PROYEK “ JALUR SUTERA MODERN “ DITEKEN CHINA DAN 18 NEGARA ARAB SENILAI Rp 497 T.

INFOKOMNOW.COM
byBakrINunukaN, 16/07/2019



AceTSenrikuILegenD@      Jalur Sutera merupakan satu lintas transportasi yang menghubungkan dunia Barat (Eropah) dan bunia Timur (China)  melintasi kawasan asia Tengah, dulunya jalur ini menjadi perlintasan bagi para pedagang sutera, Tentara, biarawan, Pengelana dengan mudah.    Jalur sutera ini menjadi sangat penting dalam pengembangan Budaya China, India, Roma dan Asia tengah yang kemudian saat ini menjadi dasar bagi dunia modern.  Istilah Jalur sutera pertama di  gunakan oleh Geografer Jerman “ Ferdinant von Richthofen  abad-19 karena banyaknya perdagangan sutera dari China. 



Dalam Geopolitik China saat sekarang pengembangan “ Jalur Sutera “ sebagai  Jalur Belt and Road untuk kemanan dan kelancaran kepentingan nasionalnya, utamanya dengan masarakat Timur Tengah dan Asia tengah.

Baru-baru ini  China  menyatakan telah menandatangani kerja sama yang masuk dalam Program Pengembangan Jalur Sutra Modern (OBOR) dengan 18 negara di kawasan Arab,   wakil Menteri perdagangan China Qian Keming mengatakan  sejumlah perusahaan China telah menandatangani kontrak proyek bernilai US$ 35,6 miliar atau setara Rp 497,7 triliun  dalam kerja sama dengan negara Arab.



Bank Dunia menyatakan proyek Jalur Sutra Modern yang dijalankan China melalui Program Belt and Road memang bermanfaat, karena program itu dianggap dapat  mempercepat pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan bagi puluhan negara berkembang.   Data yang dikeluarkan Selasa (18/06/2019), menyatakan Proyek Jalur Sutera Modern dapat mengangkat 32 juta orang keluar dari kemiskinan moderat dan  di Republik Kirgistan, Pakistan, dan Thailand, proyek bisa mendorong kenaikan pendapatan riil sampai di atas 8 persen,  meski Bank Dunia juga menganggap proyek tersebut  mengandung risiko besar.



Kontrak yang ditanda tangani tersebut berkaitan dengan pembangunan pelabuhan, jalan kereta api, jalur listrik, dan telekomunikasi.   Qian Keming,  mengatakan kesepakatan tersebut cukup penting terutama untuk bidang perdagangan,  sebagai catatan, nilai perdagangan bilateral China dengan beberapa negara Arab pada 2018 mencapai angka US$244,3 miliar yang bermakna  angka perdagangan tersebut naik 28 persen dibandingkan 2017.



"  Dengan kerja sama ini, China ingin meningkatkan hubungan strategis dengan beberapa negara Arab agar bersama-sama bisa mengembangkan Program Sabuk Jalan  ", Ujar SiDin Qian Keming seperti NusanTaRa.Com, Minggu (14/07/2019).  Selain kesepakatan pembangunan Infrastruktur dalam meningkatkan hubungan China dan Negara Arab, akan diselenggarakn juga pameran Dagang di Kota Yinchuan daerah otonomi Ningxia yang akan digelar pada 5-8 September 2019.



Bank Dunia menyatakan proyek Jalur Sutra Modern yang dijalankan China melalui Program Belt and Road memang bermanfaat, karena program itu dianggap dapat  mempercepat pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan bagi puluhan negara berkembang.   Data yang dikeluarkan Selasa (18/06/2019), menyatakan Proyek Jalur Sutera Modern dapat mengangkat 32 juta orang keluar dari kemiskinan moderat dan  di Republik Kirgistan, Pakistan, dan Thailand, proyek bisa mendorong kenaikan pendapatan riil sampai di atas 8 persen,  meski Bank Dunia juga menganggap proyek tersebut  mengandung risiko besar.



Risiko Jalur Sutera yang diungkapkan Bank Dunia menyangkut transparansi proyek,  ditemukan  ada beberapa infrastruktur yang pembangunannya dilakukan dengan menggunakan dana Program Jalur Sutra Modern China yang biaya pembangunannya menurut perhitungan melebihi potensi keuntungan ekonomi yang bisa didapatkan serta manfaatnya tidak terdistribusi secara merata kenegara yang terkait.   Kasus tersebut kata Bank Dunia, terjadi di Azerbaijan, Mongolia dan Tajikistan,  yang menunjukkan negara tersebut mengalami pertumbuhan kesejahteraan negatif akibat biaya infrastruktur Jalur Sutra Modern yang tinggi.



Rancangan pembangunan  “ Jalur Sutera Modern “ sangat positip karena menjadi urat nadi penghubung antara Negara yang berada dikawasan perlintasan dan menjadi sarana transportasi yang lebih murah di era modern sekarang sehingga perlu Reformasi perencaan yang lebih baik dan adil.   "  Mencapai ambisi Belt dan Road Initiative akan membutuhkan reformasi ambisius yang sama dari negara-negara yang berpartisipasi  ",  Ujar SiDin Ceyla Pazarbasioglu  Wakil Presiden Bank Dunia, Rabu (19/06/2019).



"  TRANSPORTASI LANCAR PEREKONOMIANPUN AKAN SEHAT  "
Said by AceTSenrikuILegenD@


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA