KEHIDUPAN 1000 TUNAWISMA DI APARTEMEN GORONG GORONG KOTA LAS VEGAS
INFORMASINOW.COM
byMuhammaDBakkaranG,
R a b
u, 2 1 A
p r i l 2 0
2 1
SyeiHMuhammaDLegendS@ Las Vegas yang selalu dianggap sebagai kota metropolitan
penuh dengan gemerlap dan menjanjikan kekayaan
hidupan serta penuh dengan gemerlap
hiburan malam yang tak pernah tidur, hingga memiliki julukan kota penuh dosa, serta
menjadi tempat berlindungnya para
tunawisma yang menghuni gorong-gorong air di Las Vegas. Terowongan
sepanjang 200 mil yang tersembunyi di bawah tanah kota Las Vegas merupakan rumah bagi hampir 1.000
tuna wisma, terowongan tersebut aslinya
dibangun untuk menyalurkan luapan air. Namun belakangan justru menjadi hunian
darurat bagi para tunawisma.
Nama kota Las Vegas terkenal
di dunia sebagai Metropolitan yang penuh keragaman warna hidup mewah
hingga gelandang, nama kota ini sampai
banyak dijadikan judul film dewasa berkat banyaknya nikmat dunia yang bisa
dirasakan di sana. Banyak banget orang
yang tergiur dengan iming-iming kota ini dan mencoba mengadu nasib di
sana, meski kenyataannya tidak
semua berhasil survive dalam geliat Las Vegas yang mendapat sebutan "kota penuh dosa hiburan malam" ini.
Tak urung diantara mereka banyak yang berakhir dengan menjadi
tunawisma dan gelandangan, hingga beberapa
diantaranya terpaksa harus tinggal dan hidup di sebuah gorong-gorong kumuh di
bawah Las Vegas. Dari Citizen Brooklyn, sekitar 1.000 tunawisma yang berasal dari
berbagai negara bagian Amerika tinggal di sebuah gorong-gorong Las Vegas untuk
dapat bertahan hidup.
Terowongan sepanjang 200 mil ini tersembunyi jauh di bawah
tanah kota, gorong-gorong ini sejatinya
digunakan untuk menyalurkan luapan air serta limbah dari kasino, klub malam,
hotel, hingga rumah penduduk. Namun,
sejak tahun 2017, terowongan tersebut menjadi 'hunian darurat' bagi mereka yang
terlantar dan tidak memiliki tempat tinggal,
wow ini sangat kontras dengan kehidupan gemerlap Las Vegas yang jadi
impian para pendatang, bukan ?.
Sebagian besar orang yang tinggal di sini adalah mereka yang
putus asa karena kehilangan pekerjaan, pecandu narkoba, criminal atau justru veteran perang dan yang terakhir ini biasanya menderita trauma
berat saat bertugas di medan perang dan memilih hidup terkucil dari dunia
luar. Para penghuni gorong-gorong Las
Vegas umumnya bertahan hidup dengan meminta - minta atau memulung di pembuangan
sampah. Tetapi ada juga yang memiliki pekerjaan tetap, meskipun hasilnya tak
cukup untuk menyewa hunian layak.
Penghuni gorong-gorong Las Vegas ini bertahan hidup dengan
menjadi pengemis atau gelandangan,
dengan mengais-ngais makanan sisa
yang dibuang ke tempat sampah. Ada juga
penghuni gorong-gorong yang memiliki pekerjaan tetap, entah sebagai pegawai
rendahan atau pembantu pelaksana,
kebanyakan mereka memiliki gaji jauh dari kata cukup untuk membeli atau
setidaknya menyewa tempat yang tinggal
dengan harga terbilang mahal dan biaya hidup tinggi.
Gorong-gorong sudah seperti kompleks apartemen bagi para
tuna wisma ini, mereka membangun 'rumah' masing-masing dengan menyekat titik terowongan dan penghuni baru
hanya dengan sedikit barang
seperti kasur atau ranjang dengan cuma selembar terpal yang dilapisi
selimut, meski ada juga yang lumayan hingga memiliki ruang tamu. Tak ada tembok pembatas atau sekat, jadi
jangan mengharapkan privasi. Tetangga sebelah bisa melihat dengan jelas seluruh
aktivitas yang dilakukan.
Memang, tidak ada tembok pembatas atau sekat yang membatasi antara bilik penghuni, so jangan mengharapkan adanya privasi di sini. Mereka mengaku tidak punya pilihan lain selain bertahan hidup bagi 1.000 tunawisma yang bermukim di Las Vegas sambil tetap bermimpi kelak suatu hari nanti mereka bisa menikmati gemerlap kehidupan Las Vegas dan memiliki kemewahan layaknya orang-orang kaya di sana, whay not !! Ujar SiDin dengan Tembiluknya.
“ Kehidupan kota
besar tidak cukup hanya kepintaran dan keahlian tapi juga keberuntungan “,
S a i d b y SyeiHMuhammaDLegendS@
Komentar
Posting Komentar