POLAKU BOM BUNUH DIRI DI MESJID PESHAWAR PAKISTAN, MENEWASKAN 100 ORANG DIDUKUNG TALIBAN CABANG AFGANISTAN
INFORMASINOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, R a b u, 0 1 F e b r u a r i 2 0 2 3
Tim Kesehatan dan keamanan mengevajuasi korban Bom |
SyaiDIdruSKadeSLegendS@ Setidaknya 100 orang tewas setelah bom bunuh
diri meledak di sebuah masjid tersebut berada di dalam kompleks kantor polisi
yang dijaga ketak di Provinsi Peshawar, Pakistan, Senin (30/01/2023).
Pihak berwenang kepolisian Pakistan sedang menyelidiki bagaimana seorang
pengebom bunuh diri bisa masuk keareal itu dam menewaskan sedikitnya 100 orang
di sebuah masjid di Peshawar. Serangan tersebut mengejutkan warga Pakistan
mengingat lokasi kejadiam berada di dalam kompleks kantor polisi yang
dijaga ketat dilaporkam juga bahwa sebagian
besar yang tewas adalah personel kepolisian yang sedang bersembahyang.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dan
para pemimpin negara lainnya mengecam serangan tersebut, "
Para teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menyasar mereka yang
bertugas membela Pakistan ", Ujar SiDin Sharif Ali dengan Plabomoranya
(hebatnya). Pada hari Selasa (31/01/2023), sejumlah regu penyelamat masih
berupaya untuk mengevakuasi jemaah dari puing-puing masjid, "
Operasi penyelamatan berlangsung selama lebih dari 18 jam ",
Ujar SiDin Mohammad Bilal Faizi
dan menambahkan, " Jenazah 20 orang lagi sudah ditemukan dan dikhawatirkan
beberapa orang mungkin masih berada di bawah puing-puing ".
Kepolisian meyakini bahwa mereka menjadi sasaran untuk melemahkan
semangat dalam melakukan perlawanan terhadap kelompok militant, Insiden
ini terjadi dua bulan setelah Taliban Pakistan meninggalkan gencatan
senjata dam sejak saat itu serangan terhadap polisi dan
tentara meningkat. Klaim bahwa serangan
tersebut dilakukan kelompok milisi Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) belakangan
dibantah kelompok itu yang justru mereka
menyalahkan komandan faksi yang memisahkan diri, beberapa pengamat mempertanyakan penyangkalan
tersebut. Mereka menilai bantahan itu
bisa menjadi taktik pengalih perhatian.
Di masa lalu TTP tidak mengklaim sejumlah
serangan terhadap masjid, sekolah atau pasar yang mereka lakukan dan kelompok
itu memilih untuk menyatakan bahwa mereka berperang melawan pasukan keamanan,
bukan melawan rakyat Pakistan. TTP
telah memerangi militer dan polisi Pakistan selama bertahun-tahun dengan banyak
korban jiwa, diketahui kelompok TTP tersebut adalah cabang dari Taliban
Afghanistan dan memiliki ideologi garis keras yang sama, tetapi kedua kelompok
terpisah dalam menjalankan perjuanganna.
Dalam daftar aksi kerasnya
yang panjang dengan tuntutan, Taliban Pakistan ingin
memaksakan interpretasinya atas hukum Syariah agar berlaku di barat laut
Pakistan. Sekitar satu dekade yang
lalu, TTP mengancam akan membuat Pakistan tidak stabil dengan melancarkan
serangan dari daerah yang dikuasainya di sepanjang perbatasan pegunungan dengan
Afghanistan dimana daerah itu ini sendiri telah menjadi sarang aktivitas
militan selama beberapa dekade.
Seorang korban ledakan yang masih memakai
seragam polisi, menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Peshawar. Salah satu serangan Taliban Pakistan yang paling terkenal dan dikutuk secara internasional terjadi pada Oktober 2012, ketika siswi Malala
Yousafzai ditembak karena kegigihannya telah berkampanye untuk pendidikan anak
perempuan. Pada 2014, sebuah serangan
berlangsung di sebuah sekolah di Peshawar yang menewaskan 141 orang, kebanyakan
anak-anak. TTP tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun
militer Pakistan melancarkan aksi besar-besaran pascakejadian.
Dalam aksi tersebut, tentara menghancurkan
pusat-pusat militan dan mendorong mundur kelompok itu hingga ke
Afghanistan sehingga intensitas
pengaruh TTP di Pakistan jauh berkurang dan insiden kekerasan militan di
dalam negeri menurun drastis. Akan
tetapi, serangan TTP dan kelompok lainnya telah meningkat lagi dalam beberapa
tahun terakhir di barat laut Pakistan setelah
Taliban merebut kendali atas Afghanistan pada 2021, mantan PM Pakistan Imran
Khan menawarkan kesempatan kepada para militan yang bersembunyi di perbatasan
untuk kembali ke kampung halaman - dengan syarat mereka meletakkan senjata.
Para militan kembali ke Pakistan tetapi tidak
setuju menyerahkan senjata mereka - dan di situlah masalah saat ini
dimulai dan menyebabkan dialog yang dimulai oleh Imran
Khan terhenti. Para pakar menilai TTP
mendapat sokongan Taliban Afghanistan dan
para pemimpin politik dan militer yang baru menjabat setelah Imran Khan
tersingkir tahun lalu tidak setuju dengan tuntutan para militan. Pemerintah pun
berhenti berdialog dengan Taliban Pakistan
betelnya berakibatnya TTP
mengakhiri gencatan senjata pada bulan November 2022 dan melanjutkan serangan.
Ashraf Ali, yang menjalankan organisasi donor
darah, mengatakan orang-orang di Peshawar hidup dalam ketakutan, "
Saya, bersama keluarga saya dan semua warga, mengalami trauma mendalam. Orang-orang di sini ketakutan ",
Ujar SiDin Ashraf Ali dengan Boneernya (merindingnya) kepada BBC. Ashraf Ali melanjutkan, " Semua orang khawatir apa yang akan terjadi
selanjutnya karena perlu waktu panjang dari terorisme ke pariwisata di
Peshawar. Sekarang Peshawar sangat terpengaruh oleh
terorisme ", Cakapnya Laji menambahkan .
Pemerintah Pakistan mengatakan pasukannya siap menghadapi para militant, tapi kepolisian tidak dilengkapi untuk melawan militan yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap, bahkam baru-baru ini militan berani menduduki kantor polisi dan dalam beberapa kasus polisi tidak memberikan perlawanan. Karena itu, Para ahli menyerukan agar militer menempuh operasi besar-besaran untuk mengalahkan para militan, seperti yang terjadi pada 2014 karena public ingin kekerasan segera berakhir, Rakyat Pakistan sedih dan kritis terhadap upaya negara menangani aksi militan yang telah berlangsung selama dua dekade dalam siklus yang tampaknya terus berulang.
Reruntuhan di depan Mesjid Peshawar |
“ Pelaku Bom bunuh diri ingin memaksakan interpretasi
syariah di Barat Laut Pakistan “,
S a
i d b
y SyaiDIdruSKadeSLegendS@
Beberapa nama dalam pepatah Blogg berunsur hiburan, Sorry !!!
Komentar
Posting Komentar