PENERIMA NOBEL PERDAMAIAN 2024, EMPAT JURNALIS PALESTINA TELAH DINOBATKAN
INFORMASINOW.COM
byGreaTBritteN, R a b u, 1 8 S e p t e m b e r 2 0 2 4
Motaz Azaiza jurnalis Palestina diusulkan penerima Nobel perdamaian 2024 |
RiHHusiNJurnaliSBanjaRLegendS@ Motaz Azaiza seorang Fotografer Palestina, dinominasikan untuk menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2024, atas kontribusinya mewartakan kekejaman yang dialami rakyat Palestina di Gaza. " Saya telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2024, atas kontribusi untuk memberikan pandangan kepada dunia tentang kekejaman di Gaza ", Tulis SiDin Motaz Azaiza dalam cuitannya di Twitternya. Dalam cuitan tersebut, dia juga menyuarakan agar perdamaian segera tercipta di tanah Palestina.
" Doakan saya beruntung dan saya berharap saudara-saudara saya mendapatkan perdamaian sekarang ", Ujar SiDin Motaz Azaiza dengan Boneernya (Semangatnya). Motaz Azaiza merupakan seorang fotografer Palestina yang mempertaruhkan nyawanya selama 108 hari di Gaza, untuk menceritakan agresi brutal Israel kepada dunia. Dia dipuji oleh banyak orang di seluruh dunia sebagai "mata dan telinga" di Gaza, karena menangkap gambaran mentah tentang kengerian agresi tersebut.
Beberapa kali dalam sehari, Motaz Azaiza yang dalam profesinya di medan perang, menyaksikan langsung bagaimana warga sipil menggali korban yang berlumuran darah dari reruntuhan bangunan, dengan tangan kosong. Selain Motaz Azaiza, tiga warga negara Palestina lainnya juga dinominasikan untuk menerima penghargaan tersebut. Mereka di antaranya Wael Al-Dahdouh, Hind Khoudary, dan Bisan Owda.
Wael Al-Dahdouh adalah seorang jurnalis dari Palestina dan kepala biro media asal Qatar, Al Jazeera, di Gaza City. Dia disebut sebagai "wajah liputan Al Jazeera Arabic" tentang agresi Israel di Gaza. Pada Desember 2023 lalu, dia terluka akibat serangan drone Israel. Dalam serangan itu, seorang juru kamera Al Jazeera Arabic, Samer Abudaqa, tewas terbunuh.
Selama kebrutalan Israel di Gaza, Wael Al-Dahdouh telah kehilangan istrinya Amnda, putranya Mahmoud, putrinya Sham dan cucunya bernama Adam akibat serangan di kamp pengungsi Nuseirat. Awal Januari yang lalu, seorang putra tertuanya yang bernama Hamza yang juga seorang jurnalis Al Jazeera, tewas oleh serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan.
Peraih Nobel lainnya yang juga berasal dari Palestina Gaza, adalah Hind Khouadry seorang jurnalis Palestina, yang juga telah memperoleh pengakuan luas atas karyawanya yang berhasil mendokumentasikan kehidupan yang berlangsung di bawah pengepungan dan perang yang berlangsung di Gaza. Selama agresi, Khoudary terus menyoroti kehidupan dan kesengsaraan warga Palestina di Gaza akibat genosida Israel.
Sementara itu Bisan Owda, yang juga masuk nominasi peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2024, merupakan seorang sineas Palestina berusia 24 tahun. Berbekal kamera dan semangatnya, penggambaran Owda tentang kehidupan di Gaza juga menarik perhatian internasional. Bisan Owda, yang juga dipanggil "Hakawatia (Sang Pendongeng), dikenal karena narasi sejarahnya untuk melukiskan gambaran suram dan pahitnya kehidupan di bawah pemboman Israel di Gaza".
Aktivis dan pembuat film asal Palestina ihi telah menjadi kurnalis Gaza terkenal dengan perjuangannya memberitakan kepada dunia soal serangan brutal Israel sejak 07 oktober 2023 hingga kini. Rangkaian video dokumenter pendeknya telah menjadi saksi kehancuran jalur Gaza oleh Israel, Dokumenter it juga menunjukkan penderitaan warga Gaza yang berjuang untuk bertahanhidup. Bisan Owda terus berjuang, mrngambil foto, dan memberitakan genosida Israel di Gaza meskipun Nyawanya menjadi taruhannya.
Bisan Owda Jurnalis Palestina yang juga di usulkan Penerima Nobel Perdamaian 2024 |
" Penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2024 empat Jurnalis Palestina telah diNobatkan ",
S a i d b y RiHHusiNJurnaliSBanjaRLegendS@
Komentar
Posting Komentar