BOCAH MERENANGI LAUT DARI MAROKO KE CEUTA SPANYOL MENGGUNAKAN BOTOL-BOTOL SEBAGAI PELAMPUNG

INFORMASINOW.COM

byLaKariTaLa  L A,      K  a  m  i  s,    2  7       M     e     i       2  0  2  1

  



SinjAPolisILegendS@    Foto seorang bocah laki-laki dari Maroko yang berenang sembari memegang beberapa  botol untuk dijadikan pelampung menuju perbatasan Spanyol untuk memasuki Eropa viral di media sosial Twitter.   Bocah tersebut, saat sampai di perbatasan Spanyol, tampak mengenakan kaos berwarna gelap dan ada begitu banyak botol di badannya dan tampak ia  menangis sesampainya ia memasuki perbatasan Ceuta, yang merupakan konklaf Afrika Utara di Spanyol.

Ketika dia mencapai pantai,  Kamis (26/5/2021) dia langsung ditahan oleh tentara pengamanan Spanyol  dan ia bermemohon kepada tentara  agar  tidak dipulangkan.   "  Dia tidak ingin kembali, dia tidak punya keluarga di Maroko,  dia tidak peduli jika dia meninggal karena kedinginan di laut ;  Dia lebih baik meninggal daripada kembali ke Maroko  ",  Ujar SiDin Bocah tersebut,   Ungkap  salah satu tentara bernama  Rachid Mohamed al Messaoui, yang menolong bocah tersebut.

Bocah tersebut mengatakan permohonan tersebut menggunakan Darija, bahasa Arab sehari-hari yang digunakan di negara Afrika Utara tersebut,   "  Saya tidak pernah mendengar itu dari seseorang yang begitu muda  ",  Ujar SiDin  Rachid M Messaoui menyambung.   Bocah tersebut sekarang ditempatkan di zona keamanan di antara kedua Negara,  bersamanya  sekitar  8000 lebih migran lainnya  yang menunggu keputusan diizinkan masuk ke Eropa.

Semuanya  yang ada dalam pusat penampungan tersebut,  berenang menuju Spanyol dari Maroko dan ditangkap oleh tentara,   Spanyol menyebut ini sebagai  “krisis”  bagi Eropa karena mereka telah mengerahkan tentaranya di Ceuta untuk mengawasi situasi tersebut.   Karena Spanyol memiliki kebijakan tidak mendeportasi anak di bawah umur, mereka ditempatkan di pusat pengungsi bersama para migran lainnya.

Menteri Pertahanan  Spanyol  Margarita Robles  mengatakan tindakan Maroko adalah agresi perbatasan Spanyol dan perbatasan Uni Eropa.   "  Kami tidak berbicara tentang pemuda berusia 16, 17 tahun, anak-anak berusia tujuh atau delapan tahun diizinkan masuk menurut LSM ... mengabaikan hukum internasional  ",  Ujar SiDin Margarita Robles  dalam wawancara dengan radio publik Spanyol.   

"  Sebut saja apa yang Anda inginkan tapi saya menyebutnya pemerasan   ",  Ukar SiDin Margarita Robles.  Ia menambahkan bahwa tidak dapat diterima untuk mempertaruhkan nyawa anak di bawah umur atau warga negaranya sendiri.   Pemerintah Spanyol mengatakan bahwa sekitar 5.600 dari 8.000 migran telah dipulangkan ke Maroko, dan tidak ada entri baru karena siapa pun yang mencapai pantai Ceuta segera dipulangkan.

Beberapa migran yang kembali mengatakan mereka berharap untuk mencoba menyeberang ke Ceuta lagi jika kontrol perbatasan dilonggarkan sekali lagi,    "  Saya tidak punya masa depan di sini, saya ingin bekerja untuk membantu keluarga saya   ",  Ujar SiDin  Mohamed yang berusia 17 tahun kepada AFP di Fnideq setelah kembali dari Ceuta.   Dia meninggalkan studinya dan keluarganya di Maroko untuk mencoba memasuki Spanyol untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

 

 

 

“  Kadang harapan akan kehidupan yang baik membutakan mata seseorang akan bahaya  “,

S a i d  b y  SinjAPolisILegendS@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA