SEJARAH DRACULA TIDAK SEPERTI KISAH DRACUL DI FILM DAN CURITA.
INFOKOMNOW.COM
byBahrIHasupiaN, 22/11/2019
SompULegendS@ Dracula sosok pria gantem, dikolilingi
wanita cantik dan punya kegemaran cukup sadis yaitu menghisap darah manusia hal
demikian selalu kita temukan ketika menyaksikan filmya yang cukup serem. Sosok
yang aneh ini dengan kisah yang menyeramkan dalam film sering diartikan sosok
dan kisah fiktip sahaja, yang dikarang
sedimikian rupa untuk dapat menakutkan
dan menarik bagi para penonton atau pembaca kisah horor sahaja.
Karakter kuat lain yang tak kala
menarik dari gambaran Dracula Ia terkesan kuat, bertaring dan memiliki kemampuan kuat
untuk bertransformasi menjadi
kelelawar untuk berburu mangsa di malam gelap.
Sehingga dalam film kita sering menyaksikan kereta kencana berjalan
dimalam yang sunyi dikendarai seorang berjuba dan bertopi hitam dengan tiupan angin
dalam mencari mangsa, seram deh. Anehnya
toko misterius ini sangat membenci Air
suci, peluru perak dan bawang putih sehingga jika sang korban memiliki benda
saat ia dikepergok Dracula ia akan selamat.
Bagi sebagian orang terutama yang
kurang membaca sering menganggap bahwa Dracula
dianggap hanya sebagai cerita karangan saja yang didramatisir dengan
kepentingan komersil alias fiktip. Namun jika kita menilik sejarah kerajaan di
Eropah timur maka keberadaan Dracula ini
sebenarnya ada, Dracula adalah
nama seorang pria bernama asli Vlad III asal Rumania, merupakan
putra dari pemimpin sebuah daerah bernama Wallachia, Rumania, yang bernama Vlad
II.
Julukan Dracula milik Vladd III
sendiri berasal dari kata Draco-ae. Draco adalah nama klannya dan sebutan “ ae ”
adalah prefiks yang memiliki maksud “ putra
dari ”, kemudian nama tersebut diserap menjadi
Dracula. Kemudian kisah-kisah Dracula banyak diplintir dengan bernagai
imajinasi pengarang yang tentunya untuk menarik penonton atau pembaca sebagaimana yang banyak ditemukan dalam film
Hollywood berjudul Dracula Untold.
Penaklukkan Konstantinopel adalah
raihan prestasi besar umat Islam di masa lampau, bermula di zaman Khalifah Muawiyah di tahun 44 Hijriah, baru
di masa Muhammad Al Fatih, kota ini berhasil dikuasai sepenuhnya di
tahun sekitar 824 Hijriah, hingga
berimbas luas menyentuh daratan Eropa,
termasuk Wallachia yang ada di Rumania.
Menurut sejarah, Wallachia tidak pernah diserang karena antara kedua pemimpin, Vlad II dan Sultan Al
Fatih sepakat untuk membuat sebuah perjanjian,
yang intinya tempat ini masuk dalam kekuasaan Islam dan Wallachia harus memberikan jizyah atau
semacam pajak.
Diluar kesepakatan tersebut Sultan Al Fatih membuat kesepakatan lain
dengan meminta kedua anak Vlad II
untuk dikirim ke Konstantinopel untuk belajar Islam yaitu Vlad III, Dracula dan
Radu CelFrumos. Di Konstantinopel mereka menjadi pemuda yang hebat, Radu bahkan menjadi seorang Muslim yang kemudian diangkat
sebagai panglima perang dan Vlad III,
Dracula masih tetap pada agama aslinya
yang sangat membenci Islam dan
Kesultanan Turki seperti yang didoktrinkan ayahnya sejak kecil.
Doktrin yang kuat sang ayah pada Dracula
sejak kecil, membuatnya memiliki impian
untuk menjadi pemimpin tertinggi di
Wallachia dan ganti menyerang Islam.
Kesempatan itu muncul ketika sang ayah Vlad II di kudeta dan mati
terbunuh, untuk mengisi kekosongan
pemimpin dikirimlah Vlad III atau
Dracula untuk menggantikan posisi ayahnya yang sebelumnya pasukan Turki Ustmani
berjibaku dengan pihak pengkudeta yang berhasil mereka menangkan dan Dracula pun menjabat.
1000 orang pasukan yang dikirim Sultan
Muhammad Al Fatih untuk menyelesaikan
masalah ini tragisnya semuanya tewas
dengan tragis, Ngerinya,
semuanya dibantai dengan cara paling sadis
semua pasukan Muslim ditusuk
dengan kayu besar dari belakang sampai tembus ke atas, Kekejaman ini membuat Dracula mendapatkan sebutan “ The
Impaler atau Sang Penyula “.
Vlad III kemudian melawan balik
Sultan Turki, di tahun 1462 ia menulis pada sekutu militernya "
Aku membunuh petani, pria, wanita, orang tua dan mereka yang masih muda,
mereka yang tinggal di Oblucitza dan Novoselo, di mana Danube mengalir menuju
laut.....Kami membunuh 23.884 orang Turki, tak termasuk mereka yang tewas saat
rumahnya dibakar atau yang kepalanya dipenggal oleh tentara kami. Jadi Yang Mulia, Anda harus tahu bahwa saya telah
melanggar perdamaian ", Ujar SiDin
Vlad III dalam surat dia.
Meski
kemenangan Vlad III atas pasukan
Sultan Muh. Al-Fatih dirayakan di
Wallachia, Transylvania, bahkan Eropa dan
membuat Paus Pius II terkesan.
Kemenangan yang berlumuran darah membuatnya punya reputasi gelap. Konon ia
tega menggelar pesta makan malam di antara tubuh tentara lawan yang
disuka. Bahkan ada yang menyebut, ia melahap roti yang dicelup ke darah para korbannya.
Sultan Muh Al Fatih yang masih shock dengan kematian
seribu pasukannya, mengirim Radu yang
merupakan saudara dari Vlad III. Peperangan
ini sangat tidak mudah meski ia sudah memahami keadaan daerahnya ini. Panglima
Muslim ini pun melakukan penyerangan
ke benteng Catate Poenari, tempat
Dracula bersembunyi dan berhasil namun
Dracula kabur ke Hungaria dan berlindung di bawah ketiak pria yang sebelumnya
telah melakukan kudeta dan membunuh ayahnya.
Pada akhirnya kepala Dracula berhasil
ditebas oleh pasukan Turki Ustmani pada suatu perang, demikian kisah Dracula
yang sebenarnya yang banyak diplintir dalam berbagai kisah. Kebencian yang kuat dari Dracula pada
pasukan Islam yang ditanamkan sang ayah kecil membuatnya jadi berlebihan pada
mereka seperti mengisap darah tentara muslim yang mati serta menyiksa tawanannya
dengan berbagai model kekejaman.
Vlad III kemudian melawan balik Sultan Turki, di tahun 1462 ia menulis pada sekutu militernya " Aku membunuh petani, pria, wanita, orang tua
dan mereka yang masih muda, mereka yang tinggal di Oblucitza dan Novoselo, di
mana Danube mengalir menuju laut.....Kami membunuh 23.884 orang Turki, tak
termasuk mereka yang tewas saat rumahnya dibakar atau yang kepalanya dipenggal
oleh tentara kami. Jadi Yang Mulia, Anda
harus tahu bahwa saya telah melanggar perdamaian ", Ujar SiDin Vlad III dalam surat dia.
Meski kemenangan Vlad III atas pasukan Sultan Muh. Al-Fatih dirayakan di Wallachia, Transylvania, bahkan
Eropa dan membuat Paus Pius II
terkesan. Kemenangan yang berlumuran
darah membuatnya punya reputasi gelap.
Konon ia tega menggelar pesta
makan malam di antara tubuh tentara lawan yang disuka. Bahkan ada yang
menyebut, ia melahap roti yang dicelup ke darah para korbannya.
“
Jiwa yang rusak akan mewujutkan manusia yang biadab “
Said by SompULegenD@
Komentar
Posting Komentar