GAMBAR EROTIKA DALAM SEKS LEBIH TUA DARI KAMASUTRA INDIA, 2.000 TAHUN SM
INFORMASINOW.COM
byMcDonalDBiunG, M i n g g u, 2 9 D e s e m b e r 2 0 2 4
Gbr hubungan seksual wanita dan pria dalam plakat terakota dari Mesopotamia, awal milenium ke - 2 Sebelum Masehi. |
Hal ini satu pertanda bahwa
artefak ini menunjukan budaya
Babilonia Kuno memiliki pandangan "mulia"
tentang seks dan artefak
ini sekaligus mengungkapkan sisi lain
dari budaya timur dekat kuno yang bertolak belakang dengan nilai-nilai yang
lazim di Timur Tengah modern saat ini.
Timur dekat kuno adalah sebutan dalam dunia arkeologi , yang merujuk pada sebutan peradaban awal di
daerah Timur Tengah modern saat ini. Kawasannya meliputi Mesopotamia (Iraq dan
timurlaut Syiria), Mesir Kuno, Iran
kuno, Armenia, Anatolia (Turki), dan Levant (Lebanon, ISrael, Palestine,
Jordan, Cyrpus dan Kreta).
Laura A. Peri, kurator Western Asiatic Antiquities
mengatakan, erotika Mesopotamia adalah sesuatu yang benar-benar vulgar. "
Tidak semuanya, Anda tahu, (posisi) misionaris dan hanya itu ",
Ujar Cakap SiGaluh Peri, seperti
dilansir The Time of Israel. Ukuran dua
plakat tembikar itu cukup untuk dapat dipegang dengan telapak tangan dan plakat
itu menggambarkan pasangan bersenggama dengan detail luar biasa erotiknya.
Plakat pertama menggambarkan seorang pria yang melakukan
penetrasi kepada seorang wanita dari belakang sambil berdiri. Plakat kedua, sedikit lebih kecil, menggambarkan seorang
pria dan wanita dalam posisi yang sama, namun dengan wanita yang sambil minum
bir dari kendi menggunakan sedotan. Plakat
yang menggambarkan hubungan seksual pria dan wanita. Si wanita tampak sambil
minum bir dari kendi menggunakan sedotan, sementara si pria mengangkat
secangkir anggur ke bibirnya dengan
mesranya.
Sketsa stenpel Kanaan dari Tel el-Far'a yang menunjukkan seorang pria mendekati seorang wanita dari belakang. |
Seorang sejarawan Sosial Timur Dekat Julia Assante, mencakapkan bahwa wanita yang minum bir di kendi menggunakan sedotan dan pria yang mengangkat secangkir anggur ke bibirnya adalah simbol dari melakukan seks oral pada pasangannya masing-masing sebagai ungkapan selamat. Hal tersebut menggambarkan banyak romantika posisi seksual yang berbeda dalam plakat terakota dari Mesopotamia tersebut. Salah satu yang paling populer adalah apa yang disebut secara sains dalam bahasa Latin sebagai "coitus a tergo" atau dari belakang. Seks anal saat itu dianggap sebagai alat kontrasepsi yang populer sebelum penemuan profilaksis tentang penyakit kelamin.
Sementara dalam plakat
lainnya menggambarkan pasangan berdampingan, berdiri dan posisi klasik misionaris. Beberapa
diantaranya menggambarkan wanita dengan kaki terentang
dan berjongkok di atas lingga besar yang lucu.
Pllakat tanah liat erotis tersebut ditemukan di kuil-kuil, kuburan dan
rumah-rumah pribadi, membuat sulit untuk menyimpulkan tentang tujuan
penggunaanya. Namun yang jelas, plakat itu populer di zamannya. Assante
menyimpulkan, bahwa itu semua dapat diakses oleh pria, wanita dan anak-anak
Peri, kurator yang juga ahli dalam memahami simbolisme
gambar kuno, mengatakan bahwa penggambaran
adegan erotis biasanya bukan gambar utama, juga tidak hanya milik raja atau pejabat. "
Ini semacam budaya populer, karena bahannya sangat murah dan mudah
dibuat ", Ujar SiGaluh Laura P Peri dengan Boneernya
(Semangatnya). Peri pun menjelaskan,
bahwa teks-teks Mesopotamia kuno memang
begitu gamblang dalam merinci seni erotis. The Epic of Gilgamesh, karya sastra
besar Mesopotamia, memuji seks sebagai salah kesenangan dunia yang harus
dinikmati manusia selama masa singkat hidup manusia.
Karya sastra tersebut juga menggambarkan seksualitas sebagai kekuatan ampuh yang membedakan manusia dari binatang. Enkidu, pria liar yang menjadi rekan seperjuangan Gilgamesh, dijinakkan oleh seorang pelacur kuil yang menjeratnya dengan tipu muslihat seksualnya. Karya seni Israel dan Kanaan, sebagai perbandingan, biasanya memiliki sangat sedikit seksualitas, hanya sosok wanita telanjang yang menghilang setelah munculnya agama Yahudi pada abad kedelapan Sebelum Masehi. Sketsa stenpel Kanaan dari Tel el-Far'a yang menunjukkan seorang pria mendekati seorang wanita dari belakang.Dr. Daphna Ben Tor, kurator Arkeologi Mesir di Museum Israel
Sebuah segel atau stempel Kanaan dari pertengahan milenium
kedua SM adalah sebuah contoh, menggambarkan sosok pria dan wanita
dalam postur berdiri mirip dengan plakat tanah liat di Museum Israel. Namun, kedua sosok itu berpakaian lengkap,
dan tidak ada hubungan seksual laten, hanya sugesti saja. Segel
tersebut menunjukan perpaduan budaya Kanaan dan Mesir kuno berdasarkan tempat
ditemukannya, yaitu di Tel el-Far'a, sebuah situs arkeologi yang terletak 11
kilometer di timur laut kota Palestina, di Pegunungan Samaria, seperti dilansir
dari tellelfara.com.
Kesamaan antara keduanya ini tidak terlalu mengejutkan. Israel kuno adalah jembatan darat yang
menghubungkan dua peradaban besar Timur Dekat Kuno, Mesir dan Mesopotamia.
Kebudayan Israel kuno sangat dipengaruhi oleh keduanya. Namun,
perbedaan yang mencolok adalah dalam perspektif Babilonia dan Israel kuno tentang
homoseksualitas laki-laki.
Dr. Ilan Peled dari The Hebrew University mengatakan, ada perdebatan ilmiah tentang apa tujuan seni erotis tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah objek nazar untuk pemujaan Ishtar, dewi cinta. Sementara itu Assante berpendapat bahwa itu seperti jimat terakota lainnya dari zaman itu, yang dimaksudkan untuk mengusir roh jahat. Sedangkan, para ahli lainnya berpendapat bahwa hal itu menggambarkan prostitusi tanpa konteks tertentu, " Ada kemungkinan kita hanya menghadapi (majalah) Playboy versi awal, gaya Timur Tengah ", Ujar SiDin Peled dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Plakat menggambarkan hubungan seksual pria dan wanita. Si wanita tampak sambil minum bir dr kendi menggunakan sedotan, sementara si pria mengangkat secangkir anggur ke bibirnya.
“ Seksualitas Erotis
ternya telah ada di era 4000 silam (sebelum Masehi) di Era Babilione “,
S a i d b y AnatAChikI2SaWMilLJepanGLegendS@
Komentar
Posting Komentar