ILMUWAN ANTARIKSA CHINA BERHASIL MENCETAK REKOR MENUMBUHKAN TANAMAN DI BULAN.
INFOKOMNOW.COM
byIndaHPalloranG, 15/01/2020
Keberhasilan misi antariksa di Bulan Negeri Tirai Bambu karena sukses menumbuhkan tanaman untuk pertama kalinya di sana, yaitu tanaman kapas. Tanaman tersebut dibawa oleh kendaraan robotika Chang'e 4 yang sekarang sedang menjelajahi permukaan Bulan pada 03 Januari 2019, sebagaimana diketahui bahwa selain Kapas ini menyertakan organisme lain yang memang berada dalam kondisi yang mirip dengan di Bumi, namun tetap harus menyesuaikan dengan radiasi antariksa serta gravitasi mikro di sana.
Pemimpin studi, Xie Gengxin dari Chongqing University, juga berkata akan melanjutkan eksperimen ini ke tahap berikutnya, meski demikian mereka berharap dikemudian hari dapat mengirim lebih banyak makhluk hidup Bumi ke Bulan untuk diuji jika memungkinkan. Salah satu yang sempat didiskusikan sebelum peluncuran Chang'e 4 adalah rencana mengirimkan penyu ke Bulan, tapi batas beban yang hanya tiga kilogram membuat rencana itu dibatalkan. Lagipula, kalaupun batas bebannya mencukupi, wahana akan kehabisan oksigen pada hari ke-20, dan penyu akan mati dengan sangat menyedihkan.
Sebagian besar tanaman yang dibawa mati dengan cepat, tetapi biji tanaman kapas berhasil tumbuh. Sebelumnya, manusia pernah menumbuhkan tanaman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) namun belum pernah menumbuhkan tanaman di Bulan, apalagi di sisi tergelap Bulan. Selama 1 malam di Bulan atau setara 2 minggu di bumi, suhu di sana turun secara dramatis tanpa pemanasan eksternal sehingga tanaman tersebut tidak bisa bertahan karena dingin.
byIndaHPalloranG, 15/01/2020
TokESoldeRLegenS@ Para ilmuawan antariksa China berhasil menumbuhkan Tanaman di Bulan, tapi bukan sekedar itu ilmuwan tersebut behasil mencetak rekor dalam menumbuhkan tanaman di dalam kondisi ekstrem Bulan. Namun sebelumnya para antariksawan tersebut telah mencetak rekor baru terkait tempat pendaratannya, Pesawat luar angkasa China, Chang'e-4 berhasil mendarat di sisi terjauh Bulan yang sebelum ini belum pernah di darat pesawat antariksa lainnya.
Tempat pendaratan para pesawat msisi bulan sebelumnya hanya pada Sisi yang menghadap Bumi dan masih terjangkau dari cahaya sementara sisi gelapnya sangat minim cahaya sehingga menghasilkan suhu dingin yang ekstrem. Tempat pendaratan Chang'e-4 merupakan sisi terjauh dari Bulan yang sebelumnya belum pernah terjangkau oleh pesawat luar angkasa mana pun, termasuk milik Rusia dan Amerika Serikat.
Keberhasilan misi antariksa di Bulan Negeri Tirai Bambu karena sukses menumbuhkan tanaman untuk pertama kalinya di sana, yaitu tanaman kapas. Tanaman tersebut dibawa oleh kendaraan robotika Chang'e 4 yang sekarang sedang menjelajahi permukaan Bulan pada 03 Januari 2019, sebagaimana diketahui bahwa selain Kapas ini menyertakan organisme lain yang memang berada dalam kondisi yang mirip dengan di Bumi, namun tetap harus menyesuaikan dengan radiasi antariksa serta gravitasi mikro di sana.
Dalam pendaratan Chang'e 4 di bulan yang membawa sebuah biosfer mini bernama Ekosistem Mikro Bulan (LME) yang berbobot 2,6 kilogram, bentuknya silinder dengan panjang 18 sentimeter dan diameter 16 sentimeter. Di dalam biosfer tersebut, ada enam cikal bakal makhluk hidup, yakni biji kapas, biji kentang, biji rapa, ragi, telur lalat buah dan rumput liar Arabidopsis thaliana. Keenamnya disimpan dalam kondisi menyerupai Bumi, kecuali radiasi Bulan, mikrogravitasi dan suhu.
Dari keenam subjek penelitian tersebut hanya satu yang ditemukan berhasil tumbuh di Bulan, yaitu biji kapas, bahkan tanaman kapas yang dalam riset antariksawan tersebut mampu bertunas hingga memiliki dua daun. Sangat disayangkan tanaman Bumi pertama yang berhasil tumbuh di Bulan itu tidak berumur panjang, karena ketika satu hari di Bulan berakhir (setara dengan 14 hari di Bumi), suhu Bulan pada malam hari turun hingga minus 190 derajat celcius. Dengan suhu yang sedemikian rendahnya, tanaman kapas yang baru bertunas pun mati.
Dari keenam subjek penelitian tersebut hanya satu yang ditemukan berhasil tumbuh di Bulan, yaitu biji kapas, bahkan tanaman kapas yang dalam riset antariksawan tersebut mampu bertunas hingga memiliki dua daun. Sangat disayangkan tanaman Bumi pertama yang berhasil tumbuh di Bulan itu tidak berumur panjang, karena ketika satu hari di Bulan berakhir (setara dengan 14 hari di Bumi), suhu Bulan pada malam hari turun hingga minus 190 derajat celcius. Dengan suhu yang sedemikian rendahnya, tanaman kapas yang baru bertunas pun mati.
Pemimpin studi, Xie Gengxin dari Chongqing University, juga berkata akan melanjutkan eksperimen ini ke tahap berikutnya, meski demikian mereka berharap dikemudian hari dapat mengirim lebih banyak makhluk hidup Bumi ke Bulan untuk diuji jika memungkinkan. Salah satu yang sempat didiskusikan sebelum peluncuran Chang'e 4 adalah rencana mengirimkan penyu ke Bulan, tapi batas beban yang hanya tiga kilogram membuat rencana itu dibatalkan. Lagipula, kalaupun batas bebannya mencukupi, wahana akan kehabisan oksigen pada hari ke-20, dan penyu akan mati dengan sangat menyedihkan.
Sebagian besar tanaman yang dibawa mati dengan cepat, tetapi biji tanaman kapas berhasil tumbuh. Sebelumnya, manusia pernah menumbuhkan tanaman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) namun belum pernah menumbuhkan tanaman di Bulan, apalagi di sisi tergelap Bulan. Selama 1 malam di Bulan atau setara 2 minggu di bumi, suhu di sana turun secara dramatis tanpa pemanasan eksternal sehingga tanaman tersebut tidak bisa bertahan karena dingin.
" Ilmu akan mampu mengatasi persoalan Hidup "
Said by TokESoldeRLegendS@
Komentar
Posting Komentar