KISAH KREATIP MICHAEL JORDAN PEBASKET PROFESSIONAL USA DI MASA KECILNA
INFORMASINOW.COM
byKarITaLa L A, S e l a s a, 0 3 S e p t e m b e r 2 0 2 4
Michael Jeffrey Jordan pebasket USA |
Michael Jordan,
memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit
tidak cukup untuk menafkahi keluarga.
Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan
penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa
depannya. Ketika ia berusia tiga belas
tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “
Menurutmu, berapa nilai pakaian ini
? ” Jordan menjawab, “
Mungkin 1 dollar ”, Ayahnya kembali berkata, “ Bisakah dijual seharga 2 dollar ?
Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan
ibumu ", Jordan menganggukkan kepalanya, “
Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil ”.
Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih.
Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian
dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke
stasiun bawah tanah yang ramai,
ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian
itu. Kini ia memegang lembaran uang 2
dollar dan berlarilah ia pulang.
Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan
kembali dan dijualnya di keramaian.
Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali
menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya,
“ Coba engkau pikirkan bagaimana
caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar ?
”, Jordan membalas, “
Bagaimana mungkin ? Pakaian ini
paling tinggi nilainya hanya 2 dollar ”,
Ayahnyapun kembali memberikan inspirasi, “
Mengapa engkau tidak mencobanya dulu
? Pasti ada jalan ”.
Akhirnya, Jordan
mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk
menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian
itu. Lalu ia berusaha menjualnya di
sebuah sekolah anak orang kaya. Tak
lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun
sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia
memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi
Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.
Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar
pakaian bekas kepadanya, “ Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan
harga 200 dolar ? ”,
Mata ayahnya tampak berbinar.
Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan
sedikit pun. Dua bulan kemudian
kebetulan aktris film populer “Charlie
Angels”, Farah Fawcett datang ke New
York melakukan promo. Setelah
konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah
Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang
polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda
tangannya pada pakaian itu.
Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “ Ini
adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett,
harga jualnya 200 dollar ! ”. Ia
pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga
1.200 dollar. Sekembalinya ke rumah,
ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “
Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku
! Engkau sungguh hebat !
”. Malam itu, Jordan tidur
bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki.
Ayahnya bertanya, “ Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai
pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami ?
”. Jordan menjawab dengan rasa
haru, “
Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya ”.
Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan
kepala, “ Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan
itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas
yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai
manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi
apa bedanya ? Tergantung bagaimana kita mendayagunakan potensi yang ada dalam
diri kita masing-masing ”.
Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri ?. Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan. Dia mengasah potensinya hingga akhirnya dia menjadi salah seorang pemain basket terhebat di dunia ini dan menjadi salah seorang atlet terkaya. (FB.PONTURATV.01/O6/2024)
Semoga jadi inspirasi
Michael Jordan membela Tim Basket USA |
" Kemiskinan tak Jarang menjadi kekuatan hidup untuk sukses ",
S a
i d b
y
YonaSInhutanITimoRLagendS@
Komentar
Posting Komentar