SEKILAS LAPORAN SATU JUTA ORANG TERANCAM MATI KELAPARAN DI MADAGASKAR TAHUN 2021
INFORMASINOW.COM
byBatiSKambanG,
J u m ‘
a t,
2 9
A p r i l
2 0 2 2
Krisis kekeringan di Madagaskar 2021 mengancam sejuta orang |
Agnes Callamard menjelaskan, saat ini sebanyak 91 persen
penduduk Madagaskar wilayah Selatan
harus hidup miskin akibat krisis kekeringan
di daerah ini yang belum redah, kekeringan yang melanda Madagaskar akan semakin
menghambat pencaharian masyarakat yang sebagian besar
sangat bergantung dari usaha pertanian,
peternakan dan perikanan. Kekeringan
yang melanda Madagaskar diprediksi akan semakin memburuk dan secara tidak proporsional mempengaruhi kondisi populasi penduduk negara
tersebut, “ Krisis iklim menyebabkan penderitaan dan
kematian yang mengerikan ”, Ujar SiGaluH Agnes Callamard dengan Plabomora
(hebatnya).
Perwakilan Global Humanity Network Aksi Cepat Tanggap
(ACT) Firdaus Guritno mengatakan sepanjang 2021 telah beberapa kali mengirim
bantuan pangan ke Madagaskar dan ia berharap bantuan pangan bisa kembali
dimasifkan. Iapun mengaku sangat
prihatin atas nasib masyarakat Madagaskar yang dilanda kelaparan dan ia menambahkan
bahwa dukungan kemanusiaan dari masyarakat dunia
khususnya Indonesia menjadi makin mendesak
untuk segera dilakukan, “ Nasib saudara-saudara kita di Madagaskar
umumnya di negara-negara Afrika begitu tragis dan memprihatinkan. Sudah saatnya
membangun solidaritas untuk membantu mereka
”, Ujar SiDin Firdaus Guritno.
Kondisi kelaparan di Madagaskar yang
semakin parah membuat masyarakat terpaksa harus
memakan belalang, kaktus, dedaunan, hingga lumpur untuk mengatasi
kondisi yang sulit. Situasi yang
memprihatinkan di Madagaskar mendorong Direktur eksekutif Program Pangan Dunia
(WFP) David Beasley berkunjung dan ia menggambarkan situasi negara itu "sesuatu yang Anda lihat di film
horor". PBB memperingatkan bahwa
bencana kelaparan yang melanda Madagaskar akibat dari perubahan iklim ekstrem,
membuat kekeringan berkepanjangan selama bertahun-tahun.
Direktur regional WFP untuk Afrika Selatan, Lola Castro
yang menemani Beasley ke Madagaskar menyebut krisis kelaparan di Madagaskar itu
"sangat dramatis" dalam sebuah wawancara video dengan wartawan di
markas besar PBB di New York dan iapun
memperingatkan, "Yang
terburuk akan segera datang". “ Kami
memiliki orang-orang di ambang kelaparan dan tidak ada konflik. Hanya ada
perubahan iklim yang paling buruk mempengaruhi mereka ”,
Ujar SiGaluH Lola Castro dengan Plabomora (hebatnya), Jumat (25/06/2021).
Ia menambahkan bahwa
“tindakan cepat” dari komunitas
internasional “sangat diperlukan” dan
PBB memperingati bahwa lebih dari satu juta orang diselatan Madagaskar menghadapi “Kerentanan Pangan Akut”. "
Orang-orang ini tidak berkontribusi apa pun terhadap perubahan iklim dan
mereka menanggung seluruh beban perubahan iklim
", Ujar SiDin Beasley. WFP mengatakan Madagaskar, di lepas pantai
tenggara Afrika, adalah "negara
pertama di dunia yang mengalami kondisi seperti kelaparan sebagai akibat dari
krisis iklim ".
Wilayah ini sejak tahun 2019 mengalami produksi pangan yang semakin menurun dan sulit untuk memberikan bantuan ke negara kepulauan itu dan disebutkan wartawan pun sulit mengakses daerah-daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan karena pembatasan terkait virus corona. Badan-badan bantuan juga telah berjuang untuk menarik perhatian publik terhadap krisis yang dihadapi Madagaskar, saat dana bantuan kurang.
Krisis pangan akibat kekeringan di Madagaskar 2021
“ Kondisi alam
yang Panas, Kekeringan dan Infrastruktur lemah, rawan akan bencana
kemanusia “,
S a i d
b y DominicuSDuraNLegendS@
Komentar
Posting Komentar