SADIO MANE ANAK IMAM MASJID RAJIN BERSEDEKAH DADI PEMAIN SEPAK BOLA PROFESIONAL DARI SENEGAL
INFORMASINOW.COM
byBambanGBiunG, S e n i n, 2 0 J u n i 2 0 2 3
SADIO MANE dari Senegal
Saat ini bermain di Bayern Munich Jerman
Sadio
Mane sebelumnya pernah membela Liverpool sejak Juli 2016 hingga Juli 2022 dan selama
berseragam The Reds -julukan Liverpool, Sadio Mane telah mencetak total 120 gol
dalam 268 penampilan dan menjadi salah satu pemain terhebat dalam sejarah klub
raksasa Liga Inggris itu. Selama
bergabung dengan Bayern Munich, Sadio Mane jarang dimainkan karena menderita
cedera serius, sekarang pemain yang memeluk agama Islam itu telah
pulih dari cederanya dan siap tampil lagi.
Menariknya,
Sadio Mane merupakan sosok pesepakbola muslim yang penuh inspiratif yang rajin
sedekah. Pemain terbaik Afrika 2019 itu sering membantu orang-orang di sekitar
kampung halamannya, Bambali (desa yang letaknya jauh mencapai 250 mil dari ibu
kota negara itu, Dakar). Sejarah hidup Sadio
Mane berawal sejak berusia 15 tahun,
ketika ia pergi dari rumah untuk
menjadi pesepakbola profesional yang kemudian terwujud hingga saat ini. Namun,
pemain 30 tahun itu tak merasa sombong dan tak pernah melupakan asal-usulnya.
Sadio Mane Pesepak boal rajin menyumbang dan membangun sekolah dan mesjid |
Kemudian,
Sadio Mane juga menyumbangkan 250.000 poundsterling (sekira Rp4,3 miliar) untuk
membangun sekolah menengah umum gratis. Bahkan, ia memberikan laptop
masing-masing seharga 400 dolar kepada siswa berprestasi terbaik di SMA
Bambali. Tak berhenti sampai di sana,
Sadio Mane juga sering membagikan kaos olahraga gratis dengan menyumbangkan 300 kaus Liverpool menjelang
final Liga Champions 2018 untuk orang-orang yang ada di desanya dan memberikan 70 euro setiap bulan untuk
setiap keluarga di desa Bambali.
Kisah
hidup Sadio Mane kelahiran 10 April 1992 di desa kecil dan miskin Sedhion,
Senegal kemudian ia dibesarkan didesa kecil Bambali dengan populasi warganya
hanya 24.213 jiwa yang jauh dari kota Dhakar ibu kota negara. Masa kecilnya yang penuh dengan kemiskinan sehingga ia banyak dibesarkan oleh
pamannya yang membiayai
kehidupannya, ayah dan pamannya terpaksa harus menjual hasil
pertanian mereka untuk membiaya Sadio Mane untuk menuntut ilmu dan dapat bermain bola demi dapat merubah nasib.
Inspirasi
terbesar bagi Sadio Mane untuk menjadi pemain Sepak Bola terkenal dimasa kecilnya, bermula ketika penyelenggaraan Piala Dunia 2002 yang di selenggarakan di dua negara
yaitu Jepang dan Korea Solata. Ketika
pertama dalam sejarah Senegal mencapai babak Perempat Final dan prestasi
Senegal kala itu berhasil mengalahkan Prancis
dalam pertandingannya, kedua
pertandingan itu membuat Sadio Mane tak bisa melupkannya dan memberikan
semangat kehidupannya kala itu.
Lucky
menerpa kehidupan Sadio Mane kedunia
Profesional, mana kala sekelompok
Pramuka Prancis datang kenegara mereka dalam rangka pengabdian mereka untuk
mengentas kemiskinan disana. Mereka
menemuka Sadio Mane dan memasukkannya sekolah sepak bola Pramuka Perancis
miliknya yaitu “Generation Food” di
Dhakar yang memiliki misi membina generate Senegal dan menjadikan sebagai
pemain kontrakan yang akan melakoni permainan di Liga Prancis. Bermula dari Prancis hingga saat kini di
Bayern Munich di Jerman.
Kedermawanan yang ditunjukkan Sadio Mane menjadi kisah inspiratif yang patut dicontoh. Meskipun, hal itu tak lepas dari masa lalu yang pernah dialami oleh eks pemain Liverpool itu yang hidup dari keluarga biasa saja dan harus berjuang keras untuk keluar dari kemiskinan. Beruntungnya, Sadio Mane sejak kecil sudah mendapatkan pendidikan agama dari orangtuanya. Terlebih, ayahnya yang sudah meninggal merupakan imam masjid di Bambali. Kisah teladan yang harus kita contoh sebagai pecinta sepakbola.
Sadio Mane Pemain terbaik Piala Afrika 2021 dan
Mengantarkan Senegal JUARA Afrika.
“ Banyak kesuksesan lahir dari penderitaan
hidup yang membuatnya memiliki tekat kuat“,
S a
i d b
y OMSilITimoRPeliTLegendS@
Komentar
Posting Komentar