GUNUNG FANJING MASUK DAFTAR HIJAU IUCN MEMILIKI CONSERVASI DAN KAWASAN BUDHIS YANG INDAH DI CHINA BARAT DAYA
INFORMASINOW.COM
byBakuINunukaN, R a b u, 2 0 N o v e m b e r 2 0 2 4
![]() |
Foto drone udara pd 4 Mei 2024 menunjukkan pemandangan Gg Fanjing di Kota Tongren, Prov Guizhou, China barat daya |
AtuNPenjuaLKuELapuKChinALegendS@ Cagar Alam Nasional Gunung Fanjing di kawasan
Tongren Provinsi Guizhou, termasuk puncak tertinggi dari
pegunungan Wuling (ketinggian
2.570 m), China barat daya, secara resmi
telah dimasukkan ke dalam Daftar Hijau Kawasan yang Dilindungi dan Dilestarikan
(Green List of Protected and Conserved
Areas) oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for
Conservation of Nature/IUCN), demikian disampaikan otoritas setempat di Kota
Tongren, Provinsi Guizhou, Minggu (13/10/2024).
Cagar Alam
Nasional Fanjingshan didirikan pada tahun 1978 dan ditetapkan sebagai Cagar
Biosfer UNESCO pada tahun 1986. Fanjingshan adalah sebuah gunung suci dalam
Buddhisme Tiongkok, dianggap merupakan bodhimaṇḍa dari Buddha Maitreya. Situs
ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2018. Daftar Hijau tersebut merupakan program
global yang dibentuk oleh IUCN untuk meningkatkan konservasi keanekaragaman
hayati berdasarkan kawasan-kawasan yang dilindungi dan dilestarikan. Program
ini berfungsi sebagai standar global untuk mengukur status pengelolaan
kawasan-kawasan itu.
Dimasukkannya
Cagar Alam Nasional Gunung Fanjing ke dalam Daftar Hijau IUCN menandakan
pengakuan internasional atas pencapaian-pencapaian konservasi dan peran cagar
alam tersebut yang signifikan dalam konservasi keanekaragaman hayati global, ungkap otoritas setempat di Kota Tongren,
lokasi gunung tersebut. Nama Gunung " Fanjing " merupakan singkatan dari Fantian Jingtu atau Tanah Murni Brahma. Fantian adalah
istilah bahasa Tionghoa untuk raja langit Buddhis Brahmā dan Jingtu
adalah istilah bahasa Tionghoa untuk tanah murni, fokus dari Buddha Tanah
Murni.
Fanjingshan dianggap
juga sebagai gunung suci dalam Buddhisme Tiongkok, menduduki peringkat tepat setelah Empat
Gunung Suci Buddhisme. Gunung ini
dianggap sebagai bodhimaṇḍa (atau daochang),
tempat seseorang mencapai
pencerahan dari Buddha Maitreya. Pengaruh agama Buddha Dinasti Tang paling
lambat menjangkau Fanjingshan, terutama setelah Hou Hongren membangun Jalan Zangke tahun 639 M, yang memfasilitasi transportasi
di wilayah pegunungan, dan laporan pembangunan
beberapa kuil di daerah tersebut, lebih
banyak kuil dibangun selama dinasti Dinasti Song dan Yuan.
IUCN (International
Union for Conservation of Nature) berencana
akan mengumumkan daftar baru dari kawasan-kawasan yang dilindungi dan dilestarikan
yang telah dimasukkan ke dalam Daftar Hijau 2024 pada pertemuan ke – 16 Konferensi Para Pihak Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Keanekaragaman Hayati (COP16), yang
dijadwalkan akan diselenggarakan di Kolombia pada akhir Oktober tahun ini, diharapkan
bahwa pembenahan ini akan lebih memacu pengembangan kawasan yang
terlindungi dan lestari.
Fanjingshan
yang relatif terisolasi telah membentuk tingkat keanekaragaman hayati yang
tinggi. Spesies endemik seperti monyet emas Guizhou (Rhinopithecus brelichi)
langka dan cemara Fanjingshan (Abies fanjingshanensis) hanya terdapat di
kawasan kecil yang berpusat di Fanjingshan. Beberapa spesies yang terancam punah, termasuk
salamander raksasa Tiongkok, rusa kesturi hutan, dan pegar Reeves juga
ditemukan di Fanjingshan. Gunung ini juga merupakan rumah bagi hutan beech
purba subtropis terbesar dan terdekat.
Gunung
Fanjing merupakan Situs Warisan Dunia yang mencakup area seluas 775 kilometer
persegi. Gunung ini tidak hanya memberikan gambaran sekilas tentang evolusi
geologis di China bagian selatan, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung
keamanan ekologis di bagian tengah dan hulu
Sungai Yangtze.
Gunung
Fanjing memiliki ekosistem hutan purba subtropis Asia Tengah yang khas dan
masih utuh, dengan 7.925 spesies tanaman dan satwa liar yang telah terdata. Gunung
ini merupakan rumah bagi banyak tanaman peninggalan purba dan spesies langka
yang terancam punah dan sulit ditemukan di daerah lain, soperti
monyet emas Guizhou, Abies
fanjingshanensis dan beberapa
specie lainnya.
Gunung Fanjing, adalah rumah bagi salah satu pemandangan paling menawan di planet ini karena keterkaitannya dengan wilayah ini yang dianggap dekat dengan keyakinan agama Budhis. Di sana terdapat dua kuil kecil yang dibangun di atas puncak menara batu yang terbelah, dihubungkan oleh jembatan melengkung, menghadap ke surga alam yang menakjubkan. Keduanya bertengger di puncak puncak menara batu alam yang dikenal sebagai Puncak Emas Awan Merah dan Dua kuil Buddha kecil ini memiliki sejarah mulai dari 500 tahun, ke Dinasti Ming.
Dua kuil kembar di Gunung Suci Fanjing Cina Barat Daya
“
Gunung Fujing di China Barat memiliki keindahan alam dan ritual Budhis
mempesona “,
S a
i d b
y AtuNPenjuaLKuELapuKChinALegendS@
Komentar
Posting Komentar