GRETA THUNBERG, REMAJA INSPIRASI LINGKUNGAN DUNIA PENERIMA NOBEL.
INFOKOMNOW.COM
byIndaHPalloranG, 31/01/2020
20 Agustus 2018, Greta Thunberg yang kala itu duduk di kelas sembilan, memutuskan untuk tidak bersekolah sampai pemilihan umum Swedia 2018 pada 9 September, tuntutannya adalah bahwa pemerintah Swedia harus mengurangi emisi karbon sesuai dengan Persetujuan Paris dan dia memprotes dengan duduk di luar kelas setiap hari selama jam sekolah dengan tanda Skolstrejk för klimatet (mogok sekolah untuk iklim). Ia melanjutkan pemogokannya setelah pemilihan umum itu pada setiap hari jumat dan menddapat perhatian dunia dan menjadi insfirasi siswa sekolah seluruh dunia untuk mengambil bagian dlam pemogokan siswa, aakibatnya Desember 2018 lebih dari 20.000 siswa telah melakukan pemogokan siswa di 270 kota.
Perjuangannya tersebut telah mengantarkan Gadis Swedia sebagai seorang aktivis lingkungan yang sedang hype dan telah mencetus dari gerakan School Strike 4 Climate (SS4C) Swedia kemudian gerakan ini viral dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Meski pelajar harus belajar dengan giat di sekolah untuk menjadi agen perubahan. Be change makers, not strikers, sehingga, setelah mereka lulus, alumni ini akan menjadi anggota masyarakat yang memulai peyelamatan lingkungan dari dirinya sendiri dan tidak sekedar mengungkit-ungkit kesalahan pihak lain di luar diri mereka sahaja.
Greta Thunberg bersama ribuan murid sekolah lainnya berkampanye di depan gedung parlemen Swedia, Jumat (15/3/2019) pagi. Kampanye ini merupakan bagian dari kampanye global mogok sekolah terhadap lambannya penanganan perubahan iklim. Salah satu spanduk yang dibawa murid sekolah ini bertuliskan, " Kamu tidak bisa menyuap iklim ", spanduk dihiasi dengan koin bernominal 20 Krone Norwegia. Dia menuliskan dalam cuitannya, " Perkembangan terakhir: 2.052 lokasi pada 123 negara di seluruh benua, termasuk di Antartika. Pertanyaannya : Apa yang kamu lakukan di hari Jumat ? ".
Greta Thunberg dinominasikan untuk raih Nobel Perdamaian. Pendaftaran dirinya sudah dilakukan sebelum akhir Januari lalu dan pengumuman pemenang Nobel Perdamaian akan diumumkan pada 11 Oktober mendatang. Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota parlemen dari sayap kiri Freddy Andre Ovstegard kepada AFP, " kami telah mengajukan nama Greta Thunberg karena jika kami tidak melakukan sesuatu untuk menahan perubahan iklim maka akan lebih banyak peperangan, konflik dan pengungsi ".
" Greta Thunberg telah menggerakkan masa yang menurut saya merupakan sebuah kontribusi besar untuk perdamaian ", Ujar SiDin Freddy A Ovstegard. " Ini sungguh sebuah kehormatan besar dan saya senang dinominasikan untuk penghargaan sebesar ini ", Ujar SiDin Greta Thunber ke pada media asal Swedia, Aftonbladet dan melanjutkan " Rasanya seperti tidak nyata dan sedikit aneh ". Masih ingat pada enam bulan lalu tidak ada yang kenal Thunberg, ketika gadis berusia 15 tahun ini berkemping di luar gedung parlemen Swedia dengan papan bertuliskan tangan, " MOGOK SEKOLAH DEMI IKLIM ".
Atas Pemberian penghargaan ini maka para pemenang bakal menerima hadiah uang tunai 1 juta crown Swedia atau sekitar Rp 1,4 miliar. " Saya sangat bersyukur karena menjadi salah satu penerima kehormatan besar ini. Tapi tentu saja, setiap kali saya menerima penghargaan, bukan saya pemenangnya. Saya adalah bagian dari gerakan global anak-anak sekolah, remaja dan orang dewasa dari segala usia yang telah memutuskan untuk bertindak membela planet kita yang masih hidup. Saya membagi penghargaan ini dengan mereka ”, Ujar SiDin Greta Thunberg.
" Sejak kecil peduli Lingkungan, akan menjadi manusia mulia "
Said by MamAAncaILegendS@
byIndaHPalloranG, 31/01/2020
MamAAncaILegendS@ GRETA TINTIN ELEONORA ERNMAN THUNBERG atau GRETA THUNBERG remaja putri asal Swedia (lahir 03 Januari 2003) saat ini sedang mengguncang dunia khususnya yang terkait " Lingkungan " terutama masalah Climate Change, Global Warming, Carbon dan Ozononisasi, demi hal tersebut ia tak segan mempertanyakan pimpinan dunia yang lalai, " How dare you ? ". Begitu menarik, pertanyaan ini menjadi objek meme di internet. Begitu menusuk dan berani, sampai dia diangkat sebagai Time Person of the Year 2019.
20 Agustus 2018, Greta Thunberg yang kala itu duduk di kelas sembilan, memutuskan untuk tidak bersekolah sampai pemilihan umum Swedia 2018 pada 9 September, tuntutannya adalah bahwa pemerintah Swedia harus mengurangi emisi karbon sesuai dengan Persetujuan Paris dan dia memprotes dengan duduk di luar kelas setiap hari selama jam sekolah dengan tanda Skolstrejk för klimatet (mogok sekolah untuk iklim). Ia melanjutkan pemogokannya setelah pemilihan umum itu pada setiap hari jumat dan menddapat perhatian dunia dan menjadi insfirasi siswa sekolah seluruh dunia untuk mengambil bagian dlam pemogokan siswa, aakibatnya Desember 2018 lebih dari 20.000 siswa telah melakukan pemogokan siswa di 270 kota.
Perjuangannya tersebut telah mengantarkan Gadis Swedia sebagai seorang aktivis lingkungan yang sedang hype dan telah mencetus dari gerakan School Strike 4 Climate (SS4C) Swedia kemudian gerakan ini viral dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Meski pelajar harus belajar dengan giat di sekolah untuk menjadi agen perubahan. Be change makers, not strikers, sehingga, setelah mereka lulus, alumni ini akan menjadi anggota masyarakat yang memulai peyelamatan lingkungan dari dirinya sendiri dan tidak sekedar mengungkit-ungkit kesalahan pihak lain di luar diri mereka sahaja.
Thunberg dan remaja-remaja lain juga menghadirkan aksi mogok di berbagai konferensi tingkat tinggi dunia, diantaranya yang paling disorot adalah kehadirannya di UN Climate Summit tahun 2018, Thunberg melancarkan sebuah serangan emosional kepada para pemimpin dunia. Dengan raut wajah dan ekspresi yang dirundung amarah, kesedihan, serta ketakutan, ia mengatakan demikian (Gajanan dalam time.com, 2020): " How dare you? You have stolen my dreams and my childhood with your empty words, and yet, I’m one of the lucky ones. People are suffering. People are dying. Entire ecosystems are collapsing. We are in the beginning of a mass extinction and all you can talk about is money and fairy tales of eternal economic growth. How dare you? ”
Greta Thunberg bersama ribuan murid sekolah lainnya berkampanye di depan gedung parlemen Swedia, Jumat (15/3/2019) pagi. Kampanye ini merupakan bagian dari kampanye global mogok sekolah terhadap lambannya penanganan perubahan iklim. Salah satu spanduk yang dibawa murid sekolah ini bertuliskan, " Kamu tidak bisa menyuap iklim ", spanduk dihiasi dengan koin bernominal 20 Krone Norwegia. Dia menuliskan dalam cuitannya, " Perkembangan terakhir: 2.052 lokasi pada 123 negara di seluruh benua, termasuk di Antartika. Pertanyaannya : Apa yang kamu lakukan di hari Jumat ? ".
Greta Thunberg dinominasikan untuk raih Nobel Perdamaian. Pendaftaran dirinya sudah dilakukan sebelum akhir Januari lalu dan pengumuman pemenang Nobel Perdamaian akan diumumkan pada 11 Oktober mendatang. Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota parlemen dari sayap kiri Freddy Andre Ovstegard kepada AFP, " kami telah mengajukan nama Greta Thunberg karena jika kami tidak melakukan sesuatu untuk menahan perubahan iklim maka akan lebih banyak peperangan, konflik dan pengungsi ".
" Greta Thunberg telah menggerakkan masa yang menurut saya merupakan sebuah kontribusi besar untuk perdamaian ", Ujar SiDin Freddy A Ovstegard. " Ini sungguh sebuah kehormatan besar dan saya senang dinominasikan untuk penghargaan sebesar ini ", Ujar SiDin Greta Thunber ke pada media asal Swedia, Aftonbladet dan melanjutkan " Rasanya seperti tidak nyata dan sedikit aneh ". Masih ingat pada enam bulan lalu tidak ada yang kenal Thunberg, ketika gadis berusia 15 tahun ini berkemping di luar gedung parlemen Swedia dengan papan bertuliskan tangan, " MOGOK SEKOLAH DEMI IKLIM ".
Alhamdulillah, akhirnya Rabu, 25 September 2019 Greta Thunberg, 16 tahun, dan tiga orang lainnya dinobatkan sebagai pemenang Right Livelihood Award 2019 atau yang dikenal sebagai Hadiah Nobel alternatif. Yayasan The Right Livelihood, mengatakan Thunberg memenangkan penghargaan ini karena dinilai telah menginspirasi dan memperkuat tuntutan adanya tindakan secara politik dalam mengatasi masalah perubahan iklim yang sudah mendesak ini. Thunberg bisa memaparkan fakta ilmiah.
Atas Pemberian penghargaan ini maka para pemenang bakal menerima hadiah uang tunai 1 juta crown Swedia atau sekitar Rp 1,4 miliar. " Saya sangat bersyukur karena menjadi salah satu penerima kehormatan besar ini. Tapi tentu saja, setiap kali saya menerima penghargaan, bukan saya pemenangnya. Saya adalah bagian dari gerakan global anak-anak sekolah, remaja dan orang dewasa dari segala usia yang telah memutuskan untuk bertindak membela planet kita yang masih hidup. Saya membagi penghargaan ini dengan mereka ”, Ujar SiDin Greta Thunberg.
" Sejak kecil peduli Lingkungan, akan menjadi manusia mulia "
Said by MamAAncaILegendS@
Komentar
Posting Komentar