AKAN TENGGELAMKAN INGGRIS PAKAI BOM NUKLIR, ANCAM SALAH SEORANG SEKUTU PUTIN
INFORMASINOW.COM
byBatiSKambinG, S e n i n, 0 2 D e s e m b e r 2 0 2 4
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan mengenai pengembangan infrastruktur Timur Jauh Rusia di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia, Rabu, 4 September 2024 |
PaKRorinGBeaCukaIManadOLegendS@ Gila. Retorika nuklir antara Rusia dan kekuatan Barat masih terus bergulir dan yang terbaru, ancaman rudal nuklir kembali dialamatkan oleh propagandis Kremlin yaitu Vladimir Solovyov yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Ia mengungkapkan kembali bagaimana Wakil Dewan Pertahanan Rusia yang juga mantan presiden, Dmitry Medvedev, menyuarakan potensi untuk mengebom Inggris raya. Negara itu, menurutnya merupakan pemicu masalah serius di bumi, demikian Vladimir Solovyov mengungkapkan argumennya dalam sebuah acara televisi bertajok " Malam Bersama Vladimir Solovyov ".
Komentarnya mengacu pada usulan yang diajukan pada akhir September oleh pemain ski Rusia Elena Vyalbe, yang meminta agar Rusia " melempar bom yang sangat besar ke pusat kota London ", setelah induk organisasi internasional olahraga ski es, Persatuan Biathlon Internasional (IBU), menegakkan larangan bermain terhadap atlet Rusia. Retorika nuklir sendiri masih terus digulirkan dalam ketegangan antara Barat dan Moskow. Ini dikarenakan Kyiv mulai menggunakan senjata yang disokong aliansi Barat, NATO, untuk menyerang ke wilayah dalam Rusia.
Hal ini memicu Vladimir Putin merevisi doktrin nuklir Rusia. Dalam doktrin yang direvisi, setiap agresi ke Rusia oleh negara non-nuklir dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai serangan bersama dan melewati ambang batas nuklir. Maka itu, perubahan ini pun berlaku untuk serangan Ukraina jika mereka menembus Rusia. Pasalnya tetangganya itu menggunakan pasokan senjata dari Amerika Serikat (AS), Inggris, atau Prancis sebagai negara rekanan pakta pertahanannya.
Status darurat diberlakukan di wilayah perbatasan Rusia setelah serangan Ukraina menghantam depot senjata di wilayah Bryansk
Depot senjata itu menyimpan amunisi di ruang terbuka, termasuk peluru kendali dan sistem artileri yang diimpor dari Korea Utara. Amerika Serikat dan sekutunya sebelumnya menuduh Korea Utara memasok senjata dan amunisi kepada Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina, yang kini memasuki tahun ketiga.
Vladimir Solovyov dan Medvedev merupakan dua tokoh Rusia yang vokal dalam berbicara tentang keterkaitan peluang penggunaan senjata nuklir. Sebagaimana dalam sebuah siaran pada bulan Maret, Vladimir Solovyov berkata bahwa 'Inggris harus terkubur di bawah gelombang radioaktif'. Pada pertengahan September, Vladimir Solovyov juga mengklaim bahwa serangan Ukraina ke wilayah Kursk telah memberi Vladimir Putin " dasar untuk memulai perang nuklir " yang lebih Cappottta deh..
Medvedev juga kedapatan beberapa kali memicu retorika nuklir. Bulan lalu, ia mengatakan bahwa keputusan Barat untuk membantu Ukraina dalam hal persenjataan akan menjadi keputusan dengan 'konsekuensi'. " Namun, Rusia tetap sabar. Jelas bahwa respons nuklir adalah keputusan yang sangat rumit dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah. Namun, orang-orang Anglo-Saxon yang sombong tidak mengakui bahwa kesabaran seseorang hanya dapat diuji dalam jangka waktu yang terbatas ", Cakap Besar SiDin Medvedev dengan Plabomoranya (Hebatnya)..
Foto: Infografis/ Perang Rusia-Ukraina Gak Kelar-Kelar, NATO Mulai Pusing |
" Keterlibatan Ukrainia dalam perang di Eropah, mengancam penggunaan Bom Nuklir ",
S a i d b y PaKRorinGBeaCukaIManadOLegendS@
MasyaAllah .............. semoga hal itu terdelet dari kehidupan di dunia
BalasHapus