KOTA “AGDE” DIJULUKI SEBAGAI KOTA BUGIL DUNIA DIPESISIR PRANCIS.
INFORMASINOW.COM
byMappiroHBorrA, R a
b u, 1
4 J u
l i 2
0 2 1
AncaILadieSLegendS@ Banyak hal aneh dan unik di dunia yang
terkadang sulit untuk kita mengerti, seperti
sebuah tempat yang dijuluki sebagai kota Bugil di pesisir Pantai Prancis,
sehingga dalam keseharian dan aktifitasnya disana dilakukan tanpa busana. Bahkan ni Ye !!, jika kamu berada disana dan tidak keluar kamar atau pakai baju, kamu
justru akan didenda atau malah dipenjara, alhamdulillehh (Ujar SiDin). Kawasan Cap d'Agde di Kota Agde, Prancis
merupakan lokasi wisata yang mendapat julukan “kota bugil terbesar” di dunia
sehingga di sini semua orang
bebas telanjang tak hanya saat berjemur di pantai tapi juga berbelanja, ke
salon bahkan ke bank.
Kawasan
pesisir ini memiliki pantai sepanjang dua kilometer yang masih asri dan
memiliki banyak paparan sinar matahari, berpasir indah dan sebagai
kawasan wisata disini banyak fasilitas wisata di kawasan ini mulai dari
toko pakaian, sauna, tempat nongkrong hingga kelab malam
dewasa. Kawasan
bebas telanjang ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1958 dengan adanya lokasi
kemah bagi kaum nudis (kaum telanjang)
namun pada tahun 1970-an, pemilik mengubahnya
menjadi kawasan telanjang.
Para
pengunjung bebas mengunjungi semua Kawasan di Cap d’Agde tanpa mengenakan
busana sepotong pun, bahkan hingga
ke aktivitas harian seperti ke bank,
restoran, toko-toko, bar, hingga kelab malam di sekitar kawasan Pantai Cap
d’Agde dilakukan tanpa busana. Begitu
pula saat beraktivitas di resor bernama Village Naturiste semua turis itu berlalu-lalang di resor itu tanpa
pakaian, ber telanjang ini hanya berlaku pada siang hari saja dan dimalam hari
para wisatawan boleh memakai baju dikarenakan dinginnya cuaca di sana saat
malam.
Untuk
dapat masuk kawasan ini, wisatawan harus merogoh kocek sebesar enam euro atau
sekitar Rp102.000 dari data yang ada
dalam sehari ada sekitat 50.000 wisatawan yang datang menetap dan
berkunjung dimusim panas. Ingat !! jika
anda datang kesini dan kedapatan anda
tidak berpakaian pada siang hari maka anda harus bersiap untuk merogoh kocek membayar denda
sebesar 15.000 euro atau Rp256 juta (GOLLA LHUE Ujar SiDin) namun
malam hari yang terlalu dingin tidak apa-apa.
Meski segala aktivitas dilakukan tanpa busana, para turis disana sangat tidak suka dipotret oleh orang yang tidak mereka kenal, kawasan pantai Cap d’Agde yang disebut-sebut sebagai “Naked City” alias kota bugil. Aturan wajib telanjang pada siang hari yang kini mulai dilonggarkan telah menarik lebih banyak wisatawan, namun kaum nudis yang menjadi sejarah awal keberadaan lokasi ini, kini mengaku merasa risi karena wisatawan umum melihat mereka telanjang dengan tatapan yang aneh dan meletup-letup.
Kenyataan
yang berkembang saat ini di sana, kawasan
bukan hanya dikunjungi kaum telanjang tapi belakangan lokasi ini lebih banyak dikunjungi
oleh mereka yang gila seks karena kawasan ini pun akhirnya dikenal menjadi
ibukota seks karena munculnya klub pertukaran pasangan, hotel cabul dan
sebagainya. Wisatwan yang gila seks bisa
datang ke kelab malam di sini untuk pesta telanjang dan bisa bebas untuk berenang telanjang di kolam renang
hotel hingga larut malam.
Kawasan
ini juga pernah diserang dan dibakar pada tahun 2009. Kelab dewasa dibakar.
Pelaku diduga merupakan kaum naturis (kaum yang ingin lebih dekat dengan alam
dengan telanjang) yang tidak suka dengan kehadiran para penggila seks. Kini, wisata
di kawasan ini hancur akibat pandemi Covid,
hampir 100 wisawatan yang dating Juli 2021 dinyatakan positif
dan Agustus tahun 2020 dua
karyawan juga dinyatakan positif Covid usai pesta cabul.
Banyak
wisatawan yang tak patuh peraturan
seperti dalam penggunaan masker dan jaga jarak sosial.
Pembatasan yang diberlakukan juga semakin memperparah kondisi wisata di kawasan
ini. Seorang pelaku bisnis di sini mengaku memiliki
800 karyawan, sebanyak 300 orang di antaranya
terpaksa diberhentikan, " Saya telah kehilangan 80 persen bisnis saya
dan saya bukan satu-satunya. Sekarang banyak orang tidak berminat untuk
bersenang-senang sekarang ", Ujar SiDin Pengusaha itu dengan Soppengernya
(Jumawanya).
“ Kebudayaan suatu kebiasaan yang keseharian dan sacral bagi
suatu masyarakat, meski kadang aneh !! “,
S a i d
b y AncaILadieSLegendS@
Komentar
Posting Komentar