian dari geng Meitei yang membakar desa mereka sebelumnya, "
Mereka memaksa kami membuka baju dan mengatakan kami akan dibunuh jika
tak melakukan yang disuruh. Mereka lalu
menyuruh kami berjalan telanjang, mereka
juga melecehkan kami ", Ujar salah
satu Korban.
Berdasarkan
laporan dari kepolisian di Manipur, korban wanita pemerkosaan merupakan bagian dari etnis Kuki, sementara itu
tersangka polaku pemerkosaan
berasal dari suku Meitei. Mereka
diperkosa di rumah masing-masing di Konung Manang dimana
wilayah ini dengan mayoritas
penduduknya dari suku Meitei. Sejauh ini,
lima orang yang terkait insiden tersebut sudah ditangkap, karena kepolisia baru mengetahui masalah tersebut usai
videonya tersebar viral setelah
kebijakan pembatasan video kekerasan di buka lagi.
Semua
itu terekam dalam video berdurasi 26 detik, sejumlah orang mengarak
dua perempuan di jalan. Ini lantas memicu kemarahan public dan iapun kemudian menuturkan pengalamannya diraba-raba
di sejumlah area tubuhnya oleh para pelaku secara beramai itu kemudian kedua korban lantas diarak ke lapangan di mana mereka dilecehkan, kedua
perempuan itu kini sudah aman di kamp pengungsian. Sementara itu, kepolisian India terus
menggelar penyelidikan terkait insiden tersebut.
Berdasarkan
laporan yang diterima kepolisian pada 18 Mei, komplotan Meitei menyerang
keluarga kedua perempuan itu dan membunuh dua pria bahkan dalam surat laporan itu disebutkan dugaan
pemerkosaan dan pembunuhan oleh " penjahat
tak dikenal ". Kemunculan laporan
ini kian mengobarkan amarah suku Kuki. Kerusuhan pun semakin panas,
sampai-sampai Perdana Menteri Narendra Modi akhirnya buka suara usai bungkam
sejak kerusuhan pertama kali pecah, " Hati
saya dipenuhi kesedihan dan amarah. Insiden di Manipur memalukan bagi
masyarakat sipil mana pun. Yang terjadi pada putri-putri Manipur tak akan
pernah bisa dimaafkan ", Cakap SiDin N Modi dengan Plabomoranya (hebat) Kamis lalu.
Di hari yang
sama, kepolisian berhasil menangkap
sejumlah pelaku pemerkosaan itu. Tak
lama setelah kejadian yang tragis itu, sekelompok perempuan Manipur menggeruduk
dan membakar rumah pelaku utama pemerkosaan dan penelanjangan itu, yaitu Khuirem Herodas dari suku Meitei. Kerusuhan antaretnis di India ini pun kian
membara, menurut laporan setempat yang
dapat diporcaya setidaknya 130 orang
tewas dan lebih dari 50 ribu lainnya terpaksa mengungsi akibat bentrokan ini antara kedua etnis yang mendiami Negeri
Bagian Manipur India.
Konflik antara suku Meitei dan Kuki tersebut mulai meletus usai Pengadilan Tinggi Manipur merekomendasikan untuk memasukkan komunitas Meitei ke daftar Suku Terjadwal (ST), yang berakibat membuat mereka memiliki keistimewaan lebih banyak ketimbang Kuki yang berada di kawasan itu juga. Menurut Associated Press, suku Meitei bisa membeli tanah di wilayah perbukitan yang sebagian besar telah dihuni suku Kuki, mendapat akses pendidikan, serta jaminan pekerjaan di pemerintahan denagn baik.
Pihak keamanan di Manipur paska penelanjangan dan pemerkosaan wanita KUKI |
“
Kerusuhan antara Etnis di India berakibat perlakuan yang tak asusila dan
tak bermoral “,
S a i d
b y SyukuRPolisIPKLegendS@
Komentar
Posting Komentar