17 DEMONSTRAN TEWAS DAN SEORANG POLISI DIBAKAR HIDUP-HIDUP OLEH DEMONSTRAN

INFORMASINOW.COM

byBasruLDatUMabusunG,    K  a  m  i  s,   1  2    J  a  n  u  a  r  i    2  0  2  3

 

 

Demonstrans menolong yang terluka di dekat Bandara Juliaca

BapaKRizaLBecaKLegendS@   Pemerintah Peru dari  Lima terus mengkonfirmasi kematian petugas polisi  dari pertama sejak protes meletus di Peru dalam tragedi  penggulingan Presiden Pedro Castillo. Demonstrasi yang disertai kerusuhan itu dimulai sejak bulan lalu,  para pengunjuk rasa di selatan kota Juliaca menyergap mobil patroli setelah 17 warga sipil tewas sehari sebelumnya dalam konfrontasi dengan polisi.   Jenazah anggota polisi Jose Luis Soncco Quispe yang terbakar ditemukan di dekat mobil patroli yang diserang pada Selasa pagi, sementara  rekannya,  Ronald Villasante Toque, terluka dan diterbangkan ke rumah sakit di Lima,  laporan telepon ke markas besar pula  mengatakan lebih  300 orang telah menyerang kendaraan polisi.

Laporan awal juga mengklaim bahwa penyerang telah menyita pelindung tubuh dan senjata petugas, termasuk dua pistol dinas dan senapan serbu AKM,   polisi kemudian mengatakan senjata itu ditemukan di dalam mobil patroli yang dibakar.  Di  Juliaca berada dekat  Danau Titicaca  di tenggara Peru  yang  berbatasan dengan Bolivia,  hari Senin, setidaknya 17 warga sipil tewas dan 30 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan Polisi Nasional Peru (PNP) di dekat bandara.  Pada prosesi pemakaman  hari Rabu, pengunjuk rasa menghiasi peti mati mereka dengan catatan tulisan tangan,  tulisan itu  "Dina membunuh saya dengan peluru",   Dina yang dimaksud yaitu penjabat Presiden Peru Dina Boluarte.

Menteri Dalam Negeri Victor Rojas mengatakan kematian 17 pengunjuk rasa disebabkan oleh petugas  Pelisi  yang mempertahankan diri.  Sebanyak 9.000 orang mencoba menyerbu bandara dan menyerang polisi dengan senjata darurat serta bahan peledak,     Mustahil untuk mengendalikan massa  ”,  Ujar SiDin Victor Rojas Sang Plabomora terbaik.  Ia menuduh para pengunjuk rasa membuat suasana  menjadi  tambah  kacau.

Unjuk rasa besar-besaran di Peru sudah terjadi sejak eks Presiden Pedro Castillo ditangkap dan dimakzulkan pada 7 Desember 2022. Ia dimakzulkan setelah mencoba membubarkan  Kongres dan mengadakan pemilihan awal.  Anggota parlemen menuduhnya melakukan pemberontakan dan mempromosikan wakil presiden Dina Boluarte sebagai penggantinya.   Pendukung Castillo menganggap ini sebagai kudeta tidak sah terhadap demokrasi.  Peru telah memiliki lima presiden dalam lima tahun terakhir.

Castillo mengomentari kerusuhan yang dilakukan oleh pendukungnya dari balik tembok penjara,  melalui akun Twitternya,  Castillo mengatakan bahwa sejarah akan mengingat orang Peru dibunuh karena membela negara dari kediktatoran kudeta yang berkuasa dengan sewenang-wenangnya mendaulat  kuasanya.   "  Teror adalah peluru terakhir dari rezim yang terpojok oleh rakyat  ",  Ujar SiDin Castillo dengan Soppengernya  (Jumawanya).

Setidaknya 47 orang tewas akibat protes yang berlangsung sejak Desember tersebut, menurut angka resmi pemerintah yang diterbitkan pada hari Selasa. Ini termasuk petugas, 39 pengunjuk rasa, serta tujuh warga sipil yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait dengan pemblokiran jalan protes.    Jenderal Polisi  Maximo Ramirez de la Cruz  mengatakan pekan lalu  bahwa lebih  dari  300 petugas polisi terluka dalam bentrokan dengan demonstran, 19 di antaranya berakhir di rumah sakit.

Warga Peru di wilayah selatan Puno menyusuri jalan pada Rabu, 11 Januari 2023  dengan  membawa peti mati 17 warga sipil yang tewas dalam protes di daerah itu awal pekan ini.  Suatu  kekerasan terburuk dalam lebih dari 20 tahun pecah di negara Andean itu.   Ratusan orang di kota memberikan penghormatan kepada para korban tewas dengan membawa peti mati melalui jalan-jalan, sebelum penguburan mereka bersama dengan foto wajah para korban, bunga, bendera Peru.  Mereka turut membawa spanduk yang menyalahkan pemerintah baru atas kekerasan tersebut.

"  Pertumpahan darah tidak akan pernah dilupakan  ",  Ujar  teriakan  beberapa orang sambil membawa bendera hitam dalam pawai di wilayah yang berbatasan dengan Bolivia dan menjadi  wilayah fokus protes terbaru.   Kekerasan di Peru jadi konflik terburuk sejak akhir 1990-an ketika negara itu dilanda ketegangan antara kelompok pemberontak Shining Path dan negara,  yang menyebabkan 69.000 orang tewas atau hilang selama dua dekade.  Demokrasi Peru terus diuji.

Presiden PERU -  DINA BOLUARTE

 

  Demonstrasi terlahir dari ketidak puasan massa akan situasi  “, 

S        a        i        d        b     y            BapaKRizaLBecaKLegendS@

 

 

Beberapa nama pepatah ini berunsur hiburan, sorry !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA