RESESI SEKS DI JEPANG MAKIN MENINGKAT, POPULASI MENURUN DAN BANYAK SEKOLAHAN HARUS DITUTUP
INFORMASINOW.COM
byBatiSKambinG, S a b t u, 1 0 J u n i 2 0
2 3
Resesi Seks melanda Jopang pertumbuhan penduduk rendah
TokETaiwaNLapuKLegendS@
Jepang
saat ini sedang dilanda "Resesi seks" yang menyebabkan krisis
populasi di negara tersebut dan
berdampak minimnya angka kelahiran
menyebabkan banyaknya sekolah tutup,
Resesi Seks disini yaitu menurunnya akan pertumbuhan penduduk karena
angka kelahiran yang semakin rendah. Sebagai gambaran sepinya murid di sekolah
negara Jepang Tirai bambu tersebut hanya
ada dua siswa yaitu Eita Sato dan Aoi Hoshi yang menjadi
satu-satunya dan lulusan terakhir di SMP Yumoto, di Desa Ten-ei, Prefektur
Fukushima, utara Jepang. SMP itu sendiri akan ditutup secara permanen, setelah
76 tahun berdiri.
Fenomena 'Resesi Seks' kini
menghantui negara-negara di Asia. Saat ini yang mengkhawatirkan adalah Jepang
setelah sebelumnya terjadi pada China dan Korea Selatan. Istilah
'resesi seks' secara spesifik lebih mengacu padaturunnya mood pasangan melakukan
hubungan seksual, menikah dan punya anak. Pada akhirnya, resesi seks bisa
berimbas pada penurunan populasi suatu negara, karena kondisi rendahnya angka
perkawinan dan keengganan untuk berhubungan seks dalam pengertian untuk melahirkan dan memiliki anak sendiri.
" Kami mendengar desas-desus tentang penutupan
sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya
tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut
", Ujar SiGaluH Eita dengan Soppengernya (Jumawanya), Jumat (07/04/2023). Fenomena tutupnya sekolah terjadi akibat angka kelahiran di Jepang anjlok lebih
cepat dari yang diperkirakan,
perkembangan ini meningkat
terutama di daerah pedesaan seperti Ten-ei, area ski pegunungan dan mata air
panas di prefektur Fukushima yang telah merasakan depopulasi cukup kentara.
Sementara itu, Perdana
Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan langkah-langkah untuk meningkatkan
angka kelahiran dalam hal ini termasuk
menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak, iapun
mengatakan menjaga lingkungan
pendidikan sangat penting, tapi sejauh
saat ini masih sedikit yang telah
membantu keadaan ini. Kelahiran
anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022 menjadi
rekor terendah baru. Perkiraan pemerintah menyebut depopulasi juga
delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan
dan fenomena ini memberikan
pukulan telak bagi sekolah umum yang lebih kecil. Padahal ini seringkali
menjadi jantung kota dan desa pedesaan.
Menurut data pemerintah,
sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun
dimana antara tahun 2002 dan
2020, hampir 9.000 sekolah menutup pintu mereka selamanya, sehingga sulit bagi
daerah terpencil untuk memikat penduduk baru yang berusia lebih muda. Ten-ei, sebuah desa berpenduduk kurang dari
5.000, memiliki hanya sekitar 10% di bawah usia 18 tahun. Pada puncaknya tahun
1950, desa ini memiliki lebih dari 10.000 penduduk berkat dukungan pertanian
dan manufaktur.
Resesi seks ini dikabarkan
kini benar-benar menghantam Negeri Sakura
yaitu Jepang, China dan Korea Ironisnya, resesiseks kini mulai berujung pada
krisis populasi hingga menyebabkan banyaknya sekolah tutup di negeri itu. Tetapi ketidaknyamanan dan keterpencilan
daerah yang semakin meningkat mendorong penduduk untuk pergi dari wilayah
tersebut. Depopulasi bertambah cepat
setelah bencana 11 Maret 2011 di pembangkit nuklir Fukushima Dai-ichi yang
berjarak kurang dari
Sementara sekolah Yumoto,
sebuah bangunan dua lantai yang terletak di pusat distrik, memiliki sekitar 50
lulusan per tahun selama masa kejayaannya di tahun 1960-an. Foto-foto setiap
kelulusan tergantung di dekat pintu masuk, dari hitam putih menjadi
berwarna. Namun jumlah siswa yang
terlihat dan tiba-tiba menurun dari sekitar tahun 2000, dan bahkan tidak ada
foto kelulusan dari tahun lalu. Otoritas Ten-ei sendiri akan membahas
penggunaan kembali gedung sekolah, mungkin disulap menjadi menjadi kilang
anggur atau museum seni.
Sebenarnya anjloknya angka kelahiran adalah salah satu masalah besar yang sedang melanda negara-negara regional Asia. Tak hanya Jepang, fenomena resesi seks ini juga terjadi di Korea Selatan dan China, untuk wilayah Jepang dan Korsel meningkatnya angka resesi Seks ini diantaranya disebabkan semakin meningginya angka biaya hidup. Meski pemerintah tertentu telah mengeluarkan biaya tunjangan untuk seorang bayi dan beberapainsentip lain untuk meningkatkan durasi resesi Seks menjadi normal dan meningkatkan kelahiran generasi.
Resesi Seks menurun di Jopang sekolah kekurangan murid |
“ Dunia di hantui akan pertumbuhan
penduduk, sementara Jepang mengalami
Resesi Seks “,
S a
i d
b y TokETaiwaNLapuKLegendS@
Komentar
Posting Komentar