OTORITAS PALESTINA MELARANG HIZBUT TAHRIR SHOLAT IDUL FITRIE 1440 H DI MESJID HEBRON.
INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDNunukaN, 08/06/2019
Hizbut
Tahrir didirikan pada 1953 oleh Taqi al-Din al-Nabhani, seorang sarjana Muslim
dan juga hakim pengadilan Islam yang lahir di daerah Haifa. Harb menambahkan bahwa Hizbut Tahrir tidak
memiliki banyak anggota dibandingkan kelompok-kelompok lainnya di Palestina,
seperti Fatah. “ Sebagian besar anggota mereka tinggal di
Hebron dan Yerusalem ”, Ujar SiDin
Harb. Sekitar 5.000 sampai 7.000 warga
Palestina secara aktif mendukung kelompok ini.
byMuhammaDNunukaN, 08/06/2019
LaHabinGLegenD@ Gambar dan video yang dipublikasikan di
media sosial dan cukup viral menunjukkan para pendukung Hisbut Tahrir di daerah
sekitar Masjid Al-Abrar di tahan pasukan leamanan Palestina. Pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA)
melarang anggota dan pendukung Hizbut Tahrir untuk mengadakan sholat Idul Fitri
di sebuah masjid di Hebron, kata seorang
pejabat senior PA.
“ Pendukung dan anggota Hizbut Tahrir mencoba
melakukan sholat di Masjid Al-Abrar di Hebron, tetapi pasukan keamanan kami
menghentikan mereka dari tindakan tersebut
”, Ujar SiDin seorang pejabat
senior, yang bekerja di markas PA di Hebron.
Kelompok Hizbut Tahrir, yang
mendukung pembentukan kekhalifahan, menyatakan pada hari Senin bahwa Idul Fitri
akan dimulai pada malam itu. Hal itu bertentangan dengan Mohammed Hussein,
mufti besar Yerusalem yang mengumumkan bahwa perayaan Idul Fitri akan dimulai
Selasa malam.
“ Sementara
mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan di rumah mereka, mereka tidak
memiliki hak untuk menggunakan masjid untuk memberontak terhadap posisi resmi
Palestina ketika Idul Fitri dimulai ”. Menurut tradisi Islam, Idul Fitri dimulai
ketika ada penampakan bulan baru setelah Ramadhan. Meski begitu, Hizbut Tahrir
bukanlah satu-satunya pihak yang mengumumkan dimulainya Idul Fitri pada hari
Senin. Para ulama di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar juga mengumumkan
pada hari yang sama.
Baher
Saleh, seorang pejabat di kantor media Hizbut Tahrir, menolak mengomentari
insiden Selasa itu dalam wawancara dengan Times of Israel. Menurutnya, pihaknya
tidak akan berkomunikasi dengan media massa Israel. Meski begitu, kepada
Reuters, Saleh mengungkapkan bahwa PA menangkap 13 orang di sekitar masjid.
Bassam
Shweiki, seorang aktivis yang berbasis di Hebron, mengecam tindakan pasukan
keamanan PA karena mencegah pendukung kelompok Islam untuk berdoa di tempat
ibadah Muslim. “ Bagaimanapun, tindakan pasukan PA tidak dapat
diterima. Masjid adalah tempat spiritual dan tidak pantas bagi mereka untuk
menggunakan kekuatan,” katanya melalui panggilan telepon kepada Times of
Israel. “Semua orang harus bisa beribadah sesuai keinginannya ”.
Pejabat
di Hebron menuduh Hizbut Tahrir berusaha merusak Otoritas Palestina dengan
mengumumkan perayaan Idul Fitri dimulai pada hari Senin malam. “ Apa
yang mereka lakukan adalah langkah politik
”, katanya. “ Mereka
melakukan itu untuk merusak kedaulatan PA, yang merupakan sesuatu yang tidak
bisa kita tolerir ”. Jihad Harb, seorang peneliti di Ramallah,
mengatakan bahwa PA memang terkadang menindak kegiatan-kegiatan Hizbut Tahrir.
“ Ada
saat dimana PA tidak mengizinkan Hizbut Tahrir mengadakan pertemuan publik,
tetapi ada juga banyak kesempatan lain dimana kegiatan mereka diizinkan ”, Ujar SiDin sembari menambahkan bahwa pasukan
keamanan PA seharusnya tidak perlu khawatir terhadap Hizbut Tahrir sebab
anggota-anggotanya belum menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.
Omran
Risheq, seorang analis Palestina, menggambarkan ideologi kelompok itu dalam
sebuah artikel yang terbit tahun 2008 oleh Carnegie Endowment for International
Peace, “ Hizbut Tahrir membuat gagasan menghidupkan kembali kekhalifahan sebagai
semboyan permanen dari aktivitas politik dan tugas keagamaannya, sebagai
tambahan, menjadi obat mujarab untuk masalah politik, ekonomi, dan sosial dunia
Muslim ”.
“ SHOLAT MENURUT RUKUNNYA DAN TERTIB LEBIH
BAIK “
Said
by LaHabinGLegenD@
Komentar
Posting Komentar