ZHANSIDING WUMAER ALIAS SAYID SYAMSUDDIN TURUNAN NABI GUBERNUR DI TIONGKOK

INFOKOMNOW.COM
byPaKeLee,  30/06/2019


Mesjid Najiahu di Provinsi Ning Xia dibangun tahun 1524

AceTSinrikuILegenD@     Meski sentiment antara etnis China dan Islam masih sering terjadi hingga saat ini seperti penindasan kaum muslim di Uighur China Barat oleh rezim china berkuasa sekarang atau yang terjadi di luar seperti kasus penistaan agama yang melibatkan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP.   Pada hal Tiongkok negeri moyangnya  Basuki sejak beribu dasawarsa yang lalu telah berbaur dengan keturunan kaum Nabi Muhammad (Habib atau Sayid) yang datang kesana.

Dalam kekaisaran Tiongkok leluhur para Habib banyak yang mengabdi pada kaisar dan sekarang   anak-cucu Sang Habib tinggal di kampung yang resmi dijadikan destinasi wisata religi oleh pemerintah Tiongkok yang komunis itu.  Bahkan sejarahpun telah mencatat bagaimana Laksamana Cheng Ho (SanBao) yang memiliki darah Arab pun tercatat sebagai pengabdi pada kaisar Yong Lee (1403-1424) dalam mengemban misi kaisar keseberang lautan bahkan sampai ke Indonesia serta  menyebarkan Islam dengan armada yang cukup  besar.

Keberadaan kaum Habib atau Sayid tersebut bermula saat pasukan Genghis Khan pada 1218 menginvasi Kekaisaran Khwarezmia (1077-1231), dinasti Islam Sunni bentukan Anushtegin Gharchai yang pernah menguasai Asia Tengah dan wilayah Persia Raya lainnya.  Terkisahlah Zhansiding Wumar menyerhkan diri bersaama ribuan  prajurit berkudanya, macan tutul dan Elang putih ketika pasukan Genghis Khan menggempur kota Bukhara kemudian pasukaan tersebut digabungkan dengan bala tentaranya unntuk bersama bertempur (dalam sejarah Yuan/Yuan Shi). 

Laksamana Cheng Ho (Ma Sanbao) dari China
 Menurut Yuan Shi,  Zhansiding Wumaer  merupakan  “ Bieanboer zhi yi ”  atau keturunan  Bieanboer yang merupakan turunan dari apa yang dalam bahasa Persia disebut sebagai “Paighambar” yang berarti nabi atau rasul wabilkhusus Muhammad,  sehingga di negerinya   Zhansiding Wumaer dipanggil dengan sebutan “ saidianchi ”  sapaan penuh hormat untuk kalangan bangsawan.   Tahun 1984 sejarawan Li Shihou  menemukan bukti bahwa Saidianchi Zhansiding Wumaer merupakan keturunan ke-30 Nabi Muhammad dari garis Housaini (Husain), putra kedua dari pernikahan putri Rasulullah  Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib dan  saidianchi Zhansiding Wumaer juga dipastikan sebagai pelafalan bahasa Mandarin untuk Sayid Syamsuddin Umar alias Sayid Ajal Syamsuddin Umar al-Bukhari.

Sejak bergabung dengan Genghis Khan  Karier Sayid Syamsuddin saat bergabung dengan Genghis Khan membaik terlebih ketika Kubilai Khan, cucu Genghis Khan, mendirikan Dinasti Yuan, dia dipercaya menjadi gubernur pertama Provinsi Yunnan tahun 1274  dan pemerintahannya, perekonomian dan pendidikan berkembang pesat.   Meski seorang sayid dia tidak terlalu fokus kepada superiorotas agamanya, seperti dalam pembangunan mesjid, Sayid Syamsuddin bahkan membangun kelenteng Khonghucu (Kongzi miao) lengkap dengan institusi pendidikannya.   Banyak rakyatnya meratapi kepergiannya ketika ia meninggal di usia 69 tahun, Kaisar Dinasti Yuan  menitahkan agar segala aturan yang dibuat Sayid Syamsudin tidak boleh diubah dan dia dimakamkan di Yunnan. 

Mesjid Ning Jie Beijing
Nasharuddin (Nasulading) anak sulung Sayid Syamsuddin ditunjuk menggantikan posisi ayahnya di Yunnan, beberapa kebijannya yang popular menggalakkan penghematan anggaran dengan memangkas pejabat-pejabat yang kedudukannya tidak perlu dan menempatkan tenaga ahli di bidangnya masing-masing sehingga  pendapatan daerah terkatrol.   Tahun 1291 Nashruddin ditugaskan  jadi gubernur provinsi Shaanxi (Sayid Syamsuddin pada 1264–1273 juga pernah bertugas di sana) sampai wafat setahun kemudian.   Meninggalkan 12 anak namun dalam Yuan Shi, hanya enam orang yang disebut namanya  :  Boyan, Wumaer (Umar), Dafaer (Ja’far), Huxian (Husain), Shadi (Sa’adi), Arong, dan Boyanchaer.   Kelak, keturunan Nashruddin membentuk komunitas muslim bermarga  “ Na ” kemudian ada yang bermigrasi dari Shaanxi ke Ningxia.

Di daerah otonom Suku Hui yang mayoritas beragama Islam, tepatnya di kabupaten Yongning kecamatan Yanghe, mereka terhimpun dalam satu desa bernama Najiahu (berarti keluarga Nashruddin).   Buku Zhonghua Hui Xiang keluaran Ningxia University, menyebutkan penduduk Najiahu pada 2011 sebanyak 4.723 orang  sebagian besar merupakan kaum Sunni mazhab Hanafi, pengikut sekte ortodoks Gedimu (atau al-Qadim) yang dipengaruhi falsafah Konfusius.  Tak ayal pemeritah Tiongkok sejak 2002 mengembangkan Najiahu sebagai tempat melancong yang bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia  “ suasana persatuan yang harmonis antarsuku bangsa Tiongkok ”. 



  CHINA BANGSA TERTUA DAN BESAR DI MUKA BUMI 
                                                              Said by AceTSinrikuILegenD@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA