3.600 TAHUN LALU MASYARAKAT MINOA TELAH MENGGUNAKAN GELAS SEKALI PAKAI.
INFOKOMNOW.COM
byRaisALembuduT, 25/12/2019
LamberTLegendS@
" Kebudayaan manusia dari ide kemudahan hidup "
Said by LamberTLegendS@
byRaisALembuduT, 25/12/2019
LamberTLegendS@
Dalam sebuah pameran di British Museum London yang menampilkan gelas kuno yang ditemukan di pulau Crete di Laut Mediterania sekitar 1.700-1.600 BCE, temuan itu diduga merupakan karya orang-orang Minoa salah satu peradaban paling maju di Eropa. Gelas itu banyak ditemukan di sekitar pulau Crete dan para peneliti yakin gelas tersebut digunakan sekali pakai krena setelah digunakan untuk minum wine, gelas-gelas akan dibuang begitu saja.
Sehingga jika kita berpikir bahwa gelas sekali pakai merupakan inovasi baru, maka kita harus berpikir ulang akan anggapan tersebut, karena ummat manusia rupanya telah menghindari untuk mencuci piring atau gelas selama ribuan tahun lalu. Fakta temuan di atas telah menampakkan bahwa manusia sudah menghindari " mencuci alat makan " sejak ribuan tahun lalu, sebagaimana sajian pameran tersebut yang menampilkan gelas kuno dengan sekali pakai kalangan masyarakat kala itu.
Gelas sekali pakai yang dipamerkan itu terbuat dari tanah liat kuno berumur 3.600 tahun, Gelas itu diprediksi dibuat di Pulau Kreta di Laut Mediterania sekitar 1.700-1.600 SM, merupakan produk dari peradaban Minoa, salah satu peradaban maju pertama di Eropa. " Orang mungkin akan sangat terkejut mengetahui bahwa gelas sekali pakai bukan penemuan masyarakat modern, tetapi sudah ada pada ribuan tahun. Tiga setengah ribu tahun yang lalu, orang Mino menggunakan gelas ini dengan alasan yang serupa dengan manusia saat ini, yaitu untuk menyajikan minuman di pesta ", Ujar SiGaluh Julia Farley, seorang kurator pameran.
Perbedaan mendasar adalah materi pembuatan gelas. Gelas sekali pakai saat ini terbuat dari kertas dan murah untuk dibeli, sementara gelas berusia ribuan tahun tersebut terbuat dari keramik. Terlepas dari pesatnya pertumbuhan teknologi saat ini, penemuan gelas sekali pakai ini merupakan salah satu cerminan bukti bahwa beberapa cara manusia berpikir dan berperilaku tetap tidak berubah sejak pertama kali berevolusi sebagai Homo Sapiens.
" Orang-orang mungkin akan terkejut mengetahui bahwa gelas sekali pakai ternyata bukan inovasi masyarakat modern yang konsumtif, tapi sudah ada sejak ribuan tahun lalu ", Ujar SiGaluh Julia Farley, kurator pameran di British Museum. " Sekitar 3.500 tahun lalu, masyarakat Minoan menggunanakan gelas tersebut dengan alasan yang sama seperti kita : yakni menyajikan minuman di pesta. Satu-satunya perbedaan adalah bahan pembuatannya. Sama seperti plastik, tanah liat di masa itu sangat mudah didapat, murah, dan gampang dibentuk. Dan sama juga seperti plastik, tanah liat bertahan di Bumi dalam waktu yang sangat lama ", Ujar SiGaluh Julia Farley.
"Manusia selalu membuat, dan kemudian membuang suatu objek. Meski begitu, menjadi sampah bukan satu-satunya akhir hidup suatu barang. Beberapa di antaranya bisa didaur ulang atau ditemukan kembali setelah bertahun-tahun ", Ujar SiDin Hartwig Fischer, Direktur British Museum. " Kami berharap pameran ini dapat membuat orang-orang berpikir tentang hubungan mereka dengan sampah. Baik di masa lalu, sekarang dan masa depan ", Ujar SiDin Fischer.
Gelas berumur 3.600 tahun sekali pakai ini akan dipamerkan di Asahi Shimbun Displays sebagai bagian dari " Disposable ? Rubbish and us " yang akan dibuka pada akhir pekan ini hingga 23 Februari 2020 di British Museum, London. Nantinya, gelas bersejarah itu akan disandingkan di sebelah gelas kertas berlilin dari Air India yang berasal dari tahun 1990-an.
" Kebudayaan manusia dari ide kemudahan hidup "
Said by LamberTLegendS@
Komentar
Posting Komentar