DEMI PROYEK GILA !! YANG AMBISIUS, RAJA ARAB “PENUH DARAH” MENGHABISI WARGA LOKAL

INFORMASINOW.COM

byMcDonalDBiunG,     J  u  m  a  t,    2  8    A  p  r  i  l    2  0  2  3

 


SyaiDIdruSKepdeSLegendS@  

Bendera  " Arab Saudi "

Kerajaan Arab Saudi  pada  tahun 2016   mengeluarkan program ambisius bernama  “Saudi Arabia's Vision 2030”,   program ini bertujuan untuk mentranformasi Arab Saudi menjadi lebih  "bebas"  untuk melangkah.   Lebih dari itu, program ini juga bertujuan untuk membuka mata pencaharian baru  tentu saja selain eksplorasi minyak.   Berbagai proyek  'gila'  pun dicanangkan oleh pihak kerajaan untuk mengisi program itu,   proyek-proyek tersebut sangat ambisius dan memakan dana yang sangat besar.

Program tersebut melahirkan berbagai proyek,  mulai dari kota futuristik NEOM, Qiddiya, hingga pembangunan pusat pemukiman dan bisnis baru seperti  The Mukaab dan The Line. Namun, di balik berbagai proyek mercusuar tersebut, beberapa  laporan mengatakan bagaimana pihak kerajaan Arab Saudi telah melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan ke warga lokal dikawasan kegiatan tersebut.

Dimulainya seluruh konstruksi disebut sebagai bencana bagi warga lokal.  Dalam laporan BBC, khusus proyek NEOM di mana terdapat The Line di dalamnya, warga lokal dari suku Huwaitat 'dihabisi'.   Tercatat ada 20.000 orang  dari  suku Huwaitat dipindahkan paksa untuk memulai pembangunan kota yang memiliki tujuan  "mengutamakan manusia" itu.  Mereka disebut telah ditangkap, dilecehkan  dan diculik oleh pihak keamanan kerajaan  setelah memprotes berbagai proyek pembangunan itu.

Kasus paling fenomenal menimpa kepala suku Huwaitat, Abdul Rahum Al-Huwaiti. Mengutip Al Jazeera, Abdul sebelumnya mewakili sukunya dan sangat  vocal  menyuarakan  kritik terhadap pihak kerajaan di akun Youtube sejak April 2020.   Namun tak lama setelah itu, tulis BBC, kediaman Abdul Rahim disantroni dan diawasi pihak keamanan,  hingga akhirnya dia ditembak mati di kediamannya tanpa alasan jelas.

Kepolisian Saudi mengklaim kematiannya itu disebabkan karena upaya berontak yang dilakukan Al-Huwaiti, yang ingin menembak lebih dulu. Namun, istrinya menolak pernyataan polisi.   Tak hanya itu, mengutip laporan lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Arab Saudi, ALQST, ada tiga orang lain yang  juga turut  dibantai oleh pihak kerajaan,  mereka adalah Shadli Al-Huwaiti,  Ibrahim Al-Huwaiti   dan  Ataullah Al-Huwaiti,  kemudian seluruhnya tewas di tangan keamanan. Dalam laporan lembaga itu, mereka dijatuhi hukuman mati.

Sebuah laporan yang  mencatat kejadian sepanjang 2022, ALQST mencatat sudah ada 122 orang yang dieksekusi karena menganggu jalannya proyek ini.   Dan, ini hanya gunung es sebab di sebaliknya masih ada penindasan selain hukuman mati.   "  Pihak berwenang Saudi telah berulang kali melakukan penggusuran paksa untuk membersihkan wilayah penduduk.  Seluruhnya terangkum dalam operasi yang ditandai dengan kurangnya transparansi dan pelanggaran seperti kegagalan untuk membayar kompensasi yang memadai  ",   Ujar  dalam tulisan ALQST itu.

Atas permasalahan ini banyak ahli yang berpendapat jika proyek Arab Saudi bakal bernasib sama seperti stadion megah di Piala Dunia Qatar 2022.   Perlu diketahui Qatar juga dikritik dari sisi HAM karena pembangunan yang dianggap tak berperikemanusiaan, di mana banyak pekerja migran meninggal dalam penyelesaian proyek tersebut.

"  Akankah NEOM menjadi langkah pertama menuju liberalisasi negara ?  atau apakah kota itu hanyalah proyek prestise lain dari negara kaya minyak di Timur Tengah ? Sayangnya, dalam nada yang mirip dengan Piala Dunia FIFA di Qatar, Neom mungkin yang terakhir: sebuah proyek futuristik yang tampak utopis dan modern dari luar tetapi diganggu oleh pelanggaran hak asasi manusia dan masalah lingkungan dari dalam," tulis Mina Marie Schmidt di Spectator

Menurut Rowan Mooer di The Guardian, tujuan liberalisasi Arab Saudi ini sangat goyah mengingat kental dengan noda hitam HAM. Proyek-proyek tersebut bisa saja menjadi batu sandungan bagi Arab Saudi sendiri dan jika berhasil pun mereka akan dicap sebagai rezim yang penuh "lumuran darah".   Hal ini tentu menjadi ironi sebab seluruh kota tersebut nantinya diisi oleh orang-orang kaya dari  seluruh dunia,  sementara akan banyak dari penghuni lama kawasan proyek pembangunan  harus hidup penuh  dengan kesengsaraan.

 

 


  Tak kurang banyak rencana besar dan ambisius terselesaikan dengan tangan besi dan lumuran darah  “,   

S      a      i      d        b      y        SyaiDIdruSKepdeSLegendS@

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA