VIRUS CORONA VIRUS VERSI BARU MENYEBAR DARI WUHAN CHINA.
INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, 24/01/2020
Di identifikasi bahwa Virus yang menyebar sekarang merupakan virus corona baru atau yang memiliki nama resmi 2019-nCoV (novel coronavirus). Jenis ini satu keluarga dengan virus penyebab wabah SARS dan MERS. Gejala awal virus dimulai dengan demam dan batuk kering; kemudian penderita akan mengalami sesak napas hingga membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Selain itu, jika pengidap memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan. Dalam kasus yang langka, virus bisa menyebar dari hewan ke manusia seperti wabah SARS, MERS dan virus korona yang terjadi baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini akan menggelar pertemuan darurat untuk menentukan apakah wabah ini perlu ditingkatkan ke level darurat atau tidak.
Virus corona yang terjadi di Wuhan berasal dari binatang makanan yang banyak dijual di sana, namun sebagian anggapan menduga sangat kuat berasal dari Kelelawar dan ular bahkan pakar University of Washington Peter Rabinowitz, menduga virus ini kemungkinan terbentuk sebagai hasil kombinasi virus kelelawar dan ular ketika dua spesies tersebut disimpan di jarak dekat di pasar kemudian virus tersebut menyebar ke manusia melalui udara.
Wabah Virus, Middle East Repository Syndrome (MERS) pertama terjadi di timur tengah pada tahun 2012 dari unta, virus ini menyebabkan masalah pernapasan lebih parah dari corona di Wuhan. Menurut CDC berdasarkan data WHO, tiga hingga empat dari 10 pasien penderita meninggal dan sejak tahun 2012, virus ini membunuh 858 dari 2.494 kasus yang terinfeksi.
Virus, Severe Acute Repository Syndrome (SARS) Virus ini pertama teridentifikasi di Guangdong Tiongkok selatan. Menyebabkan masalah pernapasan, gejala diare, kelelahan dan gagal ginjal. Data dari CDC menunjukkan bahwa terjadi 774 kematian yang dialami penderita, kurang lebih 10 persen dari total kasus. Namun " virus corona Wuhan " saat ini dianggap tidak semematikan dua virus sebelumnya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala.
“ Pasien selama ini biasanya mengalami batuk ringan selama seminggu, kemudian diikuti sesak napas. Menyebabkan mereka mengunjungi rumah sakit ”, Ujar SiDin Peter Horby, profesor penyakit menular dari University of Oxford. Indonesia sejauh ini belum ada yang terkena Virus Corona namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku sudah bersiap. Persiapan dilakukan secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit hingga kantor kesehatan baik itu di pelabuhan, bandara, hingga pos lintas darat negara, mengundang WHO dan mengaktifkan kembali 100 Rumah Sakit rujukan Flu Burung yang sudah ada guna mengantisipasi yang terburuk.
" Penyakit cara tuhan memudahkan hukuman manusia "
byMuhammaDBakkaranG, 24/01/2020
MbaHTenggilinGLegends@ Virus Corona tiba-tiba menjadi sesuatu yang sangat menakutkan masyarakat dunia, berawal bulan Desember 2019 di Wuhan Tiongkok, mendadak banyak penduduk terserang Pneumonia setelah mengunjungi pasar makanan laut Hua Nan, per 23 Januari 2020, lebih dari 500 orang terjangkit penyakit ini secara global, dengan jumlah meninggal mencapai 17 korban. Melalui penderita penyakit ini berkembang cepat keberbagai kota dinegaara China sampai keluar negeri China.
Di identifikasi bahwa Virus yang menyebar sekarang merupakan virus corona baru atau yang memiliki nama resmi 2019-nCoV (novel coronavirus). Jenis ini satu keluarga dengan virus penyebab wabah SARS dan MERS. Gejala awal virus dimulai dengan demam dan batuk kering; kemudian penderita akan mengalami sesak napas hingga membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Selain itu, jika pengidap memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan. Dalam kasus yang langka, virus bisa menyebar dari hewan ke manusia seperti wabah SARS, MERS dan virus korona yang terjadi baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini akan menggelar pertemuan darurat untuk menentukan apakah wabah ini perlu ditingkatkan ke level darurat atau tidak.
Virus corona yang terjadi di Wuhan berasal dari binatang makanan yang banyak dijual di sana, namun sebagian anggapan menduga sangat kuat berasal dari Kelelawar dan ular bahkan pakar University of Washington Peter Rabinowitz, menduga virus ini kemungkinan terbentuk sebagai hasil kombinasi virus kelelawar dan ular ketika dua spesies tersebut disimpan di jarak dekat di pasar kemudian virus tersebut menyebar ke manusia melalui udara.
Sementara penularan virus corona dari manusia ke manusia biasa terjadi jika ada kontak sekresi dari orang yang terinfeksi, seperti tetesan batuk. Penyebaran bisa terjadi saat penderita batuk, bersin atau bahkan bersalaman. Virus juga bisa menyebar ketika seseorang menyentuh sesuatu yang sudah disentuh oleh penderita virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, serta mata mereka, Virus corona lebih berbahaya untuk orang lanjut usia sekitar 40 tahun koatas dan sejauh ini dari kasus-kasus virus corona yang dilaporkan belum ada anak-anak terinfeksi penyakit ini.
Wabah Virus, Middle East Repository Syndrome (MERS) pertama terjadi di timur tengah pada tahun 2012 dari unta, virus ini menyebabkan masalah pernapasan lebih parah dari corona di Wuhan. Menurut CDC berdasarkan data WHO, tiga hingga empat dari 10 pasien penderita meninggal dan sejak tahun 2012, virus ini membunuh 858 dari 2.494 kasus yang terinfeksi.
Virus, Severe Acute Repository Syndrome (SARS) Virus ini pertama teridentifikasi di Guangdong Tiongkok selatan. Menyebabkan masalah pernapasan, gejala diare, kelelahan dan gagal ginjal. Data dari CDC menunjukkan bahwa terjadi 774 kematian yang dialami penderita, kurang lebih 10 persen dari total kasus. Namun " virus corona Wuhan " saat ini dianggap tidak semematikan dua virus sebelumnya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala.
“ Pasien selama ini biasanya mengalami batuk ringan selama seminggu, kemudian diikuti sesak napas. Menyebabkan mereka mengunjungi rumah sakit ”, Ujar SiDin Peter Horby, profesor penyakit menular dari University of Oxford. Indonesia sejauh ini belum ada yang terkena Virus Corona namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku sudah bersiap. Persiapan dilakukan secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit hingga kantor kesehatan baik itu di pelabuhan, bandara, hingga pos lintas darat negara, mengundang WHO dan mengaktifkan kembali 100 Rumah Sakit rujukan Flu Burung yang sudah ada guna mengantisipasi yang terburuk.
Kota Wuhan China Selatan |
Virus Corona belum memiliki vaksin, cara terbaik agar tak terkena virus dengan mendiagnosanya sedari awal dan merawatnya dalam isolasi serta memantau orang yang melakukan kontak dengan cica. Dalam beberapa kasus gejala virus akan hilang seiring berjalannya waktu, para ahli menyarankan jika gejala yang dialami lebih parah dari demam sederhana, maka lebih baik konsultasi dengan dokter. Hal yang dapat mengatasi gejala ini, penghangat ruangan, mandi air hangat dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan atau batuk, dan banyak minum air, istirahat, dan tidur yang cukup pun dapat meredakan gejala penyakit.
" Penyakit cara tuhan memudahkan hukuman manusia "
Said by MbaHTenggilinGLegendS@
Komentar
Posting Komentar