ISTANA PRESIDEN BRASIL BERHASIL DIBEBASKAN DARI DEMONSTRANS DAN MENAHAN 200 PENDEMO, BANYAK NEGARA MENGUTUK PENYERANGAN INI
INFORMASINOW.COM
byBatiSKambinG, S e l
a s a, 1 0 J a n
u a r i 2 0 2 3
Polisi Brasil mengamankan Istana Presiden, Kongres dam Mahkamah Agung dari Demonstrans |
KulaLKadeSSajaUSebukULegendS@ Kendali di
Istana Kepresidenan, Kongres dan
Mahkamah Agung yang sempat diduduki
demonstran pro-eks presiden Jair Bolsonaro
berhasil direbut kombali pihak Kepolisian Brasil, mereka juga berhasil
menahan sebanyak 200 pedemo yang
torlibat dalam serangan tersebut. Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino,
mengumumkan bahwa kepolisian militer Brasil sudah berhasil mengambil alih kendali di ketiga institusi di Brasilia itu pada
Minggu (08/01/2023) malam. The New York Times melaporkan bahwa dalam keterangan
resmi itu Dino menyatakan aparat membekuk sekitar 200 orang pendemo tersebut.
Flavio Dino
juga membeberkan bahwa dalam
trajodi itu pihak berwenang
mengidentifikasi ada sekitar 40 bus yang membawa para demonstran
itu ke Brasilia. Lebih jauh lagi Flavio Dino menegaskan aparat akan meneruskan
memburu para pihak yang membiayai perjalanan para demonstran tersebut. Sebagaimana
dilansir Reuters, para demonstran pendukung Jair Bolsonaro menduduki tiga institusi penting di Brasilia
itu untuk menunjukkan protes mereka akan hasil
pemilihan umum pada Oktober 2022 lalu.
Dalam
pemilu putaran kedua itu, pesaing Jair Bolsonaro,
Luiz Inacio Lula da Silva menang
tipis kemjdian Luis Inacio Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari 2023
lalu. Tak terima akan kekalahan tipis
itu, para pengunjuk rasa menggelar aksi dengan menyerbu tiga institusi penting di
Brasil dan merekapun menduduki ketiga
gedung itu serta menghancurkan sejumlah fasilitas di
dalamnya, sebagaimana tertayang dalam
sejumlah video yang tersebar di berbagai jejaring social, menunjukkan para demonstran
itu menjebol pintu dan jendela
gedung, kemudian merusak ruangan-ruangan di dalamnya.
Di tengah
kekacauan ini, Luis Inacio Lula meneken dekrit intervensi federal di Brasilia dimana
Dekrit ini memberi kekuasaan khusus pada pemerintah untuk memulihkan
hukum dan ketertiban di ibu kota. " Para fanatik fasis melakukan yang tak pernah
terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. Kami akan memburu para vandal tersebut, dan
mereka akan dijatuhi hukuman setimpal ",
Ucap SiDin Luiz Inacio Lula, seperti dikutip AFP.
Atas
tragedi ini banyak negara mengutuk aksi kerusuhan
pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang telah menduduki gedung
kongres, Mahkamah Agung hingga Istana Presiden
tersebut, ribuan pengunjuk rasa
tersebut menghancurkan property di
dalamnya . Amerika Serikat (AS)
mengatakan mengutuk segala usaha yang mengacaukan demokrasi di Brasil, "
Presiden Biden mengikuti situasi ini dengan cermat dan dukungan kami
untuk institusi demokrasi Brasil tidak tergoyahkan. Demokrasi Brasil tidak akan terguncang oleh kekerasan ",
Ujar SiDin Jake Sullivan
Penasihat Keamanan Nasional AS
di Twitter.
Lula menang
tipis 50,9 persen dari Jair Bolsonaro
49,1 persen pada pemilihan presiden Brasil yang digelar pada 30 Oktober 2022.
Bolsonaro sudah mengungkapkan penolakan dan mempertanyakan sistem pemungutan
suara elektronik yang
dilakukan di negara itu. Luiz Inacio Lula sendiri juga mengutuk
kerusuhan ini dan mengeluarkan dekrit yang memberi kekuasaan khusus pada
pemerintahannya untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Brasilia.
Presiden
Argentina Alberto Fernandez meminta regional bersatu melawan serangan massa
'antidemokrasi' di Brasil, " Saya ingin mengungkapkan penolakan saya atas
apa yang terjadi di Brasilia. Dukungan tanpa syarat saya dan rakyat Argentina
kepada @LulaOficial dalam menghadapi upaya kudeta yang dia hadapi ",
Ujar SiDim Albertoa Fernandez di
Twitter.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengutuk aksi ini, " Keinginan rakyat Brasil dan institusi demokrasi harus dihormati ", Ujar SiDin Emmanuel Macron di Twitter. Macron memberi dukungan pada Presiden Brasil yang baru saja dilantik pekan lalu (01/01/2023), Luiz Inacio Lula da Silva, serangan pada tiga institusi, kata Macron, 'merupakan pertanyaan yang tidak dapat diterima atas hasil pemilihan demokratis, yang dimenangkan tanpa ambiguitas pada 30 Oktober lalu oleh Luiz Inacio Lula da Silva'.
Luiz Inacio Lula Presiden Brasil |
“ Semua ingin menang tapi Demokrasi jalan
kemurnian putusan “,
S
a i d
b y
KulaLKadeSSajaUSebukULegendS@
Komentar
Posting Komentar