PANGLIMA TOYOTOMI HIDEYOSHI PEMERSATU JEPANG PADA ABAD KE-16, ANAK PETANI YANG MENCINTAI KESATUAN NEGERINYA

INFORMASINOW.COM

byBambanGNunukaN,    S  e  n  i  n,   2  6     D  e  s  e  m  b  e  r     2  0  2  2

 

  ·

Patung Tyotomi Hideyoshi Samurai Pejuang Jepang

SiAtuNSiLapuKLegendS@  Saudara-saudaraku sekalian, kali ini saya ingin menceritakan kisah sejarah dari seorang pemimpin yang mampu menyatukan bangsanya setelah ratusan tahun tercerai berai. Kisah ini berasal dari negara Jepang dengan tokohnya yang bernama Toyotomi Hideyoshi.   Toyotomi Hideyoshi adalah tokoh pemimpin dalam sejarah yang menyatukan Jepang setelah 120 tahun terpecah belah secara politik,   selama pemerintahannya yang dikenal sebagai zaman Momoyama, Jepang dipersatukan sebagai federasi lebih damai yang memiliki 200 daimyo (penguasa besar).

Toyotomi Hideyoshi lahir pada 1536 di Nakamura, Provinsi Owari, Jepang, yang merupakan anak kedua dari Yaemon, seorang petani dan tentara untuk klan Oda  dan  meninggal sejak ia berusia 7 tahun dan saudara perempuannya berusia 10 tahun.   Tak lama setelah itu, ibu Hideyoshi menikah lagi dengan pria yang telah menduda kemudian  memiliki anak pula,   suaminya  bekerja untuk Oda Nobuhide, daimyo wilayah Owari.  Hideyoshi muda yang bertubuh kecil dan kurus dikirim orangtuanya ke kuil untuk mendapatkan pendidikan, tetapi bocah itu melarikan diri.

Pada 1551, ia bergabung dalam kelompok Matsushita Yukitsuna, seorang keluarga Imagawa yang kuat di provinsi Totomi, ini hal tak biasa karena ayah Hideyoshi dan ayah tirinya pernah mengabdi pada klan Oda.   Hideyoshi kembali ke rumah pada 1558 dan menawarkan jasanya kepada Oda Nobunaga, putra daimyo,  saat itu  40.000 tentara klan Imagawa sedang menyerang Owari, provinsi asal Hideyoshi. Hideyoshi berjuang mati-matian, pasukan Oda saat itu hanya berjumlah sekitar 2.000 orang.

Pada 1582, jenderal Nobunaga Akechi Mitsuhide mengubah pasukannya melawan tuannya, menyerang dan menguasai kastil Nobunaga  dan  menyebabkan pembunuhan sandera ibu Mitsuhide. Mitsuhide memaksa Oda Nobunaga dan putra sulungnya untuk melakukan seppuku.  Seppuku adalah suatu bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik, setelah kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau kesalahan untuk kepentingan rakyat.

Toyotomi Hideyoshi adalah seorang panglima perang Jepang yang pada saat itu menghadapi musuhnya bernama Tokugawa Ieyasu,  suatu ketika Hideyoshi telah siap dengna pasukan yang akan menyerang pasukan yang dipimpin oleh Ieyasu.   Namun karena keduanya benar-benar cinta terhadap tanah airnya, Jepang  akhirnya mereka bersepakat untuk berunding dan bernegosiasi.    Hideyoshi mengatakan,     Anda melihat tentara saya di belakang ini ? Jumlah mereka puluhan ribu dan siap perang.  Mereka berani dan hadal di medan pertempuran. Saya juga melihat pasukanmu cukup banyak, mereka juga disiplin dan kuat  ”.

Menurut sejarah Jepang, pada 1583, Hideyoshi memulai membangun Istana Osaka, sebuah simbol kekuatan dan niatnya untuk menyatukan seluruh Jepang,  namun seperti Nobunaga, dia menolak gelar Shogun.   Beberapa pengabdi lainnya yang meragukan anak petani seperti Hideyoshi bisa secara hukum mengklaim gelar itu.   Hideyoshi menghindari perdebatan yang berpotensi memalukan itu dengan mengambil gelar kampaku, atau "bupati", sebagai gantinya. Hideyoshi kemudian memerintahkan merenofasi Istana Kekaisaran yang rusak  dan menawarkan hadiah uang kepada keluarga kekaisaran yang kekurangan.

Pulau Kyushu  diambil  Toyotomi Hideyoshi  adalah rumah bagi pelabuhan perdagangan utama, di mana barang-barang dari China, Korea, Portugal, dan negara-negara lain masuk ke Jepang.   Banyak daimyo Kyushu telah masuk Kristen di bawah pengaruh pedagang Portugis dan misionaris Jesuit,  diantaranya ada yang  telah diubah secara paksa, membuat kuil Buddha dan kuil Shinto dihancurkan.  Dengan kekuatan pasukan 250.000 tentara  Hideyoshi  berhasil menumpas pemberontak dan menguasai Kyushu dan menguasai  tanah iapun memerintahkan pengusiran semua misionaris Kristen di Kyushu.

  Besok ada dua pilihan, ketika peperangan pecah dan salah satu di antara kita akan menjadi pemenang. Saya yakin, saya menang.  Anda yakin, anda menang.  Tapi siapa pun yang menang, akan menelan banyak korban. Pasukan anda dan saya banyak dari pemuda-pemuda, mereka akan mati dan cacat. Orang tua mereka akan menangis, karena putranya mati di peperangan  ”.     Kenapa kita harus berperang esok hari ?   Saya tahu anda cinta Jepang.   Saya pun demikian.  Anda mau persatukan Jepang, saya pun demikian. Marilah kita kerja sama untuk sama-sama mempersatukan Jepang  ”,  Leyasu pun sepakat dengan perkataan Hideyoshi, “Anda benar. Anak-anak Jepang ini hebat-hebat, setia dan masih muda”

Akhirnya pada saat itu, banyak orang tua yang tidak menangis karena melihat putra-putranya kembali ke rumah tanpa kurang satu pun.   Dari secuplik cerita ini dapat kita mengambil pelajaran, bahwa seorang pendekar hormat bukan berarti menyerah. Sopan bukan berarti meninggalkan perjuangan. Ia harus selalu mencari jalan yang damai, jalan yang baik, menempatkan kepentingan bangsa di atas segala-galanya.  Seorang pendekar mampu mengalahkan perasaan pribadinya demi merawat persatuan kesatuan bangsa dan rakyatnya.

Toyotomi Hideyoshi pemersatu Jepang

 

 

  Hideyoshi  samurai Jepang yang mencintai kesatuan Negerinya  “,

S      a      i      d        b    y       SiAtuNSiLapuKLegendS@   



Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA