29 IMIGRAN ASAL SUB SAHARA TEWAS DI PANTAI TUNISIA SAAT AKAN MENYEBERANG KE ITALIA

INFORMASINOW.COM

byBakkaranGNunukaN,    K  a  m  i  s,    3  0   M  a  r  e  t   2  0  2  3


 

 

Imigran ilegal dari Tunisia  menuju Italia

OmFrantTimoRAdonarALegendS@  Penjaga pantai Tunisia melaporkan setidaknya 29 imigran asal sub-Sahara Afrika meninggal dunia setelah dua kapal yang membawa mereka tenggelam di pinggir pantai Tunisia,  para imigran tesebut dalam tragedi itu sedang menyeberangi Laut Tengah menuju Italia.   Gelombang kapal imigran gelap  yang datang menuju Italia meningkat drastic  dimana dalam   empat hari terakhir lima kapal imigran tenggelam di pinggir pantai Kota Sfax  serta  sebanyak 67 orang hilang dan sembilan meninggal dunia dalam tragedi  itu.

Tunisia menggantikan Libya sebagai tempat favorit bagi migran gelap yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur Tengah dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik di Eropa.   Houssem Jebabli, seorang pejabat senior di garda nasional mengatakan kepada Reuters bahwa penjaga pantai Tunisia juga telah menyelamatkan 11 orang di lepas pantai Mahdia, lebih jauh ke utara.   Penjaga pantai mengatakan telah menghentikan sekitar 80 kapal yang menuju Italia dalam empat hari terakhir dan menahan lebih dari 3.000 migran, kebanyakan dari negara-negara Afrika sub-Sahara.

Tunisia  saat ini  menjadi titik berangkat  yang menarik  menggantikan Libya bagi para imigran yang menghindari kemiskinan ekstrem dan konflik di Afrika dan Timur Tengah  dan  Para imigran berharap di sana  mereka  mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Eropa.   Pada Ahad (26/03/2023) perwira senior Garda Nasional Tunisia Houssem Jebabli mengatakan penjaga pantai Tunisia juga menyelamatkan 11 orang dari pinggir pantai Mahdia, sebelah utara Sfax.

Pantai dekat Sfax menjadi titik pemberangkatan utama bagi mereka yang ingin melarikan diri dari kemiskinan dan konflik berkepanjangan di Afrika dan Timur Tengah menuju daratan seberang Eropah,   dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Eropa.   Bencana kapal karam tersebut merupakan peristiwa terakhir di tengah upaya otoritas Tunisia untuk menangkap mereka yang  berangkat secara illegal  dan  tidak mempunyai dokumen lengkap yang tentunya akan menyulitkan mereka saat mereka berada di negara Eropah nantinya.

Penjaga pantai mengatakan dalam empat hari terakhir mereka telah menghentikan sekitar 80 kapal yang hendek menuju Italia dan menahan lebih dari 3.000 orang,   sebagian besar para migran gelap itu berasal  dari negara-negara kawasan sub-Sahara Afrika.   Hilangnya nyawa para imigran terjadi saat pihak berwenang Tunisia menggelar operasi penangkapan warga negara-negara sub-Sahara Afrika yang tidak memiliki dokumen resmi.   Berdasarkan data PBB setidaknya sudah 12 ribu imigran yang berlayar dari Tunisia tiba di Italia,  angka ini jauh lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang  hanya sekitar 1.300 orang.

Berdasarkan data statistik Forum Hak Sosial dan Ekonomi Tunisia, pada tiga bulan pertama tahun ini penjaga pantai Tunisia sudah mencegah lebih dari 14 ribu imigran berlayar dari negara itu. Dibandingkan sekitar 2.900 orang di periode yang sama tahun lalu.   Petugas penjaga pantai Tunisia menyelamatkan lima orang di dekat pantai Mahdia setelah perjalanan yang dimulai dari pantai Sfax, demikian menurut Romadan ben Ommar, petugas dari Forum Hak Ekonomi dan Sosial (FTDES).

Menurut data PBB, setidaknya 12.000 migran berhasil mencapai Italia tahun ini dengan titik pemberangkatan Tunisia dengan menggunakan kapal motor segerhana atau perahu motor,  jauh melebihi jumlah 1.300 periode yang sama pada 2022. Sebelumnya, Libya menjadi titik pemberangkatan migran.   Berdasarkan statistik FTDES penjaga pantai Tunisia berhasil menghalangi lebih dari 14.000 migran yang bersiap berlayar dalam tiga bulan terakhir, dibandingkan dengan 2.900 orang pada periode yang sama 2022.

Penjaga pantai Italia mengatakan pada Kamis  (23/03/2023), mereka berhasil menyelamatkan 750 orang migran gelap dalam dua operasi di lepas pantai selatan Italia.  Presiden Italia Giorgia Meloni mengatakan, Eropa menghadapi gelombang migran yang bertolak dari Afrika Utara, jika stabilitas keuangan di Tunisia tidak dijaga.   Giogia  Meloni mengimbau IMF dan negara lain untuk membantu Tunisia agar ekonomi negara tersebut tidak ambruk dan membantu para warganya bekerja dengan baik atau akan mengurangi  jumlah migran ke Eropah.

Petugas pantai menemukan imigran yang akan ke Italia

 

 

  Umumnya Penyeberangan ilegal rentan akan keselamatan karena berangkat apa adanya  “, 

S       a      i       d          b      y          OmFrantTimoRAdonarALegendS@

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA