GUNDUL BANGET !! SRI LANGKA, SETELAH KABINETNYA MENGIZINKAN PNS KERJA HANYA EMPAT HARI DAN SISANYA UNTUK BERTANI ATASI KRISIS EKONOMI
INFORMASINOW.COM
byBambanGBiunG, S e l a s a, 1 4 J u n i 2 0 2 2
Ranil Wickremesinghe PM Sei Langka
MoHImbITambILegendS@ Kondisi
perekonomian negara Sri Lanka
saat kini yang semakin bangkrut
mendorong sebagian warganya memilih lari ke luar negeri, semiisalnya saja, dalam beberapa pekan
terakhir, lebih dari 300 warga Sri Lanka kedapatan berusaha masuk ke Australia
di saat krisis ekonomi di negara tersebut semakin memburuk dan beberapa
tragedi kematian karena kelaparan
secara massal. Menanggapi kondisi tersebut Pemerintah Sri Lanka
menyetujui waktu empat hari kerja seminggu bagi pegawai negeri sipil dan mendorong mereka menggunakan waktu sisanya
untuk bercocok tanam demi negara di tengah krisis ekonomi terburuk dalam
beberapa dekade.
Para migran Sri Langka yang ke Australia kebanyakan
ditemukan dalam perahu yang berhasil dipergoki oleh Angkatan Laut
Australia dan AL Sri Langka namun dua
perahu berhasil masuk ke perairan Australia.
Kondisi ini tak lepas dari Sri Lanka sedang menghadapi krisis ekonomi
yang parah dan warganya mulai kekurangan bahan kebutuhan pokok, kelaparan dan obat-obatan, sehingga diperkirakan usaha
untuk keluar dari negara tersebut akan semakin banyak dilakukan, rekaman yang diperoleh ABC menunjukkan perahu
nelayan penuh pencari suaka berada di lautan yang ganas ketika mereka ditemukan
oleh Angkatan Laut Sri Lanka.
Kabinet Sri Lanka pada Senin (13/6/2022) malam
menyetujui proposal bagi pekerja sektor publik untuk diberikan cuti setiap
Jumat selama tiga bulan ke depan. Kebijakan
itu diberlakukan sebagian karena kekurangan bahan bakar kronis di seluruh
negeri yang membuat perjalanan menjadi sulit dan juga untuk mendorong mereka bertani, "
Tampaknya tepat untuk memberikan cuti satu hari kerja kepada pejabat
pemerintah ... untuk terlibat dalam kegiatan pertanian di halaman belakang
mereka atau di tempat lain sebagai solusi untuk kekurangan pangan ",
Ujar Kantor Informasi Pemerintah,
Selasa (14/06/2022) dilansir CNA.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu
memperingatkan krisis kemanusiaan yang membayangi negara Asia Selatan itu dan
berencana memberikan 47 juta dollar AS (hampir
Rp 700 miliar) untuk membantu lebih dari satu juta orang yang rentan. Negara kepulauan, yang mempekerjakan sekitar
satu juta orang di sektor publiknya, telah dilanda kekurangan devisa yang
parah, yang membuatnya berjuang untuk membayar impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan yang kritis.
Kekinian di
Sri Langka yang berpenduduk 22
juta orang sudah menjadi pemandangan umum
kebanyakan warganya itu ditemukan
harus mengantri di pom bensin selama
berjam-jam dan telah mengalami pemadaman listrik yang lama selama
berbulan-bulan. Sementara itu depresiasi mata uang, kenaikan harga komoditas global, kelangkaan bahan pokok dan kebijakan melarang pupuk kimia mendorong
inflasi makanan menjadi 57 persen pada April
Pemerintah Sri Lanka kini sedang dalam
pembicaraan untuk paket bailout dengan Dana Moneter Internasional dan delegasi
diharapkan di Colombo pada 20 Juni. Amerika Serikat (AS) juga siap membantu,
dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan setelah panggilan
telepon dengan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Senin
(13/6/2022) malam. " Selama masa-masa yang menantang secara
ekonomi dan politik ini, AS siap bekerja dengan Sri Lanka, dalam koordinasi yang
erat dengan Dana Moneter Internasional dan komunitas internasional ",
Ujar SiDin Antony Blinken di Twitter.
Perdana Menteri Wickremesinghe mengatakan bulan ini Sri Lanka membutuhkan setidaknya 5 miliar dollar AS untuk memenuhi impor penting sepanjang sisa tahun ini dan selama empat bulan ke depan keadaan di Sri Lanka diperkirakan akan terus memburuk, dengan prediksi bahwa pasokan BBM dan makanan akan menurun. PBB juga memperingatkan bahwa Sri Lanka sedang berada dalam keadaan darurat kemanusiaan, setelah harga-harga bahan kebutuhan terus meroket dan pemerintah tidak bisa melakukan impor barang karena tidak adanya devisa mata uang asing.
Para Migrant Sri Langka akibat Krisis Ekonominya
“ Kegagalan Pemerintahan PM Wickremesinghe, Sri Langka dalam krisis Ekonomi &
Kelaparan “,
S a i d b
y MoHImbITambILegendS@
Komentar
Posting Komentar