ABBAS IBN FIRNAS MUSLIM DARI ANDALUSIA PENERBANG DAN PENEMU PESAWAT TERBANG PERTAMA

INFORMASINOW.COM  

byBambanGNunukaN,         S  e  n  i  n,      0   2     A   p   r   i   l     2   0   2   4  


 

   

Abbas Ibn Firnas muslim penenrbang pertama di dunia

SanimaHLapangaNPesawaTJawALegendS@    Aerodinamika, ilmu yang mempelajari tentang pergerakan udara, terutama ketika berinteraksi dengan benda padat,   salah satu bidang ilmu yang mengalami perkembangan dari masa ke masa.   Cina tercatat sebagai peradaban pertama yang memulai penelitian atau penyelidikan di bidang ini.   Pada abad kelima sebelum Masehi, Cina telah berhasil menciptakan sebuah pesawat sederhana dan menerbangkannya.   Namun  sejarah dunia mencatat  Wright Bersaudara, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright sebagai tokoh pertama yang mengudara,   menggunakan pesawat rancangan sendiri bernama Flyer, Wright Bersaudara sukses mengudara di sekitar Amerika Serikat pada 1903.

Tapi  jauh sebelum Wright Bersaudara menerbangkan Flyer,  diketemukan  Abbas Ibn Firnas, seorang intelektual dan ilmuwan Muslim asal Qutuba Al-Andalus (Cordoba, Spanyol)  tokoh lain yang telah berhasil mengudara.   Abbas Ibn Firnas merupakan ahli beberapa cabang ilmu, seperti matematika, fisika, astronomi, dan aerodinamika,   875 Masehi, ia telah  menciptakan sebuah pesawat kayu sederhana, kemudian menerbangkannya dengan dia sebagai pengendali atau pilotnya.   Abbas Ibn Firnas atau   Abbas Abu al-Qasim Ibn Firnas Ibn Wirdas al-Takurini, lahir 810 Masehi  di Izn-Rand Onda Al-Andalus (sekarang Ronda, Spanyol) pada 810 Masehi,  namun ia   menghabiskan masa hidupnya di Cordoba, yang kala itu merupakan salah satu pusat belajar dunia Muslim.

Ketertarikan Abbas Ibn Firnas terhadap ilmu aerodinamika bermula ketika dia melihat aksi akrobatik yang dilakukan  seorang  bernyali ganal yaitu  Armen Firman pada 852 Masehi,  dalam sebuah pertunjukan peluncuran pesawat berbahan kayu yang ia kendalikan sendiri. Armen memang mengetahui dasar-dasar mekanika penerbangan.   Ketika itu, Armen dikisahkan naik ke puncak menara masjid agung di Qurtuba, lalu melompat dengan pesawat ciptaannya.  Tetapi, massa  terpaksa harus menahan napas ketika Armen Firman  gagal menerbangkan pesawatnya, kemudian terjun bebas menghunjam tanah. Kendati demikian, Armen berhasil selamat dari insiden tersebut.

Abbas Ibn Firnas, kala itu  berada di tengah-tengah kerumunan massa  penonton,  cukup terkesan menyaksikan aksi Armen Firman,  sehingga  sejak itu ia tertarik dan terdorong untuk mempelajari aerodinamika.   Kendati demikian, memang belum diketahui secara pasti proses belajar yang dilewati Abbas Ibn Firnas,   23 tahun setelah pertunjukan Armen Firman yaitu  875 Masehi , Abbas Ibn Firnas telah menciptakan sebuah desain pesawat berbagan,  dilengkapi dengan kedua sayap yang dirajut dengan sutra dan bulu-bulu.

Seusai membangun pesawat tersebut, Abbas Ibn Firnas sendiri yang menjajal pesawatnya dengan  mengundang masyarakat Cordoba untuk turut menyaksikan aksi penerbangan perdananya.    Dalam peluncuran  uji penerbangannya   berbeda dengan Armen Firman,   Abbas Ibn Firnas memilih titik tolak yang lebih tinggi, yakni Bukit Jabal Al-Arus (Mount of the Bride) di daerah Rusafa, dekat Cordoba. Sebelum terjun, Abbas Ibn Firnas dikisahkan sempat mengucapkan kalimat perpisahan guna mengantisipasi jika penerbangannya gagal dan ia harus menjemput ajalnya.

Setelah  kejung  dari ketinggian Bukit Jabal Al-Arus, Abbas Ibn Firnas berhasil menerbangkan pesawat kayunya  dan sukses  mengudara di langit Cordoba sekitar 10 menit.   Kendati demikian, Abbas Ibn Firnas tampaknya memang belum memikirkan proses pendaratan pesawatnya dengan  tepat  karena  saat hendak mendarat,  ia tak mampu mengontrol kecepatan pesawatnya dengan baik  yang mengakibatkan dirinya terempas ke tanah dan mengalami cedera serius.

Tragedi pendaratan  itu memberi pelajaran tersendiri untuk Abbas Ibn Firnas karena  menyadarkannya  bahwa desain pesawatnya belum dilengkapi bagian untuk memperlambat kecepatan.   Seekor burung harus menggunakan sayap dan ekornya untuk menahan laju kecepatannya. Hal itu disadari oleh Abbas Ibn Firnas bahwa dia luput atau tak merancang bagian ekor untuk pesawatnya.   Kendati menyadari hal tersebut, Abbas Ibn Firnas tak mampu menciptakan pesawat lain dengan desain yang lebih sempurna. Hal itu disebabkan kondisi kesehatannya yang kian memburuk pasca  gagalnya uji coba pesawat perdananya. Akhirnya ia pun meninggal pada 887 Masehi, 12 tahun setelah insiden tersebut.

Meski begitu, pengalaman atau uji coba penerbangan yang dilakukan Abbas Ibn Firnas menjadi bahan pelajaran dan kajian bagi ilmuwan-ilmuwan berikutnya. Gagasannya terkait pesawat pun terus dipelajari. Sejarawan Barat, Philip K Hitti, mencantumkan nama Abbas Ibn Firnas ketika ia menerbitkan buku berjudul History of the Arabs. Dalam bukunya, Philip menempatkan Abbas Ibn Firnas sebagai salah satu tokoh besar Islam sekaligus manusia pertama dalam sejarah yang melakukan uji coba penerbangan.

Abbas Ibn Firnas penerbang Muslim pertama di dunia

 

  Pesawat terbang membutuhkan Sayap untuk mengendalikan penerbangannya  “,    

S     a     i     d        b    y          SanimaHLapangaNPesawaTJawALegendS@

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA