TEMUAN ARKEOLOGI TEMBOK GWARI DI IRAN BARAT MASIH DIANGGAP MISTERIUS
INFORMASINOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, R
a b u,
0 2 J
u n i 2
0 2 1
WaGanIGilALegendS@ kuno yang ditemukan di kota Sarpol-e Zahab di Provinsi Kermanshah, Iran Barat, diidentifikasi memanjang sekitar 71 mil (115
km) oleh para pakar arkeologi tembok kuno tersebut sebagai
tembok Hadrian, sebagaimana yang terkenal dibangun di seluruh Inggris oleh
orang Romawi. Tembok yang dikenal
dengan nama Tembok GAWRI, terdiri dari
material lokal alami seperti bahan pada
jalan berbatu dan batuan mortar gypsum
Namun,
berdasarkan temuan tembikar di sepanjang tembok, diperkirakan bangunan itu
dibangun sekitar abad ke-4 Sebelum Masehi dan abad ke-6 Masehi, hal itu membuat para arkeolog Iran
bertanya, siapakah yang membangun tembok itu?. Para arkeolog terus berusaha mencari
jawabannya. Sayangnya, tembok itu memiliki banyak kerusakan membuat para ilmuwan memperkiraan kasar ukuran
tembok kira-kira lebarnya 4 meter, tinggi sekitar 3
meter dan volume temboknya kurang-lebih
terdiri dari 35.000 meter kubik batu.
" Pembuatan batu itu membutuhkan sumber daya
yang signifikan dalam hal tenaga kerja, bahan, dan waktu ",
Ujar SiDin Sajjad Alibaigi, seorang asisten arkeologi Iran di Razi
University di Kermanshah. Iapun mengungkapkan, struktur tembok itu membentang
dari utara-selatan dari Pegunungan Bamu di utara ke daerah dekat desa Zhaw Marg
di selatan, " Dengan perkiraan volume sekitar 35 ribu meter
kubik dari batu itu, akan membutuhkan sumber daya yang signifikan dalam hal
tenaga kerja, bahan, dan waktu ", Ujar tulisan Sajjad Alibaigi, Ahad (10/11/2019).
Sementara
itu, tembikar yang ditemukan di sepanjang dinding menunjukkan tembok itu dibangun sekitar abad keempat
sebelum Masehi dan abad keenam Masehi
dan sisa-sisa bangunan yang ditemukan sekarang hancur, itu dapat
dilhat di tempat-tempat di sepanjang dinding.
" Ini mungkin berhubungan
dengan menara kecil atau bangunan. Tembok itu
terbuat dari bahan lokal alami, seperti tambalan dan batu, dan mortar
gipsum yang masih bertahan di beberapa tempat
", Ujar SiDin Laji.
Meskipun
keberadaan dinding itu tidak diketahui oleh para arkeolog, Alibaigi menyebut
bahwa mereka yang tinggal di dekatnya telah lama mengetahui tentang dinding
tersebut dan menyebutnya sebagai ' Dinding Gawri '. Seorang juru bicara Antiquity mengatakan,
sejak makalah Sajjad Alibaigi
diterbitkan, jurnal tersebut telah mengetahui bahwa kelompok arkeolog lain
melakukan penelitian sebelumnya di dinding kuno tersebut, namun dinding kuno
tetap dipandang misterius. Sebab,
para arkeolog tidak yakin siapa yang membangun struktur tembok tersebut dan
untuk tujuan apa.
Karena
kurangnya perlindungan pada dinding pembatas itu, para ilmuwan bahkan tidak
yakin dengan lebar dan tinggi yang tepat dari struktur bangunan itu. Namun,
mereka memperkirakan bangunan tembok itu memiliki lebar 13 kaki (4 meter) dan
tinggi sekitar 10 kaki (3 meter). Bangunan
yang kurang terjaga tersebut menurut para ahli arkeologi bahwa dinding itu
kemungkinan dibangun untuk menandai perbatasan untuk sebuah kekaisaran kuno,
mungkin Parthia yang berkembang antara 247 SM -
224 M atau Sassania (224-651
Masehi).
Kedua
kerajaan di Iran barat ini membangun istana besar, kota dan sistem irigasi. Sajjad Alibaigi berasumsi keduanya
kemungkinan memiliki sumber daya untuk membangun Tembok Gawri. Tembok Gawri yang baru ditemukan ini bukan
satu-satunya tembok panjang kuno di Iran
karena arkeolog sebelumnya telah
menemukan struktur serupa di bagian utara dan timur laut Iran yang kemungkinan
dibangun dengan tujuan sebagai benteng pertahanan.
Sajjad Alibaigi berharap ia akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang Tembok Gawri di masa depan. Namun begitu, ia tidak menanggapi permintaan untuk komentar kebih jauh akan hal yang penuh misteri ilahi.
“ Jalan dan Tembok sejak dahulu telah dikenal sebagai sarana TransPortasi “,
S a i d
b y WaGanIGilALegendS@
Komentar
Posting Komentar