SELAMATKAN BUMI DARI “ARMAGEDON” TIONGKOK AKAN LUNCURKAN ROKET PENGHANCUR
INFORMASINOW.COM
byPakeLEE, S e l
a s a, 1 3
J u l i 2
0 2 1
LAIgOPenjuaLIkaNLegendS@ Sebanyak
23 roket akan ditembakkan Para
ilmuwan antariksa Tiongkok dalam rencananya
yang akan digunakan untuk mengalihkan dampak asteroid yang
memiliki peluang kecil untuk mengakhiri kehidupan di Bumi suatu hari nanti. Asteroid
Bennu, berupa Astereoid batuan luar angkasa seberat 85,5 juta ton
atau 77,5 juta metrik ton yang berada dalam jarak 4,6 juta mil atau 7,5 juta
kilometer dari orbit Bumi, Asteroid ini
berada dalam jalur yang bisa menyambar orbit Bumi antara tahun 2175 dan 2199
nanti.
Meskipun
peluang atau kemungkinan Bennu untuk menyerang Bumi tipis yakni hanya 1 dalam 2.700, namun asteroid besar
Empire State Building jika menabrak Bumi, kejadian itu akan menjadi
bencana besar. Perkiraan energi kinetik
dari tumbukan Bennu dengan Bumi adalah 1.200 megaton setara dengan kira-kira 80.000 kali lebih besar dari energi
bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sebagai perbandingan, batu luar angkasa yang
memusnahkan dinosaurus menghasilkan sekitar 100 juta megaton energi,
sebagaimana dikutip dari Live Science.
Para
ilmuwan di Pusat Sains Antariksa Nasional Tiongkok (National Space Science
Center) menghitung bahwa 23 roket Long March 5, masing-masing seberat 992 ton
atau 900 metrik ton, yang bisa mendorong batu luar angkasa itu secara bersamaan
akan diperlukan untuk mengalihkan asteroid tersebut agar menjauh dari jalur
fatal sejauh hampir 6.000 mil atau 9.000 kilometer. Panjang ini setara 1,4 kali
jari-jari Bumi. Perhitungan mereka dirinci dalam sebuah studi baru yang
diterbitkan dalam jurnal Icarus edisi 1 November mendatang.
" Dampak asteroid menimbulkan ancaman besar
bagi semua kehidupan di Bumi ", Ujar SiDin Mingtao Li, insinyur ilmu
antariksa dari National Space Science Center di Beijing dan penulis utama studi
baru tersebut dan menambahkan " Membelokkan
asteroid pada lintasan tumbukan itu sangat penting untuk memitigasi ancaman
ini ". Rencana para ilmuwan Tiongkok untuk
menghindari tabrakan asteroid dengan Bumi menghentikan asteroid ini besifat
lebih langsung, tapi lebih berisiko. Mirip metode bom atom yang dipopulerkan
oleh Bruce Willis dalam film
"Armageddon". Ini adalah film yang menggambarkan kejadian
adanya ancaman hujan meteor yang menyerang Bumi.
Apa yang
dilakukan para ilmuwan antariksa Tiongkok itu mirip yang dilakukan Bruce Willis
dan timnya dalam film Armageddon dalam menghadapi ancaman hujan meteor. Meteor
adalah meteorid yang masuk ke Bumi. Meteorid sendiri merupakan batuan luar
angkasa yang biasanya merupakan pecahan dari asteroid. Hujan meteor dalam film
Armageddon juga berasal dari pecahan-pecahan sebuah asteroid raksasa.
Rencana
Tiongkok ini seolah mengikuti proposal masa lalu yang serupa, tapi sedikit
lebih mahal, yang dibuat oleh Amerika Serikat. Badan Antariksa Amerika Serikat
(NASA) memiliki misi yang disebut Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for
Emergency Response (HAMMER), yang bertujuan mengirim armada pesawat luar
angkasa setinggi 9 meter dengan pendobrak untuk menabrak asteroid agar menjauh
dari Bumi. Simulasi NASA ini menunjukkan bahwa 34-53 hantaman dari pesawat luar
angkasa HAMMER, yang diluncurkan 10 tahun sebelum Bennu bertabrakan dengan
Bumi, akan diperlukan untuk menggeser asteroid tersebut.
Bennu
sendiri merupakan asteroid tipe B, yang berarti mengandung karbon dalam jumlah
tinggi. NASA sudah mengirim pesawat luar angkasa, yang disebut Osiris-Rex,
untuk mengambil sampel dari asteroid tersebut. Osiris-Rex tiba di atas Bennu
pada Oktober 2020, mengambang di atasnya cukup lama untuk mengumpulkan
potongan-potongan lepas dari permukaan asteroid tersebut dengan fitur lengannya
yang sepanjang 10 kaki atau 3 meter. Osiris-Rex diperkirakan akan kembali ke
Bumi dengan hasil rampasannya tersebut pada tahun 2023.
Roket
Long March 5 adalah roket andalan program luar angkasa Tiongkok, telah menyelesaikan sebagian besar pengiriman
ke stasiun luar angkasa Tiongkok dan meluncurkan pesawat penjelajah Tiongkok ke
Mars dan Bulan. Roket ini telah
menimbulkan kekhawatiran di masa lalu karena masuk kembali ke Bumi secara tidak
terkendali bulan Mei 2021, bagian 22-ton
atau 20 metrik ton dari roket Long March 5 jatuh ke Bumi, ada pecahannya yang terbakar dan ada yang
mendarat di laut dekat semenanjung Arab. Sebelumn ya, pada Mei 2020, pecahan roket
Long March 5 lainnya diyakini juga telah menabrak dua desa di Pantai Gading.
“ Bumi dan Angkasa di Ciptakan yang kuasa untuk
manusia, jadi kita harus mampu menjaga dan merawatnya “,
S a i d b y LAIgOPenjuaLIkaNLegendS@
Bagi saya sang LegendS@nya sangat2 eksaitik ......................
BalasHapus