MANUSIA TERCEPAT OLIMPIADE TOKYO 2020 PELARI ITALIA DAN JUARA WANITA DARI JAMAIKA
INFORMASINOW.COM
byRyaNSyaHPutrA, M i n g g u, 0
1 A g
u s t
u s 2
0 2 1
SaleHPelawaKLegendS@ Pelari Italia, Lamont Marcell Jacobs 26 tahun, menjadi manusia tercepat di Olimpiade Tokyo 2020 setelah berhasil meraih emas dari cabang atletik lari 100 meter putra. Lamont M Jacobs berhasil finis terdepan di laga final dengan catatan waktu 9,80 detik, mengungguli semuanya pesaingnya saat berlaga di Jepang National Stadium, Minggu ( 01/08/2021) malam WIB.
Lamont M Jacobs finis lebih cepat 0,04 dari pelari
Amerika Serikat, Fred Kerley di posisi kedua yang berhak meraih medali Perak serta lebih cepat 0,09 detik dari pelari
Canada, Andre De Grasse di urutan ketiga yang berhak mendapatkan medali mendapatkan perunggu,
dibelakang mereka menyusul berturut-turut finis Akani Simbine (Afrika
Selatan), Ronnie Baker (Amerika Serikat)
dan Su Bingtian (China). Dua pelari lainnya yang tampil di final Enoch
Adegoke (Nigeria) gagal finis dan Zharnel Hughes (Inggris Raya)
didiskualifikasi karena kesalahan start.
Sebelumnya di Japan National Stadium, pada Sabtu (31/7/2021) atlit pelari dari Jamaika menyapu bersih medali cabang atletik
100 meter putri Olimpiade Tokyo 2020, selain itu rekor lari 100 m putri baru pun tercipta di
ajang empat tahunan tersebut.
Jamaika di final 100 m putri
berhasil meloloskan tiga wakilnya yakni Elaine Thompson Herah, Shelly-Ann
Fraser-Pryce dan Shericka Jackson, mereka
bersaing dengan 5 sprinter lainnya,
ketiganya berhasil finis terdepan, bahkan dengan catatan waktu
fantastis. Thompson Herah finis di
urutan pertama dengan catatan waktu 10,61 detik.
Bagi sprinter
29 tahun Thompson Herah ini
merupakan medali emas Olimpiade kedua baginya
di nomor 100 meter, setelah sebelumnya memenangi gelar serupa di Rio de
Janeiro 2016. Tak cuma itu, Thompson
Herah memecahkan rekor milik sprinter Amerika Serikat, Florence Griffith
Joyner yang sudah berusia 33 tahun.
Mendiang Joyner mencatat waktu 10,62 detik saat memenangi medali emas 100 meter
putri di Olimpiade Seoul 1988.
" Saya bisa saja lebih
cepat, kalau saja saya tak merayakannya lebih cepat ",
Ujar SiGaluH Thompson Herah, dikutip The Guardian. Ia kini tinggal
membidik rekor Joyner yang lain yakni
10,49 detik yang dicatat di luar Olimpiade.
Sebelumnya di Japan National Stadium, pada Sabtu (31/7/2021) atlit pelari dari Jamaika menyapu bersih medali cabang atletik
100 meter putri Olimpiade Tokyo 2020, selain itu rekor lari 100 m putri baru pun tercipta di
ajang empat tahunan tersebut.
Jamaika di final 100 m putri
berhasil meloloskan tiga wakilnya yakni Elaine Thompson Herah, Shelly-Ann
Fraser-Pryce dan Shericka Jackson, mereka
bersaing dengan 5 sprinter lainnya,
ketiganya berhasil finis terdepan, bahkan dengan catatan waktu
fantastis. Thompson Herah finis di
urutan pertama dengan catatan waktu 10,61 detik.
Bagi sprinter
29 tahun Thompson Herah ini
merupakan medali emas Olimpiade kedua baginya
di nomor 100 meter, setelah sebelumnya memenangi gelar serupa di Rio de
Janeiro 2016. Tak cuma itu, Thompson
Herah memecahkan rekor milik sprinter Amerika Serikat, Florence Griffith
Joyner yang sudah berusia 33 tahun.
Mendiang Joyner mencatat waktu 10,62 detik saat memenangi medali emas 100 meter
putri di Olimpiade Seoul 1988. " Saya bisa saja lebih cepat, kalau saja saya
tak merayakannya lebih cepat
", Ujar SiGaluH Thompson
Herah, dikutip The Guardian. Ia kini tinggal membidik rekor Joyner yang
lain yakni 10,49 detik yang dicatat di
luar Olimpiade.
Atlit Fraser-Pryce
berhasil meraih medali perak dengan
mencatatkan waktu 10,74 detik.
Ini menjadi medali Olimpiade keempat untuknya di nomor 100 meter putri.
Sebelumnya, sprinter 34 tahun itu meraih medali emas di tahun 2008 dan 2012,
serta perunggu di tahun 2016.
Jackson menjadi pelengkap
dominasi Jamaika dengan finis ketiga, menorehkan waktu 10,76 detik. Ini merupakan catatan terbaiknya di nomor 100
meter, sekaligus medali pertama di nomor tersebut.
Dominasi
Jamaika di Olimpiade nomor 100 meter putri sebelumnya pernah terjadi di
Olimpiade Beijing 2008. Saat itu, ada Fraser-Pryce, Sherone Simpson, dan Kerron
Stewart yang menguasai podium. Simpson
dan Stewart bahkan dikalungi medali yang sama oleh panitia, yakni perak. Hal
itu disebabkan mereka finis dengan catatan waktu yang sama, yakni 10,98 detik.
Keberhasilan torehan Lamont M Jacobs ini merupakan emas pertama bagi Italia di cabang atletik lari 100 meter
sepanjang sejarah Olimpiade dan pelari 26 tahun ini menjadi atlet Eropa
pertama yang memenangi nomor ini sejak Linford Christie dari Inggris Raya pada
Olimpiade 1992 Barcelona. Catatan waktu
Jacobs di final ini juga membuatnya memecahkan rekor sprinter Eropa, meski demikian, ia belum mampu memecahkan
rekor dunia yang saat ini masih di pegang oleh Usain Bolt dengan 9,58 detik.
Rekor
tersebut dicatatkan pelari asal Bolt pada Kejuaran Dunia Atletik 2009 di
Berlin. Pelari asal Jamaika ini juga memegang rekor lari 100 meter di ajang
Olimpiade, hal itu dibukukannya di
Olimpiade London 2012 saat finis dengan catatan waktu 9,63 detik. Keberhasilan atlit Lamont M Jacobs di nomor lari 100 meter menggenapi
torehan emas atletik Italia di Olimpiade 2020. Sebelumnya, Gianmarco Tamberi
merebut medali emas dari nomor lompat tinggi putra.
Tambahan dua emas dari cabang atletik membawa Italia melejit ke posisi sembilan klasemen sementara peraih medali Olimpiade Tokyo 2020. Negeri Menara Pisa sudah mengoleksi 4 emas, 8 perak dan 15 perunggu.
3 Atlit Jamaika Elaine Thompson Herah, Shelly-Ann Fraser-Pryce dan Shericka Jackson |
" Lamont M Jacobs manusia tercepat di Olimpiade Tokyo 2020 dengan meraih medali Emas lari 100 M ",
S a i d b y SaleHPelawaKLegendS@
Komentar
Posting Komentar