KAHAR MUZAKKAR PUTRA PASILAMBANA SELAYAR DAPAT BEASISWA KULIAH DI INTERNATIONAL UNIVERSITY OF AFRICA
INFORMASINOW.COM
byMuhammaDNunukaN, J u m ‘ a t, 1 4 J a n u a r i 2 0 2 2
Kahar Muzakkar Putra Selayar di International University of Africa Sudan |
Kahar Muzakkar lahir dari pasangan Abd. Karim Kova
dan St. Ramlan, 23 (dua puluh tiga) tahun yang lalu, tepatnya pada Tanggal 03
Mei 1999, anak kelima dari enam bersaudara. Masa kecilnya yang dihabiskan di Dusun
Latokdok Desa Kalaotoa telah menempanya menjadi seorang yang hidup dengan penuh
kesederhanaan. Latar belakang seperti
itulah yang membuatnya menjadi seseorang yang tahan banting untuk hidup dari
satu perantauan ke perantauan yang lain hingga kini berada di luar negeri.
Pendidikan menengahnya di mulai dari Pesantren
Alquran Babussalam kemudian melanjutkan di Pondok Pesantren Alfurqan Kudus. Di
bawah pengawasan dan bimbingan KH. Abdul Bashir, Kahar Muzakkar berhasil
mengkhatamkan hafalan Alqurannya hanya
dalam masa setahun tentunya dengan perjuangan dan usaha yang
maksimal. Informasi terakhir yang
diterima saat berkomunikasi dengannya secara langsung, sekarang beliau
mengambil jurusan ilmu hadits. Menurut
sebahagian mahasiswa Timur Tengah, jurusan ilmu hadits adalah salah satu jurusan
yang sangat menantang, bukan karena banyaknya hadits yang akan dihafalkan,
namun lebih pada penelitian hadits, baik matan dan juga sanadnya.
Bahwa menghafalkan alquran bukanlah sesuatu yang
mudah, namun juga tidaklah sulit bagi seseorang yang memiliki kemauan dan
kesungguhan yang kuat. Hal tersebut tertera dengan sangat jelas di dalam
Alquran, “ Maka sesungguhnya Kami telah memudahkan
Alquran untuk menjadi pelajaran, adakah orang yang akan mengambilnya menjadi
pelajaran ”, sebagaimana firman Allah SWT
yang diulang sebanyak 4 (empat) kali di dalam Surat Alqamar.
Dalam upaya melancarkan hafalan Alquran, Kahar
Muzakkar melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Daurah Alquran di Mataqu
Bogor selama 40 hari. Dari puluhan peserta daurah 40 hari, Kahar Muzakkar
adalah orang yang kedua yang berhasil menuntaskan hafalan dalam 40 hari.
Menurut informasinya, di sepuluh hari pertama sempat rasakan kebimbangan,
antara menghafalkan alquran sesuai dengan metodenya atau menghafalkan alquran
sesuai dengan yang ditetapkan oleh panitia daurah.
Pada tahun 1977, Sekelompok ulama Sudan membangun
sebuah sekolah islam untuk orang-orang dari berbagai negara
di Afrika dengan dukungan
orang-orang Sudan dengan program mulai
pelajar tingkat menengah pertama sampai tingkat menengah atas namun kemudian
terhenti setelah dua tahun berjalan.
Pemerintah Sudan membuat
keputusan untuk membangun sebuah pusat pendidikan di tempat yang lebih
luas pada tahun 1986, Pusat Pendidikan
Islam tersebut dikembangkan menjadi Universitas Internasional Afrika, dan
menjadi perguruan tinggi pertama di Sudan dan kini . Universitas ini memiliki beberapa
fakultas antara lain Fakultas
Pendidikan, Fakultas Syari’ah dan Studi Islam dan Fakultas Sains murni dan
terapan.
Tidak cukup di Babussalam, Alfurqan, dan Mataqu Bogor, Kahar Muzakkar juga sempat menghafalkan Alquran dengan metode Turki Sulaemaniyah selama setahun di Gowa Sulawesi Selatan, “ Dari pengalaman menghafalkan alquran, metode yang diterapkan oleh Sulaemaniyah Turki termasuk cukup baik, khususnya dalam menjaga hafalan ”, Ujar SiDin Kahar Muzakkar. Alquran adalah merupakan hidayah yang oleh karenanya dia harus difahami dan maknanya harus diresapi, berangkat dari pemahaman itu, Kahar Muzakkar melanjutkan pendidikannya di Pesantren Alburuj Kabupaten Jepara, di bawah asuhan KH. Baits. Beliau adalah seorang Doktor alumnus International University Of Africa.
Selama berada di Alburuj, Kahar Muzakkar berkonsentrasi pada 2 Mata Pelajaran andalan di Kampus itu, mata pelajaran Bahasa Arab dan Hadits. Walau menggeluti Pelajaran Bahasa Arab dan Hadits, dia tetap terus mendaras Alquran lewat halaqah Alquran bersama dengan pimpinannya, KH. Abdul Baits. Setelah menghafalkan ratusan hadits yang menjadi standar kurikulum Pesantren Alburuj, Kahar Muzakkar pun mendaftarkan dirinya menjadi calon mahasiswa pada International University of Africa. Tujuannya saat itu adalah sederhana, ingin mempelajari Alquran dari ulama yang bertutur dengan menggunakan Bahasa Alquran, yaitu Bahasa Arab.
" Menuntut ilmu hingga ke Sudan pusat ilmu Islam dulu ",
S a i d b y Muh.NouRPinranGLegendS@
Komentar
Posting Komentar